Rektor UIN Jakarta Prof Asep Saepudin Jahar Ingin Wujudkan Integrasi Islam, Sains, dan Teknologi
loading...
A
A
A
Yang kedua, academic culture itu integritas. Dalam arti integritas akademik, ini karya dia yang dia baca dari sumber utama atau copy-paste, atau seperti apa. Ini kan enggak gampang. Jadi, ini untuk menghindari plagiat. Kalau plagiat kan itu salah satu bentuk dari korupsi juga kan yakni korupsi akademik. Jadi, kita perkuat integritas akademik.
Yang selanjutnya, tentu kita ada reward untuk menyemangati bagi siapa yang dapat paten atau hak cipta ataupun publikasi. Kita kasih reward misalnya ada postdoctoral, ada berupa uang, dan sebagainya untuk membangun kelanjutan dosennya.
Untuk yang itu tentu ada kolaborasi dan kerja sama guru besar, dosen, dan sebagainya dengan dunia internasional, sehingga dia terhubungkan dengan keilmuan, misalnya apakah nanti dia visit ke sana, konferensi, seminar, dan lain sebagainya.
Berikutnya masalah sitasi, untuk sitasi ini kita akan hubungkan supaya ada rekognisi internasional. Selain reward, tentu punishment juga ada kalau dia tidak mencapai dan mengerjakan apa-apa, serta kami melakukan pendampingan terhadap dosen dan bukan dibiarkan. Untuk pendamping itu kita hadirkan expert lain.
Apakah ada program penataaan ruang untuk UIN Jakarta?
Nah, UIN Jakarta ini akan saya buat green campus nih, sehingga ini bebas asap lah. Meskipun saya Rektor, saya akan parkir di sana (di tempat lain) dan bukan di sini. Kalau ada yang mau parkir di dalam kampus, boleh, tapi mobil listrik lho. Tentu agenda saya pertama, saya rapihkan dulu bagian muka kampus ini, make up bagian muka diperbaiki.
Kenapa saya ingin membuat UIN Jakarta sebagai green campus? Kampus kita kan kecil, ya suasananya harus nyaman dan make up-nya harus diperbaiki. Sudah saya undang itu ahli landscape dan tata ruang untuk bagaimana mewujudkan. Belum lagi terkait lingkungannya kan, misalnya pembuangan airnya. Kemudian, nanti ada videotron, jadi jangan pakai spanduk lagi. Nah, karena kita ingin mewujudkan world class university maka ya kita harus berubah.
Yang selanjutnya, tentu kita ada reward untuk menyemangati bagi siapa yang dapat paten atau hak cipta ataupun publikasi. Kita kasih reward misalnya ada postdoctoral, ada berupa uang, dan sebagainya untuk membangun kelanjutan dosennya.
Untuk yang itu tentu ada kolaborasi dan kerja sama guru besar, dosen, dan sebagainya dengan dunia internasional, sehingga dia terhubungkan dengan keilmuan, misalnya apakah nanti dia visit ke sana, konferensi, seminar, dan lain sebagainya.
Berikutnya masalah sitasi, untuk sitasi ini kita akan hubungkan supaya ada rekognisi internasional. Selain reward, tentu punishment juga ada kalau dia tidak mencapai dan mengerjakan apa-apa, serta kami melakukan pendampingan terhadap dosen dan bukan dibiarkan. Untuk pendamping itu kita hadirkan expert lain.
Apakah ada program penataaan ruang untuk UIN Jakarta?
Nah, UIN Jakarta ini akan saya buat green campus nih, sehingga ini bebas asap lah. Meskipun saya Rektor, saya akan parkir di sana (di tempat lain) dan bukan di sini. Kalau ada yang mau parkir di dalam kampus, boleh, tapi mobil listrik lho. Tentu agenda saya pertama, saya rapihkan dulu bagian muka kampus ini, make up bagian muka diperbaiki.
Kenapa saya ingin membuat UIN Jakarta sebagai green campus? Kampus kita kan kecil, ya suasananya harus nyaman dan make up-nya harus diperbaiki. Sudah saya undang itu ahli landscape dan tata ruang untuk bagaimana mewujudkan. Belum lagi terkait lingkungannya kan, misalnya pembuangan airnya. Kemudian, nanti ada videotron, jadi jangan pakai spanduk lagi. Nah, karena kita ingin mewujudkan world class university maka ya kita harus berubah.
(mpw)