Kisah Inspiratif M Rizal Alumnus Unair Raih Beasiswa LPDP di Cornell University AS
Rabu, 06 Juli 2022 - 14:58 WIB
Meskipun telah lolos persyaratan bahasa, Rizal belum bisa langsung tune in perkuliahan. Ia harus beradaptasi beberapa bulan agar memahami penjelasan profesor.
“Tak hanya itu, saya juga harus settle dengan lingkungan sekitar. Seperti makanan, tempat ibadah, dan cuaca subtropis dengan suhu yang sangat ekstrim," ujarnya.
Beberapa tantangan yang dilewati sangat ia syukuri setelah mendapat beberapa penolakan beasiswa lain.
Selebgram dengan 115 ribu pengikut ini bercerita, Amerika Serikat merupakan salah satu negara teratas dalam pendidikan perguruan tinggi, dan Cornell University termasuk salah satu deretan kampus Ivy League yang terkenal dengan keberagaman mahasiswanya.
“Para profesornya banyak yang terlibat dalam program-program internasional seperti WHO, World Bank, UNICEF, dll. Hal ini tentu saja sangat bagus bagi saya sebagai mahasiswa, karena bisa mendapatkan eksposur dan pengalaman dari beliau-beliau," ujar Rizal.
Selanjutnya, Rizal yang tergabung dalam Sport Nutritionist Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur bercita-cita bisa berkontribusi di program-program gizi di Indonesia.
Tetapi bukan sebagai menteri kesehatan karena menurutnya cakupannya terlalu luas.
“Mungkin bisa terlibat di WHO, Nutrition International, Kementerian Kesehatan, Bappenas, atau yang semacamnya. Setelah itu saya ingin mengabdikan diri untuk mengajar," ujarnya.
“Tak hanya itu, saya juga harus settle dengan lingkungan sekitar. Seperti makanan, tempat ibadah, dan cuaca subtropis dengan suhu yang sangat ekstrim," ujarnya.
Beberapa tantangan yang dilewati sangat ia syukuri setelah mendapat beberapa penolakan beasiswa lain.
Selebgram dengan 115 ribu pengikut ini bercerita, Amerika Serikat merupakan salah satu negara teratas dalam pendidikan perguruan tinggi, dan Cornell University termasuk salah satu deretan kampus Ivy League yang terkenal dengan keberagaman mahasiswanya.
“Para profesornya banyak yang terlibat dalam program-program internasional seperti WHO, World Bank, UNICEF, dll. Hal ini tentu saja sangat bagus bagi saya sebagai mahasiswa, karena bisa mendapatkan eksposur dan pengalaman dari beliau-beliau," ujar Rizal.
Selanjutnya, Rizal yang tergabung dalam Sport Nutritionist Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur bercita-cita bisa berkontribusi di program-program gizi di Indonesia.
Tetapi bukan sebagai menteri kesehatan karena menurutnya cakupannya terlalu luas.
“Mungkin bisa terlibat di WHO, Nutrition International, Kementerian Kesehatan, Bappenas, atau yang semacamnya. Setelah itu saya ingin mengabdikan diri untuk mengajar," ujarnya.
(mpw)
tulis komentar anda