Kemendikbudristek Jalin Kerja Sama dengan Prancis Kembangkan SMK Pusat Keunggulan
Jum'at, 03 Juni 2022 - 13:14 WIB
Baca juga: Kemendikbudristek Dukung Produksi Film Layar Lebar Siswa SMK
Senada dengan Suharti, Direktur SMK Wardani Sugiyanto mengatakan bahwa program ini telah sejalan dan merupakan akselerator dari revitalisasi vokasi yang digagas oleh Presiden Joko Widodo. Melalui SMK PK, kata Wardani, kemitraan antara industri dengan SMK dapat diimplementasikan melalui sejumlah skema, seperti dalam implementasi program CSR, penyediaan SDM melalui manajemen talenta dan juga lini produksi.
“Melalui program kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Prancis, SMK sebagai sasaran program dapat menjadi percontohan dan memberikan sumbangsih bagi SMK lain untuk segera melakukan langkah-langkah strategis mencapai keselarasan dengan industri. Sehingga, pada akhirnya mampu menjawab tantangan kebekerjaan dari seluruh SMK di Indonesia,” terang Wardani.
Sementara itu, Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Olivier Chambard menyatakan kerja sama Pemerintah Prancis, Pemerintah Indonesia, dan Schneider Electric merupakan sebuah kolaborasi publik-swasta yang komprehensif di sektor pendidikan, mulai dari pembangunan pusat keunggulan, pembaruan kurikulum pendidikan, penyediaan fasilitas peralatan, dan teknologi terbaru.
“Pemerintah Prancis sangat senang dapat ikut andil dalam pengembangan sistem pendidikan kejuruan di Indonesia. Kami berterima kasih kepada para ahli kelistrikan kami yang telah menjadi tenaga pelatih, kepada Schneider Electric Foundation dan Schneider Electric Indonesia atas transfer teknologi dan pengalamannya,” ujarnya.
Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, Roberto Rossi mengungkapkan kemitraan Schneider Electric Global bersama dengan Pemerintah Prancis di bidang pendidikan telah berlangsung selama 50 tahun dan berfokus pada pelatihan bagi tenaga pengajar dan siswa tingkat kejuruan dan perguruan tinggi, serta penyediaan teknologi.
“Schneider Electric terus berkomitmen untuk menjadi mitra industri pengembangan pengetahuan dalam transformasi ekosistem pendidikan yang bermanfaat bagi generasi mendatang. Misi kami adalah mempersiapkan ahli kelistrikan menghadapi tantangan masa depan, dan menjadi mitra strategis dalam membangun sektor pendidikan yang berkelanjutan dan sesuai dengan perkembangan dunia industri,” ujar Roberto
Roberto juga menekankan urgensi transformasi sektor pendidikan untuk mengatasi isu prioritas dunia yang saat ini tengah dibahas di Presidensi G20 Indonesia, yaitu transformasi digital dan transisi energi berkelanjutan. “Teknologi yang memungkinkan transformasi industri dan transisi energi bersih telah ada saat ini. Penentu kesuksesannya ada pada sumber daya manusia (SDM) yang mengoperasikannya. Untuk itu perlu adanya upaya berkelanjutan untuk mendukung pembangunan SDM,” ungkapnya.
Untuk informasi lebih lanjut terkait Pusat Keunggulan (Center of Excellent – CoE) bidang Kelistrikan, Otomasi Industri dan Energi Terbarukan, dapat mengunjungi laman https://earecoebandung.id/id.
Senada dengan Suharti, Direktur SMK Wardani Sugiyanto mengatakan bahwa program ini telah sejalan dan merupakan akselerator dari revitalisasi vokasi yang digagas oleh Presiden Joko Widodo. Melalui SMK PK, kata Wardani, kemitraan antara industri dengan SMK dapat diimplementasikan melalui sejumlah skema, seperti dalam implementasi program CSR, penyediaan SDM melalui manajemen talenta dan juga lini produksi.
“Melalui program kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Prancis, SMK sebagai sasaran program dapat menjadi percontohan dan memberikan sumbangsih bagi SMK lain untuk segera melakukan langkah-langkah strategis mencapai keselarasan dengan industri. Sehingga, pada akhirnya mampu menjawab tantangan kebekerjaan dari seluruh SMK di Indonesia,” terang Wardani.
Sementara itu, Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Olivier Chambard menyatakan kerja sama Pemerintah Prancis, Pemerintah Indonesia, dan Schneider Electric merupakan sebuah kolaborasi publik-swasta yang komprehensif di sektor pendidikan, mulai dari pembangunan pusat keunggulan, pembaruan kurikulum pendidikan, penyediaan fasilitas peralatan, dan teknologi terbaru.
“Pemerintah Prancis sangat senang dapat ikut andil dalam pengembangan sistem pendidikan kejuruan di Indonesia. Kami berterima kasih kepada para ahli kelistrikan kami yang telah menjadi tenaga pelatih, kepada Schneider Electric Foundation dan Schneider Electric Indonesia atas transfer teknologi dan pengalamannya,” ujarnya.
Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, Roberto Rossi mengungkapkan kemitraan Schneider Electric Global bersama dengan Pemerintah Prancis di bidang pendidikan telah berlangsung selama 50 tahun dan berfokus pada pelatihan bagi tenaga pengajar dan siswa tingkat kejuruan dan perguruan tinggi, serta penyediaan teknologi.
“Schneider Electric terus berkomitmen untuk menjadi mitra industri pengembangan pengetahuan dalam transformasi ekosistem pendidikan yang bermanfaat bagi generasi mendatang. Misi kami adalah mempersiapkan ahli kelistrikan menghadapi tantangan masa depan, dan menjadi mitra strategis dalam membangun sektor pendidikan yang berkelanjutan dan sesuai dengan perkembangan dunia industri,” ujar Roberto
Roberto juga menekankan urgensi transformasi sektor pendidikan untuk mengatasi isu prioritas dunia yang saat ini tengah dibahas di Presidensi G20 Indonesia, yaitu transformasi digital dan transisi energi berkelanjutan. “Teknologi yang memungkinkan transformasi industri dan transisi energi bersih telah ada saat ini. Penentu kesuksesannya ada pada sumber daya manusia (SDM) yang mengoperasikannya. Untuk itu perlu adanya upaya berkelanjutan untuk mendukung pembangunan SDM,” ungkapnya.
Untuk informasi lebih lanjut terkait Pusat Keunggulan (Center of Excellent – CoE) bidang Kelistrikan, Otomasi Industri dan Energi Terbarukan, dapat mengunjungi laman https://earecoebandung.id/id.
(nnz)
tulis komentar anda