Kisah Letda Ckm Jason, Dokter Lulusan S2 Inggris Pilih Masuk TNI AD
Senin, 09 Mei 2022 - 11:58 WIB
"Dari situ saya melihat bahwa TNI AD ini memiliki korps kesehatan yang besar, mereka dapat menaungi dokter-dokter dan nakes untuk bisa berkembang, di situ saya tertarik mengapa tidak saya dokter sipil juga bergabung ke TNI AD," tuturnya.
Menurut dia, dengan menjadi bagian dari TNI bisa membuatnya memperluas pengabdiannya kepada masyarakat. Selain itu, daerah-daerah yang terpencil dan tak terjangkau bisa diraihnya.
Sebelum memutuskan itu, Jason menyebut bahwa dia sempat berkonsultasi dengan beberapa dokter militer yang sebelumnya telah ditemuinya ketika menggelar operasi katarak gratis. Baik suka maupun duka disampaikan oleh para dokter menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh Jason.
Jason sadar, yang disampaikan oleh para dokter memang bukan hal yang manis-manis saja, melainkan ada pula kesulitannya. Tapi Jason tak ambil pusing, bagi dia, hal itu cukup dijadikan pelecut semangatnya, karena kalau sudah berkomitmen apa pun dapat dilalui.
"Saya banyak berkonsultasi dengan dokter waktu saya baksos di Wini NTT sana. Lalu kami bertukar pengalaman, dari sana saya mulai tertarik. Ya memang diceritakan ada suka mau pun dukanya tapi saya anggap itu semua bagian perjalanan dari karier saya. Kalau kita sudah bertekad, berkomitmen apa pun yang kita hadapi pasti bisa kan kita lewati," katanya.
Akhirnya, Jason membulatkan tekad untuk mendaftarkan diri menjadi Perwira Prajurit Karier TNI AD. Setelah beragam macam proses dilaluinya, Jason berangkat ke Akademi Militer Lembah Tidar, Magelang, Jawa Tengah.
Selama tujuh bulan lamanya dia digembleng dengan hal berbau kemiliteran. Selepas mengenyam pendidikan di sana, Jason belajar tentang kecabangan kesehatan di Pusdikkes selama 5 bulan.
Di sana Jason dikenalkan dan belajar banyak hal, mulai dari batalyon kesehatan, peran-peran dokter militer, hingga peran Komandan Pleton kesehatan. Semuanya dia pelajari dari mulai tingkat Batalyon hingga rumah sakit jajaran TNI AD.
"Kami juga belajar juga tentang struktur organisasi, dan lain-lain, banyak hal yang dipelajari khususnya di bidang kesehatan militer," ucapnya.
Seluruh proses yang dilaluinya itu cuma bermuara pada satu harapan, yakni pengabdian kepada negara yang disebutnya sebagai Indonesia tercinta. Menurut dia, pengabdian itu mampu tercapai melalui TNI AD.
Menurut dia, dengan menjadi bagian dari TNI bisa membuatnya memperluas pengabdiannya kepada masyarakat. Selain itu, daerah-daerah yang terpencil dan tak terjangkau bisa diraihnya.
Sebelum memutuskan itu, Jason menyebut bahwa dia sempat berkonsultasi dengan beberapa dokter militer yang sebelumnya telah ditemuinya ketika menggelar operasi katarak gratis. Baik suka maupun duka disampaikan oleh para dokter menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh Jason.
Jason sadar, yang disampaikan oleh para dokter memang bukan hal yang manis-manis saja, melainkan ada pula kesulitannya. Tapi Jason tak ambil pusing, bagi dia, hal itu cukup dijadikan pelecut semangatnya, karena kalau sudah berkomitmen apa pun dapat dilalui.
"Saya banyak berkonsultasi dengan dokter waktu saya baksos di Wini NTT sana. Lalu kami bertukar pengalaman, dari sana saya mulai tertarik. Ya memang diceritakan ada suka mau pun dukanya tapi saya anggap itu semua bagian perjalanan dari karier saya. Kalau kita sudah bertekad, berkomitmen apa pun yang kita hadapi pasti bisa kan kita lewati," katanya.
Akhirnya, Jason membulatkan tekad untuk mendaftarkan diri menjadi Perwira Prajurit Karier TNI AD. Setelah beragam macam proses dilaluinya, Jason berangkat ke Akademi Militer Lembah Tidar, Magelang, Jawa Tengah.
Selama tujuh bulan lamanya dia digembleng dengan hal berbau kemiliteran. Selepas mengenyam pendidikan di sana, Jason belajar tentang kecabangan kesehatan di Pusdikkes selama 5 bulan.
Di sana Jason dikenalkan dan belajar banyak hal, mulai dari batalyon kesehatan, peran-peran dokter militer, hingga peran Komandan Pleton kesehatan. Semuanya dia pelajari dari mulai tingkat Batalyon hingga rumah sakit jajaran TNI AD.
"Kami juga belajar juga tentang struktur organisasi, dan lain-lain, banyak hal yang dipelajari khususnya di bidang kesehatan militer," ucapnya.
Seluruh proses yang dilaluinya itu cuma bermuara pada satu harapan, yakni pengabdian kepada negara yang disebutnya sebagai Indonesia tercinta. Menurut dia, pengabdian itu mampu tercapai melalui TNI AD.
Lihat Juga :
tulis komentar anda