Sejarah Munculnya Tradisi Bagi-bagi Angpau Saat Lebaran

Senin, 24 April 2023 - 07:25 WIB
loading...
Sejarah Munculnya Tradisi...
Sejarah munculnya tradisi bagi-bagi angpau saat lebaran. Foto/Dok/SINDOnews.
A A A
JAKARTA - Hari Raya Idulfitri atau lebaran menjadi momen yang dinanti setelah berpuasa sebulan penuh. Tradisi lain yang mewarnai adalah bagi-bagi angpau Lebaran yang dikemas dalam amplop lucu berwarna-warni.

Dosen Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (Unair) Moordiati mengatakan, tidak ditemukan adanya catatan sejarah mengenai angpau lebaran.

Tapi ada cerita bahwa sosok kaisar yang datang ke Jawa dan memberi uang tapi sebagai tanda tali asih. Hal ini semakin berkembang dan diadopsi menjadi orang yang lebih tua memberi kepada yang lebih muda sebagai tanda kasih sayang. “Kemudian kalau tidak ada angpau saat Lebaran rasanya hambar,” katanya, dikutip dari laman Unair, Senin (24/4/2023).

Akulturasi Budaya


Pemberian angpau saat Lebaran merupakan hasil dari perpaduan antara budaya Islam dan Tionghoa. “Pemberian ini sebenarnya adopsi dari kebudayaan Islam dan Tionghoa. Hasil akulturasi ini yang berkembang sampai saat ini,” terangnya.

Moordiati menambahkan, dahulu pemberian angpau pada Lebaran sebagai hadiah dari orang tua kepada anaknya karena telah menjalankan puasa sebulan lamanya. Namun seiring berjalannya waktu sesuatu yang orang anggap hadiah kini menjadi keharusan.

Baca juga: Indahnya Tradisi Lebaran di Berbagai Negara, No 3 Kota Sejuta Lampu

“Lama-lama kemudian ini tidak lagi sebagai hadiah ya. Sekarang kalau tidak memberi angpau kesannya bukan seperti hari raya,” paparnya.

Pemberian angpau lebaran juga dapat menjadi gambaran status sosial seseorang. Apabila status sosialnya tinggi maka nominal uang yang diberikan akan semakin tinggi. “Sekarang sudah ada kategorinya, bisa dikatakan status sosial semakin tinggi tidak memberi 5 ribu tapi 50 ribu misalnya,” ujarnya.

Penggunaan Uang Baru


Pemberian angpau lebaran menggunakan uang baru saat ini sedang tren. Bahkan jasa penukaran uang menjelang lebaran tengah menjamur di berbagai daerah. Tren ini ternyata berkembang sekitar tahun 90an, masyarakat lebih nyaman menggunakan uang baru daripada uang lama karena menganggap lebih pantas.

“Hari raya yang identik dengan sesuatu yang suci. Makanya semuanya serba baru seperti baju, sepatu, hingga uang baru,” jelasnya.

Baca juga: 6 Peristiwa Bersejarah Dunia yang Terjadi di Bulan Ramadan, No 4 Puncak Perjuangan RI

“Orang berpikiran bahwa alangkah lebih baik memberi seseorang dengan sesuatu yang baru daripada yang lama. Makanya jasa penukaran uang baru sekarang sedang menjamur,” imbuhnya.

Dampak Positif dan Negatif


Meski demikian dampak positif dan negatif tetap mengiringi berjalannya budaya ini. Dampak positif dari pemberian angpau lebaran dapat meningkatkan semangat untuk bersilaturahmi. Namun Moordiati menuturkan silaturahmi tidak lagi dengan niat sebagai silaturahmi saja. “Negatifnya niat silaturahmi jadi tidak murni dan hal ini tidak mendidik,” tuturnya.

Sementara dampak negatif dari pemberian angpau ialah menjadikan mental seseorang menjadi mental seorang peminta. “Ini menarik karena dapat menjadikan mentalitas seseorang sebagai peminta. Jadi ke rumah sanak saudara meminta untuk diberi uang. Meskipun saat pemberian ada aturannya harus baris-berbaris atau lainnya,” tutupnya.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Angpao atau Angpau?...
Angpao atau Angpau? Ini Kata yang Baku Menurut KBBI
5 Kiat Bangkitkan Semangat...
5 Kiat Bangkitkan Semangat Bekerja Setelah Libur Lebaran dari Dosen Psikologi Unesa
Indahnya Tradisi Lebaran...
Indahnya Tradisi Lebaran di Berbagai Negara, No 3 Kota Sejuta Lampu
6 Peristiwa Bersejarah...
6 Peristiwa Bersejarah Dunia yang Terjadi di Bulan Ramadan, No 4 Puncak Perjuangan RI
Idulfitri 1444 H, Mendikbudristek:...
Idulfitri 1444 H, Mendikbudristek: Hari Kemenangan Energi untuk Majukan Pendidikan dan Kebudayaan
Unpad Tahun Ini Gelar...
Unpad Tahun Ini Gelar Salat Idulfitri di 2 Lokasi Kampus
Cerita Dosen UNS Berpuasa...
Cerita Dosen UNS Berpuasa di Jepang, Bunga Sakura Bermekaran Sambut Ramadan
Cerita Peraih Beasiswa...
Cerita Peraih Beasiswa Chevening Berpuasa di Inggris, Tarawih Dimulai Jam Setengah 10 Malam
Berbagi Ramadan ILUNI...
Berbagi Ramadan ILUNI UI Bagikan 2.700 Paket Sembako
Rekomendasi
Kim Soo Hyun Merasa...
Kim Soo Hyun Merasa Dijebak Keluarga Kim Sae Ron sebagai Pedofil
Hari Kedua Lebaran,...
Hari Kedua Lebaran, Jalur Gentong Tasikmalaya Arah Jateng dan Jatim Padat Merayap
2 Juta Orang Sudah Mudik...
2 Juta Orang Sudah Mudik Lebaran Gunakan Kereta Api
Kenapa setelah Ganti...
Kenapa setelah Ganti Kampas Rem Jadi Tidak Pakem?
Bantu Korban Gempa,...
Bantu Korban Gempa, Baznas Kembali Berangkatkan Tim Kemanusiaan ke Myanmar
PSSI Tepis Rumor Naturalisasi...
PSSI Tepis Rumor Naturalisasi Tristan Gooijer: Belum Ada Proses Sampai Hari Ini
Berita Terkini
Riwayat Pendidikan Maxime...
Riwayat Pendidikan Maxime Bouttier, Aktor Tampan yang Baru Melamar Luna Maya
6 jam yang lalu
Bestie, Ini 10 Ucapan...
Bestie, Ini 10 Ucapan Lebaran Hari Raya Idulfitri 2025 untuk Teman Kuliah
6 jam yang lalu
Berapa Passing Grade...
Berapa Passing Grade untuk Lolos UTBK SNBT 2025 di UIN Bandung? Cek Bocorannya
9 jam yang lalu
Pendidikan Ricky Kambuaya,...
Pendidikan Ricky Kambuaya, Pemain Timnas Indonesia yang Ternyata Mahasiswa S2 Ilmu Manajemen
10 jam yang lalu
7 Contoh Teks Pidato...
7 Contoh Teks Pidato Halalbihalal Idulftri 1446 H untuk Segala Suasana
11 jam yang lalu
Cerita Dosen Undip Berlebaran...
Cerita Dosen Undip Berlebaran Pertama Kali di Jerman untuk Kuliah di Kampusnya BJ Habibie
12 jam yang lalu
Infografis
Libur Lebaran 28 Maret-1...
Libur Lebaran 28 Maret-1 April 2025, Waspadai Banjir Rob Jakarta
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved