Tak Hanya Cum Laude, Anak Buruh Bangunan Ini Juga Raih Predikat Lulusan Tercepat di UNY
loading...
A
A
A
Menurut Rizqi informasi Bidikmisi yang sekarang bernama Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah itu berasal dari guru BK di sekolahnya.
Baca juga: Seleksi Mandiri Jalur Prestasi Universitas Brawijaya 2023, Dibuka hingga 22 Juni
Alumni SMA Muhammadiyah 1 Muntilan itu awalnya akan menunda kuliah jika tidak lolos SNMPTN atau SBMPTN karena bersamaan dengan adiknya yang akan melanjutkan sekolah.
“Namun saya diterima SNMPTN dan mendapatkan beasiswa Bidikmisi, akhirnya orang tua juga mendukung” papar Rizqi.
Gadis kelahiran Magelang, 18 November 2000 itu menuturkan, karena diterima di UNY melalui jalur SNMPTN atau sekarang SNBP, ia pun berusaha keras untuk menjaga nilai-nilai rapor tetap stabil.
Mengingat kalau nilai rapor itu bukan hanya dari nilai UAS dan UTS saja, akan tetapi juga nilai ulangan harian, tugas, sikap, dan lain-lain.
“Maka dari itu, saya belajar mengenai materi pembelajaran sekaligus juga mempersiapkan untuk UTBK sebagai cadangan. Tapi Alhamdulillah saya berhasil lolos melalui jalur SNMPTN” katanya.
Rizqi juga aktif pada kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 2. “Memang pada pelaksanaanya berat karena saya harus melaksanakan 2 tanggung jawab sekaligus yaitu untuk menjalani proses perkuliahan dan untuk melaksanaan program Kampus Mengajar tersebut” kata Rizqi.
Akan tetapi, hal-hal baik lain datang setelah ia mengikuti Kampus Mengajar seperti pengalaman, relasi dengan sekolah/guru/murid atau sesama mahasiswa, insentif, serta konversi KKN dan PK.
“Jadi saya menganggap bahwa salah satu hal yang sangat mempermudah saya dalam tahun terakhir perkuliahan adalah benefit dari Kampus Mengajar Angkatan 2 tersebut” tutupnya.
Lihat Juga: Orasi Ilmiah Hendy Setiono di Uniska: Gastrodiplomasi Jadi Strategi Kenalkan Kuliner Nusantara
Baca juga: Seleksi Mandiri Jalur Prestasi Universitas Brawijaya 2023, Dibuka hingga 22 Juni
Alumni SMA Muhammadiyah 1 Muntilan itu awalnya akan menunda kuliah jika tidak lolos SNMPTN atau SBMPTN karena bersamaan dengan adiknya yang akan melanjutkan sekolah.
“Namun saya diterima SNMPTN dan mendapatkan beasiswa Bidikmisi, akhirnya orang tua juga mendukung” papar Rizqi.
Gadis kelahiran Magelang, 18 November 2000 itu menuturkan, karena diterima di UNY melalui jalur SNMPTN atau sekarang SNBP, ia pun berusaha keras untuk menjaga nilai-nilai rapor tetap stabil.
Mengingat kalau nilai rapor itu bukan hanya dari nilai UAS dan UTS saja, akan tetapi juga nilai ulangan harian, tugas, sikap, dan lain-lain.
“Maka dari itu, saya belajar mengenai materi pembelajaran sekaligus juga mempersiapkan untuk UTBK sebagai cadangan. Tapi Alhamdulillah saya berhasil lolos melalui jalur SNMPTN” katanya.
Aktif di Kampus Mengajar Angkatan 2
Rizqi juga aktif pada kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 2. “Memang pada pelaksanaanya berat karena saya harus melaksanakan 2 tanggung jawab sekaligus yaitu untuk menjalani proses perkuliahan dan untuk melaksanaan program Kampus Mengajar tersebut” kata Rizqi.
Akan tetapi, hal-hal baik lain datang setelah ia mengikuti Kampus Mengajar seperti pengalaman, relasi dengan sekolah/guru/murid atau sesama mahasiswa, insentif, serta konversi KKN dan PK.
“Jadi saya menganggap bahwa salah satu hal yang sangat mempermudah saya dalam tahun terakhir perkuliahan adalah benefit dari Kampus Mengajar Angkatan 2 tersebut” tutupnya.
Lihat Juga: Orasi Ilmiah Hendy Setiono di Uniska: Gastrodiplomasi Jadi Strategi Kenalkan Kuliner Nusantara
(nnz)