Dua Karya Tulis Terbaik Juara Pertama Writing Competition Djarum Beasiswa Plus 2021/2022
Rabu, 28 September 2022 - 14:48 WIB
“Aplikasi ‘berSATU’ hadir untuk membantu atlet muda Indonesia memaksimalkan potensi mereka sebagai atlet dan mempersiapkan masa depan setelah karier olahraganya berakhir,” jelas Ameera.
Selain layanan edukasi, ‘berSATU’ juga akan menerapkan pendekatan rantai nilai untuk dapat memetakan pihak-pihak yang terlibat dalam memberikan pelayanan persiapan karier guna menunjang prestasi dan masa depan atlet-atlet Indonesia.
Sementara pemenang I kategori eksakta Najla Rasikha Putri Harza mengungkapkan, bahwa menurut WHO, 23% kematian bayi yang baru lahir disebabkan oleh Birth Asphyxia. Asfiksia terjadi ketika otak bayi dan organ tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi sebelum, selama, atau tepat setelah lahir.
baca juga: Buruan Daftar, Djarum Beasiswa Plus akan Ditutup pada 23 Mei 2022
Salah satu cara untuk mencegah asfiksia adalah dengan memonitor kondisi bayi secara berkala. Maka dikembangkan alat oksimeter janin yang non-invasif agar dapat digunakan secara aman dan portable di mana saja. Metode alat yang diajukan menggunakan Optode Control and Fetal Signal Extraction Algorithm.
“Metode ini menangkap sinyal gabungan dari Ibu dan janin, lalu dengan algoritma ekstraksi akan memisahkan sinyal janin, dan menghasilkan informasi terkait tingkat dan status SpO2 janin,” ujar Najla.
Berdasarkan karya tulis yang dibuatnya, Najla merancang sebuah sistem terintegrasi yang terdiri dari hardware dan software untuk melakukan pengukuran SpO2 janin secara non-invasif. Alat ini disebut dengan ‘Fetox’ (Fetal Oximeter).
Sistem ini terdiri dari hardware berupa detector band yang berisikan emitter dan detector untuk mengemisikan foton dan menangkap sinyal pantulan foton, control board untuk mengontrol kerja detector band dan melakukan ekstraksi sinyal janin, serta software berupa program untuk menampilkan visualisasi data SpO2 janin.
baca juga: Djarum Buka Beasiswa SI untuk 24 Provinsi, Ini Syarat dan Cara Daftar
“Tujuan utama dari ‘Fetox’ adalah untuk membantu mengurangi tingginya kematian bayi disebabkan birth asphyxia, serta memberikan alternatif metode pengukuran SpO2 secara non-invasif,” kata Najla.
Selain layanan edukasi, ‘berSATU’ juga akan menerapkan pendekatan rantai nilai untuk dapat memetakan pihak-pihak yang terlibat dalam memberikan pelayanan persiapan karier guna menunjang prestasi dan masa depan atlet-atlet Indonesia.
Sementara pemenang I kategori eksakta Najla Rasikha Putri Harza mengungkapkan, bahwa menurut WHO, 23% kematian bayi yang baru lahir disebabkan oleh Birth Asphyxia. Asfiksia terjadi ketika otak bayi dan organ tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi sebelum, selama, atau tepat setelah lahir.
baca juga: Buruan Daftar, Djarum Beasiswa Plus akan Ditutup pada 23 Mei 2022
Salah satu cara untuk mencegah asfiksia adalah dengan memonitor kondisi bayi secara berkala. Maka dikembangkan alat oksimeter janin yang non-invasif agar dapat digunakan secara aman dan portable di mana saja. Metode alat yang diajukan menggunakan Optode Control and Fetal Signal Extraction Algorithm.
“Metode ini menangkap sinyal gabungan dari Ibu dan janin, lalu dengan algoritma ekstraksi akan memisahkan sinyal janin, dan menghasilkan informasi terkait tingkat dan status SpO2 janin,” ujar Najla.
Berdasarkan karya tulis yang dibuatnya, Najla merancang sebuah sistem terintegrasi yang terdiri dari hardware dan software untuk melakukan pengukuran SpO2 janin secara non-invasif. Alat ini disebut dengan ‘Fetox’ (Fetal Oximeter).
Sistem ini terdiri dari hardware berupa detector band yang berisikan emitter dan detector untuk mengemisikan foton dan menangkap sinyal pantulan foton, control board untuk mengontrol kerja detector band dan melakukan ekstraksi sinyal janin, serta software berupa program untuk menampilkan visualisasi data SpO2 janin.
baca juga: Djarum Buka Beasiswa SI untuk 24 Provinsi, Ini Syarat dan Cara Daftar
“Tujuan utama dari ‘Fetox’ adalah untuk membantu mengurangi tingginya kematian bayi disebabkan birth asphyxia, serta memberikan alternatif metode pengukuran SpO2 secara non-invasif,” kata Najla.
tulis komentar anda