ISODEL 2021 Digelar Desember, Kemendikbudristek Targetkan 1.000 Partisipan
Jum'at, 29 Oktober 2021 - 10:08 WIB
"Transformasi digital menjadi sebuah keharusan, kami sadar proses ini melibatkan banyak sekali aspek yang memungkinkan inovasi lebih lanjut disampaikan, yang bisa jadi belum ada sebelumnya, sehingga akan mengarah pada sebuah seruan bersama dan tindakan strategi bersama apa yang harus dilakukan,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Nizam menyampaikan, selama pandemi dua tahun ini, perguruan tinggi melakukan adaptasi yang sangat pesat sehingga mampu mengakselerasi pembelajaran secara daring.
“Selama ini kita mendukung mulai dari memperkuat jaringan internet melalui kerja sama dengan Kominfo, memperkuat moodle sebagai platform nasional melalui Sistem Pembelajaran Daring Indonesia (SPADA), serta Learning Management System (LMS) melalui Google Classroom,” terangnya.
Penguatan SPADA sebagai platform pembelajaran daring berskala nasional untuk digunakan oleh seluruh perguruan tinggi juga terus diupayakan. Sebab, Nizam meyakini hikmah yang diperoleh dari pandemi ini justru adanya akselerasi penggunaan teknologi digital di dalam pendidikan.
Ditjen Diktiristek sudah melakukan transformasi melalui Kampus Merdeka, yang salah satu programnya adalah pertukaran mahasiswa. Akselerasi ini didapat saat pandemi berlangsung.
Kemudian pembelajaran juga dilakukan bukan hanya pembelajaran daring, namun juga membentuk karakter dan perilaku serta akhlak para mahasiswa. Dan itu dilakukan dengan berbagai macam program kerelawanan, seperti untuk mitigasi pandemi, ekonomi, pembelajaran dari rumah, dan sebagainya.
Tak hanya itu, penelitian dari perguruan tinggi juga banyak dilakukan selama masa pandemi dengan melakukan riset-riset terapan yang menghilir. Kampus Mengajar juga berperan untuk memastikan pembelajaran berjalan untuk seluruh anak-anak.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Nizam menyampaikan, selama pandemi dua tahun ini, perguruan tinggi melakukan adaptasi yang sangat pesat sehingga mampu mengakselerasi pembelajaran secara daring.
“Selama ini kita mendukung mulai dari memperkuat jaringan internet melalui kerja sama dengan Kominfo, memperkuat moodle sebagai platform nasional melalui Sistem Pembelajaran Daring Indonesia (SPADA), serta Learning Management System (LMS) melalui Google Classroom,” terangnya.
Penguatan SPADA sebagai platform pembelajaran daring berskala nasional untuk digunakan oleh seluruh perguruan tinggi juga terus diupayakan. Sebab, Nizam meyakini hikmah yang diperoleh dari pandemi ini justru adanya akselerasi penggunaan teknologi digital di dalam pendidikan.
Ditjen Diktiristek sudah melakukan transformasi melalui Kampus Merdeka, yang salah satu programnya adalah pertukaran mahasiswa. Akselerasi ini didapat saat pandemi berlangsung.
Kemudian pembelajaran juga dilakukan bukan hanya pembelajaran daring, namun juga membentuk karakter dan perilaku serta akhlak para mahasiswa. Dan itu dilakukan dengan berbagai macam program kerelawanan, seperti untuk mitigasi pandemi, ekonomi, pembelajaran dari rumah, dan sebagainya.
Tak hanya itu, penelitian dari perguruan tinggi juga banyak dilakukan selama masa pandemi dengan melakukan riset-riset terapan yang menghilir. Kampus Mengajar juga berperan untuk memastikan pembelajaran berjalan untuk seluruh anak-anak.
(zik)
tulis komentar anda