Profil Mantan Rektor ITS Prof Mohammad Nuh, Pernah Menjadi Menkominfo dan Mendikbud
Selasa, 09 Agustus 2022 - 08:06 WIB
JAKARTA - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya telah banyak melahirkan tokoh-tokoh penting di negeri ini. Salah satunya Prof Mohammad Nuh, mantan rektor ITS yang pernah dua kali menjabat sebagai menteri yang berbeda di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 17 Juni 1959. Rektor ITS periode 2003-2006 yang disebut sebagai rektor termuda ITS itu menyelesaikan studi sarjana di Jurusan Elektro ITS pada tahun 1983.
Dia kemudian melanjutkan studi jenjang Magister di Universite Science et Technique du Languedoc (USTL), Montpellier, Prancis dengan beasiswa. Di perguruan tinggi yang sama pula ia pun meraih gelar Doktor atau S3.
Baca juga: Dua Guru Besar UI Raih Penghargaan Menteri Luar Negeri Jepang, Ini Profilnya
Anak ketiga dari 10 bersaudara ini mengawali kariernya sebagai dosen yang sesuai dengan jurusan kuliah yang ia ambil, yakni dosen Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember pada 1984.
Dikutip dari laman kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id, pada 1997, Mohammad Nuh diangkat menjadi Direktur Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ITS. Di masa kepemimpinannya, PENS menjadi rekanan Japan Industrial Cooperation Agency (JICA) sejak 1990.
Pada 15 Februari 2003, Mohammad Nuh diangkat sebagai Rektor ITS. Di tahun yang sama pula, dia menjadi guru besar (profesor) di bidang ilmu Digital Control System dengan spesialisasi Sistem Rekayasa Biomedika.
Selain sebagai rektor, dia juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jawa Timur, Sekretaris Yayasan Dana Sosial Al-Falah Surabaya, Anggota Pengurus Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya, dan Ketua Yayasan Pendidikan Al-Islah Surabaya.
Baca juga: Berusia 15 Tahun, Gadis Asal Tangerang Lolos Jadi Mahasiswa Termuda ITS
Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 17 Juni 1959. Rektor ITS periode 2003-2006 yang disebut sebagai rektor termuda ITS itu menyelesaikan studi sarjana di Jurusan Elektro ITS pada tahun 1983.
Dia kemudian melanjutkan studi jenjang Magister di Universite Science et Technique du Languedoc (USTL), Montpellier, Prancis dengan beasiswa. Di perguruan tinggi yang sama pula ia pun meraih gelar Doktor atau S3.
Baca juga: Dua Guru Besar UI Raih Penghargaan Menteri Luar Negeri Jepang, Ini Profilnya
Anak ketiga dari 10 bersaudara ini mengawali kariernya sebagai dosen yang sesuai dengan jurusan kuliah yang ia ambil, yakni dosen Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember pada 1984.
Dikutip dari laman kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id, pada 1997, Mohammad Nuh diangkat menjadi Direktur Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ITS. Di masa kepemimpinannya, PENS menjadi rekanan Japan Industrial Cooperation Agency (JICA) sejak 1990.
Pada 15 Februari 2003, Mohammad Nuh diangkat sebagai Rektor ITS. Di tahun yang sama pula, dia menjadi guru besar (profesor) di bidang ilmu Digital Control System dengan spesialisasi Sistem Rekayasa Biomedika.
Selain sebagai rektor, dia juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jawa Timur, Sekretaris Yayasan Dana Sosial Al-Falah Surabaya, Anggota Pengurus Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya, dan Ketua Yayasan Pendidikan Al-Islah Surabaya.
Baca juga: Berusia 15 Tahun, Gadis Asal Tangerang Lolos Jadi Mahasiswa Termuda ITS
Lihat Juga :
tulis komentar anda