Pakar IPB University Ungkap Keunggulan Alpukat dan Cara Tanamnya
Sabtu, 10 Juli 2021 - 19:04 WIB
Varietas yang di maksud antara lain adalah Mega Gegauan, Mega Murapi, Miki, dan Wina. Namun demikian, masih sedikit masyarakat yang menanamnya dengan bibit hasil pembiakan vegetatif atau bibit sambung (grafting). Masih banyak masyarakat yang menanam alpukat asal biji sehingga alpukat yang ada di pasar menjadi sangat beragam.
Terkait budi daya alpukat, pakar buah-buahan IPB University ini menjelaskan, hal pertama yang harus menjadi perhatian adalah kesesuaian lahan dan iklim (agroklimat). Untuk kondisi Indonesia yang berada di daerah tropis, alpukat tropis (west Indian atau lowland avocado) hampir sesuai dengan berbagai kondisi wilayah Indonesia.
“Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah jenis atau varietas alpukat yang akan ditanam. Harus cari yang unggul dan disukai pasar,” ujarnya.
Pemilihan varietas unggul dimaksudkan supaya buah alpukat yang dihasilkan memiliki kualitas yang bagus dan seragam. Ia pun menyarankan supaya membeli bibit dari penangkar benih yang terpercaya dan bibitnya memiliki sertifikat.
“Jangan menanam alpukat dengan bibit dari biji karena kita tidak tahu kualitas alpukat yang akan dihasilkan. Di samping itu, juga perlu waktu yang lebih lama untuk bisa berbuah,” tegasnya.
Untuk memulai budi daya, ia menyarankan supaya membuat lubang tanam berukuran 40 x 40 centimeter atau bisa lebih besar lagi. Jarak tanam yang digunakan adalah 3 meter x 3 meter sampai 8 meter x 8 meter. Semakin rapat jarak tanam yang digunakan maka akan semakin intensif pemeliharaan yang diperlukan, terutama pemangkasannya. Lubang tanam tersebut diberi pupuk kandang 10 – 20 kg per lubang tanam agar kesuburan dan tekstur tanahnya menjadi lebih baik.
“Pemeliharaan tanaman yang baru ditanam harus intensif, untuk mengurangi penyiraman maka perlu melakukan penanaman pada awal musim hujan,” pungkasnya.
Lihat Juga: 5 PTN dengan Jurusan Olahraga Terbaik di Indonesia, Nomor 2 Kampusnya Marselino Ferdinan
Terkait budi daya alpukat, pakar buah-buahan IPB University ini menjelaskan, hal pertama yang harus menjadi perhatian adalah kesesuaian lahan dan iklim (agroklimat). Untuk kondisi Indonesia yang berada di daerah tropis, alpukat tropis (west Indian atau lowland avocado) hampir sesuai dengan berbagai kondisi wilayah Indonesia.
“Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah jenis atau varietas alpukat yang akan ditanam. Harus cari yang unggul dan disukai pasar,” ujarnya.
Pemilihan varietas unggul dimaksudkan supaya buah alpukat yang dihasilkan memiliki kualitas yang bagus dan seragam. Ia pun menyarankan supaya membeli bibit dari penangkar benih yang terpercaya dan bibitnya memiliki sertifikat.
“Jangan menanam alpukat dengan bibit dari biji karena kita tidak tahu kualitas alpukat yang akan dihasilkan. Di samping itu, juga perlu waktu yang lebih lama untuk bisa berbuah,” tegasnya.
Untuk memulai budi daya, ia menyarankan supaya membuat lubang tanam berukuran 40 x 40 centimeter atau bisa lebih besar lagi. Jarak tanam yang digunakan adalah 3 meter x 3 meter sampai 8 meter x 8 meter. Semakin rapat jarak tanam yang digunakan maka akan semakin intensif pemeliharaan yang diperlukan, terutama pemangkasannya. Lubang tanam tersebut diberi pupuk kandang 10 – 20 kg per lubang tanam agar kesuburan dan tekstur tanahnya menjadi lebih baik.
“Pemeliharaan tanaman yang baru ditanam harus intensif, untuk mengurangi penyiraman maka perlu melakukan penanaman pada awal musim hujan,” pungkasnya.
Lihat Juga: 5 PTN dengan Jurusan Olahraga Terbaik di Indonesia, Nomor 2 Kampusnya Marselino Ferdinan
(mpw)
tulis komentar anda