Bahlil Soroti Kampus yang Hanya Luluskan Karyawan tapi Minim Ciptakan Wirausaha Muda
Selasa, 19 Juli 2022 - 21:45 WIB
Kondisi ini makin membanggakan karena angka tersebut merupakan investasi dari sektor riil, bukan dari sektor keuangan maupun minyak dan gas bumi. Selain itu, sebaran wilayah dari investasi juga berubah.
Jika sebelumnya investasi hanya bertumpu di Pulau Jawa, kini angka investasi justru lebih besar di luar Pulau Jawa. Investasi di luar Pulau Jawa mencapai 52%, sedangkan investasi di Pulau Jawa sebesar 48%.
“Besarnya persentase investasi di luar Pulau Jawa disebabkan adanya konsep pembangunan yang dicetuskan Presiden Joko Widodo. Pengarusutamaan pembangunan infrastruktur secara masif di luar Pulau Jawa mendorong adanya keseimbangan antara Pulau Jawa dan wilayah di luarnya.
Oleh karena itu, terdapat pusat-pusat kegiatan ekonomi baru yang menggeliatkan kehidupan perekonomian masyarakat. Hari ini, harapan tersebut terpenuhi dengan lebih besarnya persentase investasi di luar Pulau Jawa dibandingkan investasi di Pulau Jawa,” ucapnya.
Saat ini Kementerian Investasi/BKPM menjalankan empat strategi untuk meningkatkan iklim investasi di luar Pulau Jawa. Pertama, melalui pembangunan jalan tol, pelabuhan, dan aksesibilitas jalan.
Hal ini menjadi salah satu syarat investor masuk ke suatu wilayah. Kedua, insentif fiskal seperti tax allowance berupa potongan pajak penghasilan (PPh) yang diberikan kepada investor.
Ketiga, pendekatan dengan investor untuk merealisasikan daftar positif dan prioritas investasi (DPI) dengan potensi di luar Pulau Jawa. DPI juga mengatur kewajiban kemitraan investor dan UMKM agar meningkatkan ekonomi setempat.
Keempat, implementasi Peraturan Pemerintah (PP) terkait kemudahan mendirikan usaha di daerah yang merupakan tujuan UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Direktur SKSG UI, Athor Subroto menilai investasi sebagai motor dari pembangunan. Menurutnya, investasi di Indonesia terus menggeliat karena dijadikan sebagai motor penggerak perekonomian negara pascapandemi Covid-19.
Investasi di Indonesia saat ini berada pada fase yang baik berkat upaya dari seluruh pihak, khususnya Kementerian Investasi Indonesia.
Jika sebelumnya investasi hanya bertumpu di Pulau Jawa, kini angka investasi justru lebih besar di luar Pulau Jawa. Investasi di luar Pulau Jawa mencapai 52%, sedangkan investasi di Pulau Jawa sebesar 48%.
“Besarnya persentase investasi di luar Pulau Jawa disebabkan adanya konsep pembangunan yang dicetuskan Presiden Joko Widodo. Pengarusutamaan pembangunan infrastruktur secara masif di luar Pulau Jawa mendorong adanya keseimbangan antara Pulau Jawa dan wilayah di luarnya.
Oleh karena itu, terdapat pusat-pusat kegiatan ekonomi baru yang menggeliatkan kehidupan perekonomian masyarakat. Hari ini, harapan tersebut terpenuhi dengan lebih besarnya persentase investasi di luar Pulau Jawa dibandingkan investasi di Pulau Jawa,” ucapnya.
Saat ini Kementerian Investasi/BKPM menjalankan empat strategi untuk meningkatkan iklim investasi di luar Pulau Jawa. Pertama, melalui pembangunan jalan tol, pelabuhan, dan aksesibilitas jalan.
Hal ini menjadi salah satu syarat investor masuk ke suatu wilayah. Kedua, insentif fiskal seperti tax allowance berupa potongan pajak penghasilan (PPh) yang diberikan kepada investor.
Ketiga, pendekatan dengan investor untuk merealisasikan daftar positif dan prioritas investasi (DPI) dengan potensi di luar Pulau Jawa. DPI juga mengatur kewajiban kemitraan investor dan UMKM agar meningkatkan ekonomi setempat.
Keempat, implementasi Peraturan Pemerintah (PP) terkait kemudahan mendirikan usaha di daerah yang merupakan tujuan UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Direktur SKSG UI, Athor Subroto menilai investasi sebagai motor dari pembangunan. Menurutnya, investasi di Indonesia terus menggeliat karena dijadikan sebagai motor penggerak perekonomian negara pascapandemi Covid-19.
Investasi di Indonesia saat ini berada pada fase yang baik berkat upaya dari seluruh pihak, khususnya Kementerian Investasi Indonesia.
tulis komentar anda