Mahasiswi Tunanetra Penghafal Al-Qur'an Ini Mampu Raih Prestasi Internasional, Baca Profilnya
loading...
A
A
A
Baca juga: Begini Cara Daftar Implementasi Kurikulum Merdeka melalui Platform Merdeka Mengajar
Tak putus semangat, perjuangannya berlanjut saat ia menimba ilmu di Panti Asuhan Tunanetra Terpadu Aisyiyah Ponorogo. Ia mengasah kemampuannya bersama Ustad, Ustadzah, dan teman-temannya. Bahkan, Ayu sempat latihan melalui telepon bersama teman-temannya.
Pada 2012 Ayu menyempurnakan hafalan Al-Qur’an di Pondok Pesantren Al-Baqoroh, Kediri dengan bimbingan pengasuh pondok pesantren tersebut.
Dari situ Ayu pun mengikuti lomba-lomba tingkat nasional, hingga internasional. Jenis lomba yang diikutinya adalah lomba Musabaqah Hifdzil Qur’an dan Musabaqah Tilawatil Qur’an.
Orang tua terutama ibu, ayah, dan almarhumah neneknya selalu memberikan dukungan kepada Ayu. Dan dukungan yang tinggi dari keluarganya itu yang menjadi nyala api penuh semangat di diri Ayu untuk terus berprestasi.
“Semangat terbesar itu datang dari keluarga kita sendiri. Saat lomba kita patut mendengarkan nasehat dari orang tua,” tuturnya.
Perjuangan Ayu yang ditopang dengan dukungan keluarganya membuahkan prestasi yang membanggakan. Prestasi yang pernah ia raih baik tingkat nasional dan internasional yaitu: Juara Harapan 1 Lomba Doa Tingkat Kabupaten Kediri pada tahun 2005 dan 2006, Juara 2 Lomba Pemilihan Da’i Cilik (Pildacil) pada Ramadhan Festival Anak Sholeh tahun 2007, dan Juara 1 Lomba Mengaji 1 Juz Tilawah Tingkat Kota Kediri tahun 2009.
Ayu juga meraih Juara harapan 1 lomba MHQ 10 juz tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2011, Juara 1 Lomba MHQ 10 juz Tingkat Nasional dalam rangka Festival Qur’an Nasional di Universitas Darussalam Gontor tahun 2018, juara 3 MHQ internasional di Dubai, dan Juara 2 pada MHQ kategori 30 juz pada 107’s Family Quranic Competition di Nigeria pada 2022.
Sebagai pelajar yang berprestasi, Ayu mempunyai cita-cita ingin mengajarkan Al-Qur’an kepada teman-teman sesama penyandang tunanetra.
“Saat lomba itu jangan berpikir menang atau kalah yang penting bisa percaya diri untuk maju ke depan,” pesan Ayu kepada seluruh generasi muda khususnya calon talenta emas masa depan Indonesia.
Lihat Juga: Kisah Naisa, Atlet Wing Chun Berprestasi dan Penghafal Al-Qur’an dari SMA Cikal Amri Setu
Tak putus semangat, perjuangannya berlanjut saat ia menimba ilmu di Panti Asuhan Tunanetra Terpadu Aisyiyah Ponorogo. Ia mengasah kemampuannya bersama Ustad, Ustadzah, dan teman-temannya. Bahkan, Ayu sempat latihan melalui telepon bersama teman-temannya.
Pada 2012 Ayu menyempurnakan hafalan Al-Qur’an di Pondok Pesantren Al-Baqoroh, Kediri dengan bimbingan pengasuh pondok pesantren tersebut.
Dari situ Ayu pun mengikuti lomba-lomba tingkat nasional, hingga internasional. Jenis lomba yang diikutinya adalah lomba Musabaqah Hifdzil Qur’an dan Musabaqah Tilawatil Qur’an.
Orang tua terutama ibu, ayah, dan almarhumah neneknya selalu memberikan dukungan kepada Ayu. Dan dukungan yang tinggi dari keluarganya itu yang menjadi nyala api penuh semangat di diri Ayu untuk terus berprestasi.
“Semangat terbesar itu datang dari keluarga kita sendiri. Saat lomba kita patut mendengarkan nasehat dari orang tua,” tuturnya.
Perjuangan Ayu yang ditopang dengan dukungan keluarganya membuahkan prestasi yang membanggakan. Prestasi yang pernah ia raih baik tingkat nasional dan internasional yaitu: Juara Harapan 1 Lomba Doa Tingkat Kabupaten Kediri pada tahun 2005 dan 2006, Juara 2 Lomba Pemilihan Da’i Cilik (Pildacil) pada Ramadhan Festival Anak Sholeh tahun 2007, dan Juara 1 Lomba Mengaji 1 Juz Tilawah Tingkat Kota Kediri tahun 2009.
Ayu juga meraih Juara harapan 1 lomba MHQ 10 juz tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2011, Juara 1 Lomba MHQ 10 juz Tingkat Nasional dalam rangka Festival Qur’an Nasional di Universitas Darussalam Gontor tahun 2018, juara 3 MHQ internasional di Dubai, dan Juara 2 pada MHQ kategori 30 juz pada 107’s Family Quranic Competition di Nigeria pada 2022.
Sebagai pelajar yang berprestasi, Ayu mempunyai cita-cita ingin mengajarkan Al-Qur’an kepada teman-teman sesama penyandang tunanetra.
“Saat lomba itu jangan berpikir menang atau kalah yang penting bisa percaya diri untuk maju ke depan,” pesan Ayu kepada seluruh generasi muda khususnya calon talenta emas masa depan Indonesia.
Lihat Juga: Kisah Naisa, Atlet Wing Chun Berprestasi dan Penghafal Al-Qur’an dari SMA Cikal Amri Setu
(nnz)