Vaksinasi Guru Selesai, Nadiem: Sekolah Wajib Buka Opsi Pembelajaran Tatap Muka
Selasa, 30 Maret 2021 - 16:03 WIB
JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menegaskan bahwa sekolah wajib membuka opsi pembelajaran tatap muka ketika vaksinasi Covid-19 para guru atau tenaga kependidikan selesai dilaksanakan.
“Jadi mau tidak mau kalau sudah selesai vaksinasi dan diwajibkan untuk memberikan opsi tatap muka terbatas, tapi masih harus melalui rotasi, sistem rotasi. Sehingga harus menyediakan dua-dua opsinya tatap muka dan juga pembelajaran jarak jauh ,” ungkap Nadiem dalam Pengumuman Keputusan Bersama tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19, Selasa (30/3/2021).
Nadiem mengatakan, vaksinasi tenaga kependidikan diperkirakan akan selesai pada akhir bulan Juni 2021. “Ditargetkan vaksinasi tenaga pendidik atau tenaga kependidikan selesai di akhir bulan Juni 2021,” katanya.
Namun, Nadiem menegaskan bahwa pembukaan sekolah ini bukan seperti sekolah sebelum pandemi Covid-19. “Seperti yang saya bilang, masuk sekolah itu bukan seperti sekolah yang biasa.”
Nadiem menegaskan, pelaksanaan pembelajaran tatap muka ini harus mematuhi protokol kesehatan. “Masuk sekolah dari semua kondisi-kondisi yang terpenting adalah social distancing minimal satu setengah meter jaga jarak antara bangku bangku dan kursi, dan maksimal 18 peserta didik per kelas. Yang biasanya 36 sekarang 50% yaitu 18,” jelasnya.
“Apa ini artinya? Artinya sekolah itu itu kan maksimal daripada sekolah. Jadi sekolah itu boleh bebas memilih. Kalau dia mau melaksanakan tatap muka hanya dua kali seminggu itu diperbolehkan. Kalau mau dipecah menjadi tiga, akan dipecah menjadi dua silakan,” papar Nadiem.
Nadiem juga menegaskan akan memberikan kebebasan sekolah untuk menentukan penentuan sekolah tatap muka. “Tetapi dia harus mulai. Pada saat vaksinasi sudah selesai, dia harus memulai menyediakan opsi ini. Dan dia boleh bertahap itu terserah sekolahnya. Mau dua hari dulu atau bulan depannya mulai 3 hari seminggu mulai tatap muka. Saya mau bagi dua kelas di dua grup, atau dibagi dengan 3 grup itu diskresi masing-masing sekolah sesuai dengan kebutuhannya ya.”
“Jadinya yang kita ingin lihat sekolah sudah mulai latihan melakukan tatap muka. Tapi sekolah itu maksimal hanya 50% kapasitas dan tentunya wajib masker, cuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak tentunya menjadi standar protokol kesehatan,” tegas Nadiem.
“Jadi mau tidak mau kalau sudah selesai vaksinasi dan diwajibkan untuk memberikan opsi tatap muka terbatas, tapi masih harus melalui rotasi, sistem rotasi. Sehingga harus menyediakan dua-dua opsinya tatap muka dan juga pembelajaran jarak jauh ,” ungkap Nadiem dalam Pengumuman Keputusan Bersama tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19, Selasa (30/3/2021).
Nadiem mengatakan, vaksinasi tenaga kependidikan diperkirakan akan selesai pada akhir bulan Juni 2021. “Ditargetkan vaksinasi tenaga pendidik atau tenaga kependidikan selesai di akhir bulan Juni 2021,” katanya.
Namun, Nadiem menegaskan bahwa pembukaan sekolah ini bukan seperti sekolah sebelum pandemi Covid-19. “Seperti yang saya bilang, masuk sekolah itu bukan seperti sekolah yang biasa.”
Nadiem menegaskan, pelaksanaan pembelajaran tatap muka ini harus mematuhi protokol kesehatan. “Masuk sekolah dari semua kondisi-kondisi yang terpenting adalah social distancing minimal satu setengah meter jaga jarak antara bangku bangku dan kursi, dan maksimal 18 peserta didik per kelas. Yang biasanya 36 sekarang 50% yaitu 18,” jelasnya.
“Apa ini artinya? Artinya sekolah itu itu kan maksimal daripada sekolah. Jadi sekolah itu boleh bebas memilih. Kalau dia mau melaksanakan tatap muka hanya dua kali seminggu itu diperbolehkan. Kalau mau dipecah menjadi tiga, akan dipecah menjadi dua silakan,” papar Nadiem.
Nadiem juga menegaskan akan memberikan kebebasan sekolah untuk menentukan penentuan sekolah tatap muka. “Tetapi dia harus mulai. Pada saat vaksinasi sudah selesai, dia harus memulai menyediakan opsi ini. Dan dia boleh bertahap itu terserah sekolahnya. Mau dua hari dulu atau bulan depannya mulai 3 hari seminggu mulai tatap muka. Saya mau bagi dua kelas di dua grup, atau dibagi dengan 3 grup itu diskresi masing-masing sekolah sesuai dengan kebutuhannya ya.”
“Jadinya yang kita ingin lihat sekolah sudah mulai latihan melakukan tatap muka. Tapi sekolah itu maksimal hanya 50% kapasitas dan tentunya wajib masker, cuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak tentunya menjadi standar protokol kesehatan,” tegas Nadiem.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda