Mengenal Lebih Dekat Universitas Islam Internasional Indonesia

JAKARTA - Universitas Islam Internasional Indonesia ( UIII ) merupakan universitas baru di Indonesia yang sudah memulai kuliah perdananya pada 27 September 2021.

Kampus ini didirikan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2016 yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 29 Juni 2016 dengan status Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum ( PTN BH ).



UIII terletak di Komplek Pemancar RRI Cimanggis, Jalan Raya Bogor, Kelurahan Cisalak, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat. Semula lahan itu merupakan milik LPP RRI.

Pembangunan UIII mulanya ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Presiden Joko Widodo pada 5 Juni 2016. UIII merupakan kampus yang menawarkan berbagai program akademik yang fokus pada studi Islam dan dunia Muslim.

Indonesia memang bukan negara Islam, tetapi menjadi negara yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam. Islam di Indonesia sejauh ini bergerak sejalan dengan modernitas.



Para ulama, cendekiawan, akademisi, dan politisi juga selalu berusaha untuk mengembangkan pemahaman dan praktik Islam untuk mendorong kemajuan bangsa salah satunya dengan pendidikan.

Pendidikan, khususnya dengan fokus Islam, menjadi ujung tombak bagian dari upaya Indonesia untuk mempercepat modernisasi. Inilah latar belakang didirikannya Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII).

Saat ini UIII memiliki empat fakultas, yaitu Fakultas Studi Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan Fakultas Pendidikan.

UIII telah merancang kurikulum di setiap jurusan dengan mengacu pada tolok ukur akademik di perguruan tinggi umum terkemuka. Maka dapat dipastikan lulusan UIII tidak hanya unggul di tingkat nasional, tetapi juga mampu unggul di tingkat Internasional.

Walaupun kampus ini bernuansa Islam, namun kampus UIII terbuka untuk mahasiswa dari semua agama. Berbeda dengan kampus lainnya, UIII hanya menyelenggarakan program pascasarjana (S2) dan doktoral (S3).

Mahasiswa S2 diarahkan untuk melakukan kajian mendalam di bidang studinya masing-masing dan bisa memilih mata kuliah yang diminati untuk nantinya dikembangkan menjadi peminatan di tingkat doktoral.

Lalu pada program doktoral, mahasiswa UIII dituntut untuk menguasai sepenuhnya teori-teori utama dari program studi yang dipilih, tak hanya teori tetapi juga harus menguasai metodologinya.

Calon mahasiswa harus melewati program matrikulasi di setiap bidang studi yang sesuai dengan latar belakang ilmunya. Hal ini dilakukan supaya mahasiswa sudah siap memasuki program peminatan dan tidak lagi disibukkan dengan pemahaman teori.