Kemendikbud Dorong Mahasiswa Mendirikan Startup
Minggu, 06 Desember 2020 - 09:33 WIB
JAKARTA - Kewirausahaan menjadi satu dari delapan kegiatan kemahasiswaan dalam Kampus Merdeka . Kemendikbud pun mendorong mahasiswa berwirausaha hingga mendirikan startup.
Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemendikbud Aris Junaidi mengatakan, kewirausahaan memang menjadi satu dari delapan kebijakan Kampus Merdeka. Bimbingan bagi mahasiswa ini penting agar mahasiswa yang berminat menjadi wirausaha agar bisa mengembangkan usahanya lebih dini. (Baca juga: Melalui KIBM, Kemendikbud Optimalkan Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa )
"Kami dari Kemendikbud memang mengangkat program kewirausahaan menjadi prioritas kegiataan kemahasiswaan kita," katanya Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Expo XI 2020 di Podomoro University yang digelar secara daring, Sabtu (5/12).
Aris menyebutkan, ada empat program Kemendikbud yang dikembangkan untuk kewirausahaan mahasiswa. Yakni Workshop Kewirausahaan, Kompetisi Inovasi Bisnis Mahasiswa (KIBM), program Akselerasi Startup Mahasiswa Indonesia (ASMI) kemudian juga ada program Pendampingan Wirausahawan Mahasiswa Indonesia (PWMI).
Aris mengatakan, tidak hanya mendukung semangat kewirausahaan mahasiswa namun juga Kemendikbud mendanai mahasiswa yang memiliki startup. Aris mengatakan, Kemendikbud memberikan dana stimulan Rp25 juta bagi satu tim kelompok mahasiswa. "Saat ini yang kita danai ada 25 startup dari 25 perguruan tinggi sebagai dana stimulan," jelasnya. (Baca juga: Teknologi Sensor Bawah Laut Karya Mahasiswa ITS Raih 2 Penghargaan Internasional )
Aris pun mengapresiasi KMI Expo 2020 yang meski di masa pandemi namun bisa dilaksanakan Podomoro University secara daring. Rektor Universitas Podomoro Bacelius Ruru mengatakan, KMI Expo menjadi ajang rekognisi bagi mahasiswa yang telah membuktikan kompetensinya sebagai calon enterpreneur atau pengusaha muda.
"Saya berharap meski di situasi pandemi yang membuat beberapa kegiatan terpuruk namun KMI ini membuka mata kita bahwa karakter enterpreneur menjadi faktor penting bagi siapapun. Terutama mahasiswa untuk bertahan dan mampu menanggulangi tantangan menjadi peluang," katanya.
KMI dibagi 2 kategori. KMI diikuti 211 peserta dan kategori umum 151 peserta. KMI tahun ini mengambil tema Connecting Opportunities yang bermakna melalui kegiatan ini membuka kesempatan berjejaring dalam mengembangkan peluang menjadi sebuah kegiatan kewirausahaan yang berkesinambungan.
"KMI bertujuan memaksimalkan potensi yang dimiliki ara mahasiswa Indonesia dalam menyongsong masa depan cerah melalui dunia wirausaha. Selain itu juga jadi ajang pertukaran ide dan kreativitas bisnis antar mahasiswa," lugasnya.
KMI Award dibagi 6 sub kategori industri. Yaitu makanan dan minuman, perdagangan dan jasa, kreatif, produksi/budidaya, teknologi dan digital.
Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemendikbud Aris Junaidi mengatakan, kewirausahaan memang menjadi satu dari delapan kebijakan Kampus Merdeka. Bimbingan bagi mahasiswa ini penting agar mahasiswa yang berminat menjadi wirausaha agar bisa mengembangkan usahanya lebih dini. (Baca juga: Melalui KIBM, Kemendikbud Optimalkan Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa )
"Kami dari Kemendikbud memang mengangkat program kewirausahaan menjadi prioritas kegiataan kemahasiswaan kita," katanya Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Expo XI 2020 di Podomoro University yang digelar secara daring, Sabtu (5/12).
Aris menyebutkan, ada empat program Kemendikbud yang dikembangkan untuk kewirausahaan mahasiswa. Yakni Workshop Kewirausahaan, Kompetisi Inovasi Bisnis Mahasiswa (KIBM), program Akselerasi Startup Mahasiswa Indonesia (ASMI) kemudian juga ada program Pendampingan Wirausahawan Mahasiswa Indonesia (PWMI).
Aris mengatakan, tidak hanya mendukung semangat kewirausahaan mahasiswa namun juga Kemendikbud mendanai mahasiswa yang memiliki startup. Aris mengatakan, Kemendikbud memberikan dana stimulan Rp25 juta bagi satu tim kelompok mahasiswa. "Saat ini yang kita danai ada 25 startup dari 25 perguruan tinggi sebagai dana stimulan," jelasnya. (Baca juga: Teknologi Sensor Bawah Laut Karya Mahasiswa ITS Raih 2 Penghargaan Internasional )
Aris pun mengapresiasi KMI Expo 2020 yang meski di masa pandemi namun bisa dilaksanakan Podomoro University secara daring. Rektor Universitas Podomoro Bacelius Ruru mengatakan, KMI Expo menjadi ajang rekognisi bagi mahasiswa yang telah membuktikan kompetensinya sebagai calon enterpreneur atau pengusaha muda.
"Saya berharap meski di situasi pandemi yang membuat beberapa kegiatan terpuruk namun KMI ini membuka mata kita bahwa karakter enterpreneur menjadi faktor penting bagi siapapun. Terutama mahasiswa untuk bertahan dan mampu menanggulangi tantangan menjadi peluang," katanya.
KMI dibagi 2 kategori. KMI diikuti 211 peserta dan kategori umum 151 peserta. KMI tahun ini mengambil tema Connecting Opportunities yang bermakna melalui kegiatan ini membuka kesempatan berjejaring dalam mengembangkan peluang menjadi sebuah kegiatan kewirausahaan yang berkesinambungan.
"KMI bertujuan memaksimalkan potensi yang dimiliki ara mahasiswa Indonesia dalam menyongsong masa depan cerah melalui dunia wirausaha. Selain itu juga jadi ajang pertukaran ide dan kreativitas bisnis antar mahasiswa," lugasnya.
KMI Award dibagi 6 sub kategori industri. Yaitu makanan dan minuman, perdagangan dan jasa, kreatif, produksi/budidaya, teknologi dan digital.
(mpw)
tulis komentar anda