Riset Bioplastik PPBBI Bogor Banyak Menarik Perhatian Kalangan Industri
Sabtu, 02 April 2022 - 17:39 WIB
Aida menambahkan, program riset kelapa sawit dilakukan sejak 2015 hingga 2021. BPDPKS telah mendanai 840 peneliti, 346 mahasiswa, dan 69 lembaga penelitian dan pengembangan (litbang) dengan hasil 234 kontrak kerja sama, 6 buku, 213 publikasi ilmiah dan 42 paten.
“Acara ini menjadi salah satu sarana untuk mendiseminasikan program unggulan BPDPKS yang berdampak positif terhadap perkembangan industri kelapa sawit di Indonesia yang didukung dari sisi riset,” ucapnya.
Hadir sebagai penanggap dalam diseminasi hasil 13 penelitian ini, yaitu Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono; Bupati Banyumas Achmad Husein; dan mantan Ketua Kadin (Kamar Dagang Indonesia) Sumatera Selatan, Ahmad Rizal.
Ke-13 hasil penelitian yang terpilih, yaitu: Pertama, lawan serangan jamur ganoderma pada kelapa sawit dengan drone oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Kedua, dari limbah kelapa sawit jadi material hebat nano crystal oleh LPPM ITB.
Ketiga, plastik dari limbah sawit yang nisa terurai alami dari PPBBI Bogor. Keempat, busa pemadam kebakaran dari minyak sawit oleh LPPM IPB. Kelima, timah organik dari residu minyak sawit membuat pipa PVC bebas timbal oleh LPPM ITB. Keenam, dari biomassa ke oioreneri menjadi bioenergi oleh LPPM FT-UI.
Selain itu, masih ada riset tentang kayu lapis dari batang pohon sawit oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Kedelapan, kilang nabati mengubah batang pohon sawit jadi gula dan karbohidrat. Kesembilan, produksi suplemen pakan ternak lemak lalsium berbahan baku PFAD” oleh LPPM ITB.
Kesepuluh adalah MDAG bahan makanan sehat berbasis sawit oleh Seafast Center-LPPM IPB. Kesebelas, berkat bio-silika kelapa sawit lebih vigor dan tahan kekeringan” oleh Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia. Keduabelas, revolusi cara menentukan waktu panen kelapa sawit oleh Universitas Andalas. Dan terakhir, sortir dan grading cepat buah sawit dengan pencitraan sektral oleh LPPM Universitas Riau.
“Acara ini menjadi salah satu sarana untuk mendiseminasikan program unggulan BPDPKS yang berdampak positif terhadap perkembangan industri kelapa sawit di Indonesia yang didukung dari sisi riset,” ucapnya.
Hadir sebagai penanggap dalam diseminasi hasil 13 penelitian ini, yaitu Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono; Bupati Banyumas Achmad Husein; dan mantan Ketua Kadin (Kamar Dagang Indonesia) Sumatera Selatan, Ahmad Rizal.
Ke-13 hasil penelitian yang terpilih, yaitu: Pertama, lawan serangan jamur ganoderma pada kelapa sawit dengan drone oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Kedua, dari limbah kelapa sawit jadi material hebat nano crystal oleh LPPM ITB.
Ketiga, plastik dari limbah sawit yang nisa terurai alami dari PPBBI Bogor. Keempat, busa pemadam kebakaran dari minyak sawit oleh LPPM IPB. Kelima, timah organik dari residu minyak sawit membuat pipa PVC bebas timbal oleh LPPM ITB. Keenam, dari biomassa ke oioreneri menjadi bioenergi oleh LPPM FT-UI.
Selain itu, masih ada riset tentang kayu lapis dari batang pohon sawit oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Kedelapan, kilang nabati mengubah batang pohon sawit jadi gula dan karbohidrat. Kesembilan, produksi suplemen pakan ternak lemak lalsium berbahan baku PFAD” oleh LPPM ITB.
Kesepuluh adalah MDAG bahan makanan sehat berbasis sawit oleh Seafast Center-LPPM IPB. Kesebelas, berkat bio-silika kelapa sawit lebih vigor dan tahan kekeringan” oleh Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia. Keduabelas, revolusi cara menentukan waktu panen kelapa sawit oleh Universitas Andalas. Dan terakhir, sortir dan grading cepat buah sawit dengan pencitraan sektral oleh LPPM Universitas Riau.
(mpw)
tulis komentar anda