Inovasi Keren, Petani Milenial Ini Kembangkan Smart Farming Drip Irigation System
Senin, 21 Februari 2022 - 23:47 WIB
“Setiap usaha akan berhasil bila ada kemauan dan fokus serta dilakukan secara berkesinambungan dan penuh dengan kasih sayang. Nilai-nilai luhur ini akan menghasilkan banyak manfaat bagi masyarakat,” tegasnya.
Penerapan smart farming oleh Yance, sejalan dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang berkali-kali menjelaskan betapa pentingnya penerapan smart farming.
“Karena pertanian saat ini dan ke depannya dihadapkan dengan tantangan besar yakni perubahan iklim dan pandemi Covid-19. Menghadapi tantangan perubahan iklim bukan dengan cara-cara klasik, tapi harus dengan smart farming karena perkembangan ke depannya yang membuat lahan semakin sempit, jumlah penduduk senakin besar dan lainnya mengharuskan penggunakan teknologi yang smart,” tegasnya.
Sebelumnya Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi telah menjelaskan teknologi smart farming dikembangkan sebagai salah satu respons adaptif terhadap perubahan dan perkembangan teknologi saat ini.
Smart farming memungkinkan petani memiliki kontrol yang lebih baik terhadap proses produksi, melalui pengelolaan pertanaman dan ternak yang baik dan efisien.
"Konsep pembangunan pertanian harus diikuti dengan peningkatan agenda intelektual seluruh stakehokder utamanya petani sebagai garda terdepan. Kita sudah lama diterpa pandemi covid 19 dan perubahan iklim, namun dalam kondisi ini produktivitas dan produksi pertanian tidak boleh berkurang, bahkan harus terus bertambah. Solusinya ini adalah smart farming atau pemanfaatan internet of things," sebutnya.
Hadirnya petani milenial seperti Yance yang mengembangkan sistem irigasi tetes otomatis (smart farming drip irigation system) membuktikan bahwa penerapan teknologi Internet of Things merupakan terobosan yang dapat menjadikan produksi pertanian lebih efektif dan berkelanjutan.
"Pada era smart farming seperti ini, petani mileniallah yang harus bisa beradaptasi dan bisa lebih produktif," tutup Dedi.
Penerapan smart farming oleh Yance, sejalan dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang berkali-kali menjelaskan betapa pentingnya penerapan smart farming.
“Karena pertanian saat ini dan ke depannya dihadapkan dengan tantangan besar yakni perubahan iklim dan pandemi Covid-19. Menghadapi tantangan perubahan iklim bukan dengan cara-cara klasik, tapi harus dengan smart farming karena perkembangan ke depannya yang membuat lahan semakin sempit, jumlah penduduk senakin besar dan lainnya mengharuskan penggunakan teknologi yang smart,” tegasnya.
Sebelumnya Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi telah menjelaskan teknologi smart farming dikembangkan sebagai salah satu respons adaptif terhadap perubahan dan perkembangan teknologi saat ini.
Smart farming memungkinkan petani memiliki kontrol yang lebih baik terhadap proses produksi, melalui pengelolaan pertanaman dan ternak yang baik dan efisien.
"Konsep pembangunan pertanian harus diikuti dengan peningkatan agenda intelektual seluruh stakehokder utamanya petani sebagai garda terdepan. Kita sudah lama diterpa pandemi covid 19 dan perubahan iklim, namun dalam kondisi ini produktivitas dan produksi pertanian tidak boleh berkurang, bahkan harus terus bertambah. Solusinya ini adalah smart farming atau pemanfaatan internet of things," sebutnya.
Hadirnya petani milenial seperti Yance yang mengembangkan sistem irigasi tetes otomatis (smart farming drip irigation system) membuktikan bahwa penerapan teknologi Internet of Things merupakan terobosan yang dapat menjadikan produksi pertanian lebih efektif dan berkelanjutan.
"Pada era smart farming seperti ini, petani mileniallah yang harus bisa beradaptasi dan bisa lebih produktif," tutup Dedi.
(mpw)
tulis komentar anda