Gelar Pameran Pendidikan, Prof Ramdhani Tegaskan Kontribusi LP Ma'arif untuk Kemajuan Bangsa
Jum'at, 26 Agustus 2022 - 23:27 WIB
JAKARTA - Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Pameran (Expo) Pendidikan dalam rangkaian Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Universitas Islam Malang (Unisma), Jalan MT Haryono, Malang, Jawa Timur, Jumat (26/8/2022).
Dalam sambutannya, Ketua LP Ma'arif PBNU Prof Muhammad Ali Ramdhani menegaskan bahwa Pameran Pendidikan menunjukkan kontribusi nyata LP Ma'arif NU terhadap kemajuan pendidikan Indonesia.
"Sesungguhnya kita ingin menunjukkan pada khalayak, bahwa apa yang kita lakukan juga memberikan kontribusi bagi peradaban melalui artefak-artefak yang nyata," katanya.
Dhani, sapaan akrabnya, menyebut mobil tenaga surya karya SMK NU Wates, Kulonprogo, Yogyakarta. Ia juga menyebut buku-buku sebagai karya LP Ma'arif Jawa Barat dan Jawa Tenga. Hal itu merupakan artefak nyata (tangible) hasil karya siswa LP Ma'arif.
"LP Ma'arif tidak hanya menyentuh sesuatu hal yang intangible (tidak nampak), tapi juga tangible, sesuatu hal yang nampak," kata Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung itu.
Pasalnya, Dhani mengatakan bahwa pendidikan biasanya hanya menyentuh sesuatu yang tidak tampak pada mata dan tidak tersentuh indra perasa. Ia mencontohkan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku sebagai produk pendidikan yang bersifat tidak tampak. Hal tersebut hanya berada pada kepala, hati, dan tangan.
Oleh karena itu, Dhani berharap bahwa kerja organisasi yang dilakukan pengurus dapat mewujudkan cita-cita besar bersama, yaitu pendidikan yang unggul untuk peradaban dunia berkelanjutan sebagaimana yang diangkat dalam tema Rakernas.
Dalam sambutannya, Ketua LP Ma'arif PBNU Prof Muhammad Ali Ramdhani menegaskan bahwa Pameran Pendidikan menunjukkan kontribusi nyata LP Ma'arif NU terhadap kemajuan pendidikan Indonesia.
"Sesungguhnya kita ingin menunjukkan pada khalayak, bahwa apa yang kita lakukan juga memberikan kontribusi bagi peradaban melalui artefak-artefak yang nyata," katanya.
Dhani, sapaan akrabnya, menyebut mobil tenaga surya karya SMK NU Wates, Kulonprogo, Yogyakarta. Ia juga menyebut buku-buku sebagai karya LP Ma'arif Jawa Barat dan Jawa Tenga. Hal itu merupakan artefak nyata (tangible) hasil karya siswa LP Ma'arif.
"LP Ma'arif tidak hanya menyentuh sesuatu hal yang intangible (tidak nampak), tapi juga tangible, sesuatu hal yang nampak," kata Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung itu.
Baca Juga
Pasalnya, Dhani mengatakan bahwa pendidikan biasanya hanya menyentuh sesuatu yang tidak tampak pada mata dan tidak tersentuh indra perasa. Ia mencontohkan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku sebagai produk pendidikan yang bersifat tidak tampak. Hal tersebut hanya berada pada kepala, hati, dan tangan.
Oleh karena itu, Dhani berharap bahwa kerja organisasi yang dilakukan pengurus dapat mewujudkan cita-cita besar bersama, yaitu pendidikan yang unggul untuk peradaban dunia berkelanjutan sebagaimana yang diangkat dalam tema Rakernas.
tulis komentar anda