Ungguli DKI dan Jabar, Jateng Jawara di Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa
Minggu, 17 Oktober 2021 - 01:46 WIB
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto, yang hadir secara daring dalam acara penutupan FIKSI mengungkapkan kebahagiaannya dapat menyapa para calon wirausaha muda Indonesia yang berlaga di FIKSI 2021. Ia berpesan kepada para para peserta yang telah berpartisipasi, agar paham makna kewirausahaan karena pasar Indonesia maupun dunia terus berkembang hingga tahun 2045.
“Perkembangan dunia yang bergerak dengan cepat harus disikapi dengan tepat. Hanya generasi yang berjiwa entrepreneur lah yang bisa melihat dan memanfaatkan peluang tersebut,” tuturnya.
Wikan mengungkapkan, di masa mudanya ia sudah pernah mencoba 14 jenis bisnis, mulai dari ternak ikan, percetakan, jual sayur di pasar, mengembangkan koran online, hingga jual apartemen. Dari 14 bisnis itu, kata dia, hanya tiga yang bisa bertahan sampai sekarang, salah satunya jadi pembuat konten di Youtube. Wikan mengatakan, jika melihat orang yang sudah sukses jangan hanya lihat suksesnya, tapi harus belajar dari gagalnya. Negara ini butuh wirausahawan baru yang berani mencoba menjadi pebisnis di masa depan. “Jadi harus berani ambil risiko,” ujarnya.
Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Asep Sukmayadi dalam laporannya menyebut ada 50 medali yang diperebutkan dalam kompetisi kali ini. Medali tersebut dibagi atas 17 medali emas, 17 medali perak, dan 16 medali perunggu.
Selain perolehan medali, terdapat penghargaan khusus atau special award yang akan diberikan para mitra kepada tim terpilih menurut kriteria dari mitra. Special award yang diberikan para mitra bagi tim terpilih dapat berupa pelatihan, inkubasi usaha, bantuan permodalan, bantuan pendidikan, dan lain sebagainya. Nama-nama para peraih special award selanjutnya diumumkan secara terpisah pada media sosial Pusat Prestasi Nasional.
Di kelompok SMA, ada lima bidang inovasi yang dilombakan, yaitu Bidang Boga, Bidang Aplikasi, Permainan/Game, Video, dan Animasi, Bidang Desain Grafis, Bidang Budidaya dan Lintas Usaha, Bidang Fashion, dan Bidang Kriya. Tema yang diusung pada kelompok ini adalah Vokasi Berbasis Kearifan Lokal Menuju Persaingan Global. Kemudian bidang yang dilombakan pada jenjang SMK yaitu Bidang Agribisnis dan Agroteknologi, Bidang Kemaritiman, Bidang Kesehatan dan Pekerjaan Sosial, Bidang Pariwisata, Industri Seni, dan Kreatif, Bidang Teknologi Rekayasa dan TIK.
Sebelum ditetapkan sebagai juara, peserta FIKSI telah menjalani beberapa tahap seleksi. Di tahap pertama, pada seleksi administrasi dan rencana bisnis, terdapat 1.942 siswa SMA/MA yang dan 476 siswa SMK yang mendaftar. Dari jumlah tersebut, sebanyak 130 rencana bisnis karya SMA/MA dan 50 rencana bisnis dipilih untuk mengikuti seleksi tahap akhir. Di seleksi tahap akhir inilah, peserta melakukan presentasi, wawancara, dan pameran, yang disebut dengan Expo FIKSI, di Bandung, Jawa Barat.
“Perkembangan dunia yang bergerak dengan cepat harus disikapi dengan tepat. Hanya generasi yang berjiwa entrepreneur lah yang bisa melihat dan memanfaatkan peluang tersebut,” tuturnya.
Wikan mengungkapkan, di masa mudanya ia sudah pernah mencoba 14 jenis bisnis, mulai dari ternak ikan, percetakan, jual sayur di pasar, mengembangkan koran online, hingga jual apartemen. Dari 14 bisnis itu, kata dia, hanya tiga yang bisa bertahan sampai sekarang, salah satunya jadi pembuat konten di Youtube. Wikan mengatakan, jika melihat orang yang sudah sukses jangan hanya lihat suksesnya, tapi harus belajar dari gagalnya. Negara ini butuh wirausahawan baru yang berani mencoba menjadi pebisnis di masa depan. “Jadi harus berani ambil risiko,” ujarnya.
Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Asep Sukmayadi dalam laporannya menyebut ada 50 medali yang diperebutkan dalam kompetisi kali ini. Medali tersebut dibagi atas 17 medali emas, 17 medali perak, dan 16 medali perunggu.
Selain perolehan medali, terdapat penghargaan khusus atau special award yang akan diberikan para mitra kepada tim terpilih menurut kriteria dari mitra. Special award yang diberikan para mitra bagi tim terpilih dapat berupa pelatihan, inkubasi usaha, bantuan permodalan, bantuan pendidikan, dan lain sebagainya. Nama-nama para peraih special award selanjutnya diumumkan secara terpisah pada media sosial Pusat Prestasi Nasional.
Di kelompok SMA, ada lima bidang inovasi yang dilombakan, yaitu Bidang Boga, Bidang Aplikasi, Permainan/Game, Video, dan Animasi, Bidang Desain Grafis, Bidang Budidaya dan Lintas Usaha, Bidang Fashion, dan Bidang Kriya. Tema yang diusung pada kelompok ini adalah Vokasi Berbasis Kearifan Lokal Menuju Persaingan Global. Kemudian bidang yang dilombakan pada jenjang SMK yaitu Bidang Agribisnis dan Agroteknologi, Bidang Kemaritiman, Bidang Kesehatan dan Pekerjaan Sosial, Bidang Pariwisata, Industri Seni, dan Kreatif, Bidang Teknologi Rekayasa dan TIK.
Sebelum ditetapkan sebagai juara, peserta FIKSI telah menjalani beberapa tahap seleksi. Di tahap pertama, pada seleksi administrasi dan rencana bisnis, terdapat 1.942 siswa SMA/MA yang dan 476 siswa SMK yang mendaftar. Dari jumlah tersebut, sebanyak 130 rencana bisnis karya SMA/MA dan 50 rencana bisnis dipilih untuk mengikuti seleksi tahap akhir. Di seleksi tahap akhir inilah, peserta melakukan presentasi, wawancara, dan pameran, yang disebut dengan Expo FIKSI, di Bandung, Jawa Barat.
(mpw)
tulis komentar anda