Cerita Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Peraih Beasiswa IISMA, Wujudkan Mimpi ke Kampus Top Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Beasiswa IISMA menjadi beasiswa populer yang diburu oleh semua mahasiswa Indonesia. Sebanyak 53 mahasiswa penerima KIP Kuliah pun lolos seleksi untuk merasakan kuliah di luar negeri selama satu semester ini.
Indonesian International Student Mobility Awards ( IISMA ) memang memberi kesempatan kepada mahasiswa baik kalangan ekonomi atas dan tak mampu. Selain 53 mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, ada pula 5 mahasiswa Bidikmisi, dan 3 mahasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) yang menjadi bagian 1.133 mahasiswa program sarjana dan 559 mahasiswa vokasi yang terpilih mengikuti IISMA 2023.
Agil Abiyyu, mahasiswa penerima KIP Kuliah menceritakan kisahnya menerima IISMA. Agil merupakan mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis, Program Studi Usaha Perjalanan Wisata, Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang.
Baca juga: Calon Guru SMK Bisa Daftar Beasiswa Pendidikan Indonesia, Simak Infonya
Pada IISMA 2023 itu, Agil akan menimba ilmu seputar perhotelan, seperti hotel case study, hotel customer behaviour, dan tourism product planning di Daegu Catholic University, Korea Selatan. Rencananya, Agil akan berangkat ke Korea Selatan pada Agustus mendatang.
“Dengan IISMA ini, saya ingin membuktikan bahwa anak yang berasal dari keluarga sederhana juga bisa berkuliah dan mengenyam pendidikan di luar negeri,” kata anak sulung dari keluarga petani ini, dikutip dari laman Puslapdik Kemendikbudristek, Sabtu (6/5/2023).
Setelah selesai IISMA nanti, Agil berharap bisa memperkaya ilmu dan pengetahuannya di bidang perhotelan. Ia juga akan membagikan ilmu dan pengalamannya kepada adik-adik di kampusnya serta mengedukasi orang-orang di sekitar.
“Saya ingin seperti membuat seminar atau sharing session bahwa background keluarga tidak dapat menghentikan kita bermimpi mencapai cita-cita selagi kita menekuninya,” pungkas Agil yang juga pernah menjadi marbot di masjid Al-Mukmin, Perumahan Dian Regency Palembang.
Sedangkan Glaudio Rivaldo Lumanauw, mahasiswa penerima KIP Kuliah di Teknik Elektro Politeknik Manado, lolos seleksi IISMA 2023 di University of Strachcyde. Glasgow, Inggris. Karena itu, Glaudio mengakui, peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2023 ini lebih berkesan daripada tahun-tahun sebelumnya.
“Mungkin karena pada tahun ini, saya menjadi sangat serius dalam pendidikan sehingga bisa menjadi Awardee IISMA 2023 di University of Strachcyde. Glasgow, Inggris, “ katanya.
Mahasiswa lain penerima KIP Kuliah yang lolos seleksi IISMA adalah Nurul Isnaniah dari Politeknik Negeri Samarinda. Nurul terpilih untuk menjalani studi di Coventry University, Inggris.
“Saya berasal dari keluarga yang kurang mampu, sehingga belajar di luar negeri bagi saya hanyalah sebuah mimpi, “katanya.
Karena itu, Nurul berjuang demi memperoleh kesempatan yang telah lama ia idam-idamkan, apalagi proses seleksi yang harus dilalui calon peserta IISMA terbilang cukup ketat. Salah satunya, dengan tekun ia mempersiapkan diri, termasuk persiapan mengikuti tes kemampuan Bahasa Inggris.
“Ketika Program IISMA diluncurkan saya merasa masih ada harapan untuk orang seperti saya. Saya belajar mandiri lewat Youtube dan internet. Saya juga melakukan riset dan belajar banyak dari esai peserta IISMA angkatan sebelumnya,” ujar Nurul.
Kesempatan serupa diperoleh Anif Pramuditya, mahasiswa Politeknik Negeri Lhokseumawe penerima beasiswa KIP Kuliah yang berasal dari Kabupaten Aceh Tamiang.
Baca juga: Kisah Agil, Anak Petani yang Bermimpi Kuliah di Luar Negeri Akhirnya Terwujud
“Saya masih tidak percaya bahwa saya terpilih menjadi peserta IISMA . Ketika melihat pengumuman dan mengetahui bahwa saya terpilih, saya langsung sujud syukur dan berteriak. Saya sangat bersyukur untuk kesempatan yang luar biasa ini,” kata Arif yang akan mengikuti studi di Universiti Malaysia Pahang.
Mahasiswa lain adalah William Jordi Soplantila dari Universitas Muhammadiyah Sorong, Papua. Ia menjadi salah satu mahasiswa asal Indonesia Timur yang lolos sebagai peserta IISMA , dan berhak mengikuti studi di Newcastle University Inggris.
“ Saya ingin menunjukkan bahwa meskipun berasal dari perguruan tinggi yang kurang populer, kita memiliki kesempatan yang sama untuk bersaing,” kata William.
Lain lagi dengan Alia Fitrida Camila dari Universitas Mataram. Tahun 2022 lalu, Alia gagal pada seleksi Program IISMA tahun 2022. Ia berusaha menemukan titik lemahnya dan terus belajar untuk memperbaiki diri, salah satunya belajar Bahasa Inggris. Hasilnya, tahun 2023 ini, Alia terpilih untuk mengikuti Program IISMA di Victoria University of Wellington, Selandia Baru.
“Saya yakin IISMA akan membuka lebih banyak pintu untuk belajar dan meraih cita-cita saya,” tutur Alia.
Menurut Subkoordinator KIP Kuliah, Muni Ika, mahasiswa penerima KIP Kuliah mempunyai peluang yang sama dengan mahasiswa lainnya untuk mengikuti IISMA dan berbagai program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) lainnya.
“Ketika mengikuti IISMA, mahasiswa penerima KIP Kuliah tetap dibayarkan bantuan UKTnya, namun untuk biaya hidup akan dihentikan sementara selama mengikuti IISMA dan akan dibayarkan kembali saat selesai mengikuti IISMA, “ katanya.
Karena itu,lanjutnya, kampus asal mahasiswa penerima KIP Kuliah wajib melaporkan ke Puslapdik ketika ada mahasiswa penerima KIP Kuliah yang lolos seleksi IISMA dan ketika selesai mengikuti IISMA .
Indonesian International Student Mobility Awards ( IISMA ) memang memberi kesempatan kepada mahasiswa baik kalangan ekonomi atas dan tak mampu. Selain 53 mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, ada pula 5 mahasiswa Bidikmisi, dan 3 mahasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) yang menjadi bagian 1.133 mahasiswa program sarjana dan 559 mahasiswa vokasi yang terpilih mengikuti IISMA 2023.
Anak Petani Lolos IISMA ke Korea Selatan
Agil Abiyyu, mahasiswa penerima KIP Kuliah menceritakan kisahnya menerima IISMA. Agil merupakan mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis, Program Studi Usaha Perjalanan Wisata, Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang.
Baca juga: Calon Guru SMK Bisa Daftar Beasiswa Pendidikan Indonesia, Simak Infonya
Pada IISMA 2023 itu, Agil akan menimba ilmu seputar perhotelan, seperti hotel case study, hotel customer behaviour, dan tourism product planning di Daegu Catholic University, Korea Selatan. Rencananya, Agil akan berangkat ke Korea Selatan pada Agustus mendatang.
“Dengan IISMA ini, saya ingin membuktikan bahwa anak yang berasal dari keluarga sederhana juga bisa berkuliah dan mengenyam pendidikan di luar negeri,” kata anak sulung dari keluarga petani ini, dikutip dari laman Puslapdik Kemendikbudristek, Sabtu (6/5/2023).
Setelah selesai IISMA nanti, Agil berharap bisa memperkaya ilmu dan pengetahuannya di bidang perhotelan. Ia juga akan membagikan ilmu dan pengalamannya kepada adik-adik di kampusnya serta mengedukasi orang-orang di sekitar.
“Saya ingin seperti membuat seminar atau sharing session bahwa background keluarga tidak dapat menghentikan kita bermimpi mencapai cita-cita selagi kita menekuninya,” pungkas Agil yang juga pernah menjadi marbot di masjid Al-Mukmin, Perumahan Dian Regency Palembang.
Mahasiswa Politeknik Manado Tembus IISMA ke Inggris
Sedangkan Glaudio Rivaldo Lumanauw, mahasiswa penerima KIP Kuliah di Teknik Elektro Politeknik Manado, lolos seleksi IISMA 2023 di University of Strachcyde. Glasgow, Inggris. Karena itu, Glaudio mengakui, peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2023 ini lebih berkesan daripada tahun-tahun sebelumnya.
“Mungkin karena pada tahun ini, saya menjadi sangat serius dalam pendidikan sehingga bisa menjadi Awardee IISMA 2023 di University of Strachcyde. Glasgow, Inggris, “ katanya.
Perjuangan Nurul Isnaniah Wujudkan Mimpi Belajar ke Inggris
Mahasiswa lain penerima KIP Kuliah yang lolos seleksi IISMA adalah Nurul Isnaniah dari Politeknik Negeri Samarinda. Nurul terpilih untuk menjalani studi di Coventry University, Inggris.
“Saya berasal dari keluarga yang kurang mampu, sehingga belajar di luar negeri bagi saya hanyalah sebuah mimpi, “katanya.
Karena itu, Nurul berjuang demi memperoleh kesempatan yang telah lama ia idam-idamkan, apalagi proses seleksi yang harus dilalui calon peserta IISMA terbilang cukup ketat. Salah satunya, dengan tekun ia mempersiapkan diri, termasuk persiapan mengikuti tes kemampuan Bahasa Inggris.
“Ketika Program IISMA diluncurkan saya merasa masih ada harapan untuk orang seperti saya. Saya belajar mandiri lewat Youtube dan internet. Saya juga melakukan riset dan belajar banyak dari esai peserta IISMA angkatan sebelumnya,” ujar Nurul.
Dari Aceh, Anif Pramuditya Lolos IISMA ke Malaysia
Kesempatan serupa diperoleh Anif Pramuditya, mahasiswa Politeknik Negeri Lhokseumawe penerima beasiswa KIP Kuliah yang berasal dari Kabupaten Aceh Tamiang.
Baca juga: Kisah Agil, Anak Petani yang Bermimpi Kuliah di Luar Negeri Akhirnya Terwujud
“Saya masih tidak percaya bahwa saya terpilih menjadi peserta IISMA . Ketika melihat pengumuman dan mengetahui bahwa saya terpilih, saya langsung sujud syukur dan berteriak. Saya sangat bersyukur untuk kesempatan yang luar biasa ini,” kata Arif yang akan mengikuti studi di Universiti Malaysia Pahang.
Putra Papua Lolos IISMA ke Newcastle University Inggris
Mahasiswa lain adalah William Jordi Soplantila dari Universitas Muhammadiyah Sorong, Papua. Ia menjadi salah satu mahasiswa asal Indonesia Timur yang lolos sebagai peserta IISMA , dan berhak mengikuti studi di Newcastle University Inggris.
“ Saya ingin menunjukkan bahwa meskipun berasal dari perguruan tinggi yang kurang populer, kita memiliki kesempatan yang sama untuk bersaing,” kata William.
Alia Fitrida Camila Raih IISMA ke Selandia Baru
Lain lagi dengan Alia Fitrida Camila dari Universitas Mataram. Tahun 2022 lalu, Alia gagal pada seleksi Program IISMA tahun 2022. Ia berusaha menemukan titik lemahnya dan terus belajar untuk memperbaiki diri, salah satunya belajar Bahasa Inggris. Hasilnya, tahun 2023 ini, Alia terpilih untuk mengikuti Program IISMA di Victoria University of Wellington, Selandia Baru.
“Saya yakin IISMA akan membuka lebih banyak pintu untuk belajar dan meraih cita-cita saya,” tutur Alia.
Bantuan Biaya Hidup Dihentikan Sementara
Menurut Subkoordinator KIP Kuliah, Muni Ika, mahasiswa penerima KIP Kuliah mempunyai peluang yang sama dengan mahasiswa lainnya untuk mengikuti IISMA dan berbagai program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) lainnya.
“Ketika mengikuti IISMA, mahasiswa penerima KIP Kuliah tetap dibayarkan bantuan UKTnya, namun untuk biaya hidup akan dihentikan sementara selama mengikuti IISMA dan akan dibayarkan kembali saat selesai mengikuti IISMA, “ katanya.
Karena itu,lanjutnya, kampus asal mahasiswa penerima KIP Kuliah wajib melaporkan ke Puslapdik ketika ada mahasiswa penerima KIP Kuliah yang lolos seleksi IISMA dan ketika selesai mengikuti IISMA .
(nnz)