Sekolah Penempatan Kampus Mengajar Diperluas hingga ke SMK, Mengapa?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Program Kampus Mengajar Angkatan 6 hadir dengan format baru. Setelah sebelumnya hanya menyasar sekolah SD dan SMP, kini Kampus Mengajar merambah hingga ke jenjang SMK .
“Dengan bangga kami sampaikan kabar gembira bahwa program Kampus Mengajar akan memperluas cakupan sekolah sasaran," Dirjen Pendidikan Vokasi , Kiki Yuliati, dikutip dari laman Kemendikbudristek, Selasa (23/5/2023).
Jika awalnya sekolah sasaran di program Kampus Mengajar hanya ada di jenjang SD dan SMP, di angkatan ke-6 ini sekolah sasarannya kami tambah hingga ke jenjang Sekolah Menengah Kejuruan,” lanjutnya.
Program Kampus Mengajar merupakan salah satu program unggulan dari Kemendikbudristek yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk ikut berkontribusi bagi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia dengan menjadi mitra guru selama satu semester.
Dengan fokus pada peningkatan kompetensi literasi dan numerasi, pemilihan SMK sebagai sekolah sasaran menambah variabel baru dari capaian Program Kampus Mengajar.
Harapannya, mahasiswa yang akan bertugas di SMK dapat memberikan asistensi mengenai penguatan literasi digital dan menjalankan program kerja yang membantu melatih kepemimpinan serta kemampuan komunikasi para siswa.
Baca juga: Kurikulum Merdeka Tingkatkan Relevansi Lulusan SMK dengan Industri
“Kita semua berharap, bertambahnya SMK sebagai target sekolah sasaran di Kampus Mengajar bisa menjadi dorongan yang kuat bagi kita untuk terus memperkuat kualitas pendidikan vokasi, tidak hanya di jenjang perguruan tinggi, namun juga pada tingkat sekolah kejuruan, sehingga kita mampu meraih visi Vokasi Kuat, Menguatkan Indonesia,” ujarnya.
Sebagai bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), program Kampus Mengajar telah berhasil memberikan dampak pada peningkatan kompetensi mahasiswa vokasi sejak keikutsertaan pendidikan tinggi vokasi di angkatan ketiga.
Baca juga: 4.000 Guru Madrasah per Tahun Pensiun, Ini Upaya yang Dilakukan Kemenag
Program ini menghadirkan pengalaman belajar yang unik bagi para mahasiswa, serta menjadi wadah untuk mengasah berbagai keterampilan teknis dan nonteknis.
Di saat yang sama, kehadiran para mahasiswa juga memberikan dampak nyata pada peningkatan literasi dan numerasi siswa di sekolah penempatan.
“Tentunya, akan ada banyak sekali tantangan yang dihadapi oleh mahasiswa di lapangan secara langsung, di mana nantinya mahasiswa akan dilatih untuk bisa dengan cepat mencari solusinya dan berinovasi menciptakan ide-ide baru yang dapat digunakan secara berkelanjutan di sekolah tempat penugasan," ujarnya.
"Oleh sebab itu, kami mendorong mahasiswa vokasi di seluruh Indonesia untuk mendaftar di program Kampus Mengajar Angkatan 6,” harapnya.
Periode pendaftaran program Kampus Mengajar Angkatan 6 telah dibuka pada 8 Mei hingga 28 Mei mendatang, yang disediakan bagi 21.500 mahasiswa terpilih.
Para pendaftar akan mengikuti berbagai rangkaian seleksi sebelum akhirnya bisa diterjunkan ke 4.300 sekolah yang menjadi target sasaran mulai dari jenjang SD, SMP, dan SMK di seluruh Indonesia.
“Dengan bangga kami sampaikan kabar gembira bahwa program Kampus Mengajar akan memperluas cakupan sekolah sasaran," Dirjen Pendidikan Vokasi , Kiki Yuliati, dikutip dari laman Kemendikbudristek, Selasa (23/5/2023).
Jika awalnya sekolah sasaran di program Kampus Mengajar hanya ada di jenjang SD dan SMP, di angkatan ke-6 ini sekolah sasarannya kami tambah hingga ke jenjang Sekolah Menengah Kejuruan,” lanjutnya.
Program Kampus Mengajar merupakan salah satu program unggulan dari Kemendikbudristek yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk ikut berkontribusi bagi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia dengan menjadi mitra guru selama satu semester.
Dengan fokus pada peningkatan kompetensi literasi dan numerasi, pemilihan SMK sebagai sekolah sasaran menambah variabel baru dari capaian Program Kampus Mengajar.
Harapannya, mahasiswa yang akan bertugas di SMK dapat memberikan asistensi mengenai penguatan literasi digital dan menjalankan program kerja yang membantu melatih kepemimpinan serta kemampuan komunikasi para siswa.
Baca juga: Kurikulum Merdeka Tingkatkan Relevansi Lulusan SMK dengan Industri
“Kita semua berharap, bertambahnya SMK sebagai target sekolah sasaran di Kampus Mengajar bisa menjadi dorongan yang kuat bagi kita untuk terus memperkuat kualitas pendidikan vokasi, tidak hanya di jenjang perguruan tinggi, namun juga pada tingkat sekolah kejuruan, sehingga kita mampu meraih visi Vokasi Kuat, Menguatkan Indonesia,” ujarnya.
Sebagai bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), program Kampus Mengajar telah berhasil memberikan dampak pada peningkatan kompetensi mahasiswa vokasi sejak keikutsertaan pendidikan tinggi vokasi di angkatan ketiga.
Baca juga: 4.000 Guru Madrasah per Tahun Pensiun, Ini Upaya yang Dilakukan Kemenag
Program ini menghadirkan pengalaman belajar yang unik bagi para mahasiswa, serta menjadi wadah untuk mengasah berbagai keterampilan teknis dan nonteknis.
Di saat yang sama, kehadiran para mahasiswa juga memberikan dampak nyata pada peningkatan literasi dan numerasi siswa di sekolah penempatan.
“Tentunya, akan ada banyak sekali tantangan yang dihadapi oleh mahasiswa di lapangan secara langsung, di mana nantinya mahasiswa akan dilatih untuk bisa dengan cepat mencari solusinya dan berinovasi menciptakan ide-ide baru yang dapat digunakan secara berkelanjutan di sekolah tempat penugasan," ujarnya.
"Oleh sebab itu, kami mendorong mahasiswa vokasi di seluruh Indonesia untuk mendaftar di program Kampus Mengajar Angkatan 6,” harapnya.
Periode pendaftaran program Kampus Mengajar Angkatan 6 telah dibuka pada 8 Mei hingga 28 Mei mendatang, yang disediakan bagi 21.500 mahasiswa terpilih.
Para pendaftar akan mengikuti berbagai rangkaian seleksi sebelum akhirnya bisa diterjunkan ke 4.300 sekolah yang menjadi target sasaran mulai dari jenjang SD, SMP, dan SMK di seluruh Indonesia.
(nnz)