Unpad Tambah 13 Guru Besar Baru, Ini Profilnya
Jum'at, 29 Juli 2022 - 15:24 WIB
Sementara untuk kajian gender dan komunikasi, Prof. Eni mengembangkan kajian tentang komunikasi sosial dan konten media yang melanggengkan konstruksi peran perempuan dan laki-laki yang tidak adil bagi perempuan.
5. Prof. Dr. Euis Julaeha, dra., M.Si
Prof. Euis Julaeha diangkat sebagai Guru Besar bidang Ilmu Kimia Anorganik pada Fakultas MIPA. Fokus penelitian Prof. Euis mengenai pemanfaatan bioaktivitas kulit buah jeruk.
Baca juga: Mahasiswa Program Doktor UGM Teliti Efek Anti-Diabetes Tempe, Ini Hasilnya
Dari studi yang dilakukan, kulit buah jeruk terkandung suatu zat aktif berupa minyak atsiri yang banyak dilaporkan sebagai antibakteri, antimikroba, hingga anti-penuaan dini.
Melalui riset yang dilakukan, Prof. Euis berupaya mengemas zat aktif tersebut agar tidak cepat rusak. Teknologi yang telah dilakukan berupa mikroenkapsulasi di mana zat aktif dikemas dalam suatu lapisan kapsul, serta teknologi microbeads.
6. Prof. Dr. Ibnu Dwi Buwono, M.Si
Prof. Ibnu Dwi Buwono diangkat sebagai Guru Besar bidang Ilmu Genetika dan Bioteknologi Ikan pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Prof. Ibnu merupakan akademisi yang konsisten menggeluti riset mengenai ikan lele.
Dari riset tersebut, Prof. Ibnu berhasil mengembangkan jenis ikan lele mutiara transgenik. Ikan lele transgenik hasil penelitian panjang tersebut memiliki pertumbuhan 2-3 lebih besar dibandingkan lele normal.
Ikan lele transgenik yang bernama “Lele Mutiara Padjadjaran” ini telah dihilirisasikan ke komunitas peternak lele di kawasan Cileunyi, Kabupaten Bandung.
5. Prof. Dr. Euis Julaeha, dra., M.Si
Prof. Euis Julaeha diangkat sebagai Guru Besar bidang Ilmu Kimia Anorganik pada Fakultas MIPA. Fokus penelitian Prof. Euis mengenai pemanfaatan bioaktivitas kulit buah jeruk.
Baca juga: Mahasiswa Program Doktor UGM Teliti Efek Anti-Diabetes Tempe, Ini Hasilnya
Dari studi yang dilakukan, kulit buah jeruk terkandung suatu zat aktif berupa minyak atsiri yang banyak dilaporkan sebagai antibakteri, antimikroba, hingga anti-penuaan dini.
Melalui riset yang dilakukan, Prof. Euis berupaya mengemas zat aktif tersebut agar tidak cepat rusak. Teknologi yang telah dilakukan berupa mikroenkapsulasi di mana zat aktif dikemas dalam suatu lapisan kapsul, serta teknologi microbeads.
6. Prof. Dr. Ibnu Dwi Buwono, M.Si
Prof. Ibnu Dwi Buwono diangkat sebagai Guru Besar bidang Ilmu Genetika dan Bioteknologi Ikan pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Prof. Ibnu merupakan akademisi yang konsisten menggeluti riset mengenai ikan lele.
Dari riset tersebut, Prof. Ibnu berhasil mengembangkan jenis ikan lele mutiara transgenik. Ikan lele transgenik hasil penelitian panjang tersebut memiliki pertumbuhan 2-3 lebih besar dibandingkan lele normal.
Ikan lele transgenik yang bernama “Lele Mutiara Padjadjaran” ini telah dihilirisasikan ke komunitas peternak lele di kawasan Cileunyi, Kabupaten Bandung.
tulis komentar anda