Top! Mahasiswa ITB Sabet Emas di WYIE 2022 Malaysia
Rabu, 06 Juli 2022 - 16:32 WIB
Baca juga: UGM Sebut 74 % Mahasiswanya Berasal dari Keluarga Menengah ke Bawah
“Daerah tersebut memiliki potensi gelombang yang bisa dijadikan sumber energi alternatif. Kami sudah mengecek perbedaan pasang tiap waktu dan menganalisis pasang surut yang menunjukkan indikasi abrasi ekstrem. Menurut perhitungan kami, pembangunan pembangkit listrik ini juga menguntungkan secara ekonomi. Selain itu, ini adalah bentuk edukasi energi baru terbarukan kepada masyarakat karena pembangkit listrik tenaga gelombang masih kalah beken dengan jenis energi terbarukan lainnya,” papar Rusdianto.
Mereka telah melakoni persiapan sejak pertengahan bulan Maret dan kegiatan puncaknya berlangsung pada 26-27 Mei lalu. Lebih dari 200 tim dari 9 negara berbeda dipertemukan dan saling unjuk gigi atas inovasi yang telah dicetuskan. Keberhasilan Tim Kaisar Planow tidak lepas dari dukungan dan bimbingan Ir. Entin Agustini Karjadi, MCE, Ph.D., Ir. Ahmad Mukhlis Firdaus, S.T., M.T., DPhill., dan Ridwan Sutriadi, S.T., M.T., Ph.D.
Rusdianto berharap agar bisa lebih inovatif, mampu mempersiapkan tim sebaik mungkin, juga mencari pendanaan yang memadai untuk ikut berkompetisi. “Kalau punya ide coba dikembangkan saja. Mungkin akan ada banyak hambatan, tapi ide tanpa eksekusi tidak akan memiliki arti,” tutupnya.
“Daerah tersebut memiliki potensi gelombang yang bisa dijadikan sumber energi alternatif. Kami sudah mengecek perbedaan pasang tiap waktu dan menganalisis pasang surut yang menunjukkan indikasi abrasi ekstrem. Menurut perhitungan kami, pembangunan pembangkit listrik ini juga menguntungkan secara ekonomi. Selain itu, ini adalah bentuk edukasi energi baru terbarukan kepada masyarakat karena pembangkit listrik tenaga gelombang masih kalah beken dengan jenis energi terbarukan lainnya,” papar Rusdianto.
Mereka telah melakoni persiapan sejak pertengahan bulan Maret dan kegiatan puncaknya berlangsung pada 26-27 Mei lalu. Lebih dari 200 tim dari 9 negara berbeda dipertemukan dan saling unjuk gigi atas inovasi yang telah dicetuskan. Keberhasilan Tim Kaisar Planow tidak lepas dari dukungan dan bimbingan Ir. Entin Agustini Karjadi, MCE, Ph.D., Ir. Ahmad Mukhlis Firdaus, S.T., M.T., DPhill., dan Ridwan Sutriadi, S.T., M.T., Ph.D.
Rusdianto berharap agar bisa lebih inovatif, mampu mempersiapkan tim sebaik mungkin, juga mencari pendanaan yang memadai untuk ikut berkompetisi. “Kalau punya ide coba dikembangkan saja. Mungkin akan ada banyak hambatan, tapi ide tanpa eksekusi tidak akan memiliki arti,” tutupnya.
(nnz)
tulis komentar anda