Di MNC Forum, Nadiem Makarim & Hary Tanoesoedibjo Bahas Transformasi Pendidikan RI
Selasa, 05 Oktober 2021 - 22:13 WIB
"Pengajaran anak-anak kita, offline is the best, karena di situ ada physical interaction, psychological," jelasnya.
Meski begitu, dia memberikan masukan. Dengan skala kebutuhan pendidikan masyarakat yang begitu besar, harus diciptakan pendidikan massal.
Hary menyampaikan usulan untuk mengkombinasikan pembelajaran online dan offline.
"Supaya kita bisa mendidik anak-anak kita lebih cepat. Apalagi dengan bonus demografi, pertambahan jumlah penduduk kan luar biasa. Bisa 3 juta-4 juta nett pertambahannya setiap tahun," ungkapnya.
Jika hanya mengandalkan offline, kata Hary, pendidikan di Tanah Air sulit maju. "Kalau kita bergantung pada offline, itu nggak bisa nguber," tambah pria yang telah mengajar di ratusan perguruan tinggi se-Indonesia itu.
Hary memaparkan jumlah masyarakat Indonesia sangat besar dan secara pendidikan mayoritas masih ketinggalan.
"Jumlahnya bisa meningkat kalau tidak cepat-cepat diatasi, karena ada bonus demografi," ucapnya.
Hary meyakini, dengan digitalisasi, pendidikan di Indonesia bisa maju pesat dengan skala yang besar dan bisa mengejar jumlah penduduk yang belum terdidik dengan baik.
"Digitalisasi nasional itu harus dijalankan terlebih dahulu. Pendidikan itu bisa cepat, tentunya ada offline dan ada online," tegasnya.
Nadiem pun setuju dengan hal tersebut. "Saya sangat setuju Pak Hary. Dengan jumlah penduduk yang begitu banyak, super mayoritas daripada semua anak-anak kita itu sekolah sampai dengan SMP. Baru mulai sedikit turun, di SMA. Belum mayoritas yang masuk universitas. Itu perlu kita tingkatkan," terangnya.
Meski begitu, dia memberikan masukan. Dengan skala kebutuhan pendidikan masyarakat yang begitu besar, harus diciptakan pendidikan massal.
Hary menyampaikan usulan untuk mengkombinasikan pembelajaran online dan offline.
"Supaya kita bisa mendidik anak-anak kita lebih cepat. Apalagi dengan bonus demografi, pertambahan jumlah penduduk kan luar biasa. Bisa 3 juta-4 juta nett pertambahannya setiap tahun," ungkapnya.
Jika hanya mengandalkan offline, kata Hary, pendidikan di Tanah Air sulit maju. "Kalau kita bergantung pada offline, itu nggak bisa nguber," tambah pria yang telah mengajar di ratusan perguruan tinggi se-Indonesia itu.
Hary memaparkan jumlah masyarakat Indonesia sangat besar dan secara pendidikan mayoritas masih ketinggalan.
"Jumlahnya bisa meningkat kalau tidak cepat-cepat diatasi, karena ada bonus demografi," ucapnya.
Hary meyakini, dengan digitalisasi, pendidikan di Indonesia bisa maju pesat dengan skala yang besar dan bisa mengejar jumlah penduduk yang belum terdidik dengan baik.
"Digitalisasi nasional itu harus dijalankan terlebih dahulu. Pendidikan itu bisa cepat, tentunya ada offline dan ada online," tegasnya.
Nadiem pun setuju dengan hal tersebut. "Saya sangat setuju Pak Hary. Dengan jumlah penduduk yang begitu banyak, super mayoritas daripada semua anak-anak kita itu sekolah sampai dengan SMP. Baru mulai sedikit turun, di SMA. Belum mayoritas yang masuk universitas. Itu perlu kita tingkatkan," terangnya.
tulis komentar anda