10 Pahlawan Nasional dari Jawa Tengah, Nomor 2 Kuliah Kedokteran di Stovia
Minggu, 10 November 2024 - 13:26 WIB
Dr. Cipto Mangunkusumo merupakan dokter, wartawan, dan tokoh pergerakan nasional kemerdekaan RI. Dirinya terlibat dalam organisasi Boedi Oetomo dan mengusulkannya untuk dijadikan sebagai organisasi politik.
Ia melanjutkan sekolah di STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) atau Sekolah Kedokteran di Batavia. Selama menempuh pendidikan di STOVIA, ia diberi julukan oleh gurunya sebagai een begaafd leerling atau murid yang berbakat.
Dr Muwardi ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 4 Agustus 1964 melalui SK No 190 Tahun 1964. Ia merupakan lulusan STOVIA yang kemudian menjadi anggota Jong Java dan ikut mengikrarkan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
Pahlawan asal Pati, Jawa Tengah ini sempat terlibat dalam peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945, dan menjadi Ketua Barisan Pelopor pada 1945 di Surakarta.
Pahlawan yang berasal dari Surakarta ini berjasa dalam mengembangkan kemajuan perekonomian Indonesia di masa pergerakan merebut kemerdekaan. Ia menggasan organisasi Sarekat Dagang Islam yang akhirnya menjadi Sarekat Islam.
Baca juga: Riwayat Pendidikan Mohammad Hatta, Wakil Presiden Pertama RI yang Pernah Kuliah di Belanda
Atas jasa besarnya tersebut, KH Samanhudi ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 9 November 1961, berdasar Keppres No 590 Tahun 1961.
Ia melanjutkan sekolah di STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) atau Sekolah Kedokteran di Batavia. Selama menempuh pendidikan di STOVIA, ia diberi julukan oleh gurunya sebagai een begaafd leerling atau murid yang berbakat.
3. Dr. Muwardi
Dr Muwardi ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 4 Agustus 1964 melalui SK No 190 Tahun 1964. Ia merupakan lulusan STOVIA yang kemudian menjadi anggota Jong Java dan ikut mengikrarkan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
Pahlawan asal Pati, Jawa Tengah ini sempat terlibat dalam peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945, dan menjadi Ketua Barisan Pelopor pada 1945 di Surakarta.
4. KH Samanhudi
Pahlawan yang berasal dari Surakarta ini berjasa dalam mengembangkan kemajuan perekonomian Indonesia di masa pergerakan merebut kemerdekaan. Ia menggasan organisasi Sarekat Dagang Islam yang akhirnya menjadi Sarekat Islam.
Baca juga: Riwayat Pendidikan Mohammad Hatta, Wakil Presiden Pertama RI yang Pernah Kuliah di Belanda
Atas jasa besarnya tersebut, KH Samanhudi ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 9 November 1961, berdasar Keppres No 590 Tahun 1961.
tulis komentar anda