Festival Kampus Merdeka Kedua akan Digelar di Bali
Sabtu, 12 November 2022 - 14:59 WIB
Program unggulan Kemendikbudristek ini diharapkan mampu menjadi percontohan bagi institusi dan lembaga pendidikan tinggi untuk menciptakan variasi programnya secara mandiri yang menempel pada kurikulum atau sistem pembelajaran di perguruan tinggi masing-masing. Untuk mewujudkan harapan tersebut, keselarasan tujuan dan semangat dari seluruh pemangku kepentingan (mahasiswa, dosen, orang tua, perguruan tinggi, dan mitra IDUKA) diperlukan untuk meyakinkan akan pentingnya implementasi MBKM di Indonesia.
Baca juga: UGM Inisiasi Peminjaman Laptop Bagi Mahasiswa Tidak Mampu
“MBKM menjadi salah satu langkah untuk mengikis kesenjangan antara perguruan tinggi dengan dunia industri dalam berbagai aspek penyelenggaraan pendidikan, khususnya pendidikan vokasi, serta membantu menyiapkan lulusan yang lebih adaptif dan lebih siap dalam menghadapi dunia kerja,” ucap Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yulianti.
Merdeka Belajar Kampus Merdeka: Capaian 2021
Tahun lalu, FKM pertama kali digelar untuk menginformasikan program unggulan Kampus Merdeka kepada masyarakat juga meningkatkan pemahaman publik pendidikan terkait kebijakan MBKM. Selain itu, FKM juga bertujuan untuk mendorong para pemangku kepentingan pendidikan untuk berpartisipasi dan berperan aktif menggerakkan program-program Kampus Merdeka.
Laporan evaluasi MBKM di tahun 2021 menunjukkan bahwa mahasiswa peserta memiliki tingkat kepuasan yang tinggi terhadap program-program MBKM. Sebanyak 93,7 persen mahasiswa peserta program Kampus Mengajar merasa puas dengan pengalaman menjalankan program tersebut, dan 94,3 persen merasa bahwa program ini patut direkomendasikan.
Angka ini tentu sangat tinggi mengingat semangat yang dibangun lewat MBKM agar mahasiswa merasakan keuntungan dari kesempatan belajar di luar kelas dalam masa pendidikan. Dalam laporan tersebut juga dicatat bahwa Indonesia memiliki 8,7 juta mahasiswa aktif, 374 ribu dosen, dan lebih dari 25 juta usaha yang beririsan dengan perguruan tinggi.
Dengan keberhasilan ini, diharapkan lebih banyak pemangku kepentingan dapat terlibat aktif dalam program-program Kampus Merdeka, terlebih dengan dibukanya program baru seperti Praktisi Mengajar yang memberi kesempatan bagi para profesional untuk berkontribusi di dunia pendidikan.
Baca juga: UGM Inisiasi Peminjaman Laptop Bagi Mahasiswa Tidak Mampu
“MBKM menjadi salah satu langkah untuk mengikis kesenjangan antara perguruan tinggi dengan dunia industri dalam berbagai aspek penyelenggaraan pendidikan, khususnya pendidikan vokasi, serta membantu menyiapkan lulusan yang lebih adaptif dan lebih siap dalam menghadapi dunia kerja,” ucap Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yulianti.
Merdeka Belajar Kampus Merdeka: Capaian 2021
Tahun lalu, FKM pertama kali digelar untuk menginformasikan program unggulan Kampus Merdeka kepada masyarakat juga meningkatkan pemahaman publik pendidikan terkait kebijakan MBKM. Selain itu, FKM juga bertujuan untuk mendorong para pemangku kepentingan pendidikan untuk berpartisipasi dan berperan aktif menggerakkan program-program Kampus Merdeka.
Laporan evaluasi MBKM di tahun 2021 menunjukkan bahwa mahasiswa peserta memiliki tingkat kepuasan yang tinggi terhadap program-program MBKM. Sebanyak 93,7 persen mahasiswa peserta program Kampus Mengajar merasa puas dengan pengalaman menjalankan program tersebut, dan 94,3 persen merasa bahwa program ini patut direkomendasikan.
Angka ini tentu sangat tinggi mengingat semangat yang dibangun lewat MBKM agar mahasiswa merasakan keuntungan dari kesempatan belajar di luar kelas dalam masa pendidikan. Dalam laporan tersebut juga dicatat bahwa Indonesia memiliki 8,7 juta mahasiswa aktif, 374 ribu dosen, dan lebih dari 25 juta usaha yang beririsan dengan perguruan tinggi.
Dengan keberhasilan ini, diharapkan lebih banyak pemangku kepentingan dapat terlibat aktif dalam program-program Kampus Merdeka, terlebih dengan dibukanya program baru seperti Praktisi Mengajar yang memberi kesempatan bagi para profesional untuk berkontribusi di dunia pendidikan.
(nnz)
tulis komentar anda