Kisah Arie Pangesti, Lulus Program Doktor Ke-500 FTUI dengan IPK 4.0
loading...
A
A
A
JAKARTA - Arie Pangesti Aji merupakan salah seorang mahasiwa program doktor double degree antara Universitas Indonesia (UI) dan Shizuoka University, Jepang.
Dia dinyatakan sebagai Doktor ke-500 dengan IPK 4.0, pada promosi Doktor ke 154 dari Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia ( FTUI ).
Pada sidang promosi doktornya, Arie menyampaikan hasil penelitiannya yang menghasilkan rancangan baru balometer terkopel antena THz.
Adanya kebutuhan peningkatan kinerja perangkat pendeteksi gelombang THz mendorong Arie untuk meneliti dan merancang desain baru bolometer terkopel antena THz.
Penelitian ini dituliskan dalam disertasinya yang berjudul “Peningkatan Kinerja Bolometer Terkopel Antena di Frekuensi Terahertz Melalui Kombinasi Antena dan Heater dengan Resistansi Tinggi”.
Arie melakukan penelitian di bawah bimbingan Prof. Eko Tjipto Rahardjo dari Departemen Teknik Elektro FTUI dan Prof. Hiroshi Inokawa dari Shizuoka University.
Arie menyampaikan, Bolometer memiliki keunggulan pada segi harga yang ekonomis dan kemampuan untuk beroperasi pada suhu ruangan.
“Penelitian saya menghasilkan rancangan desain baru bolometer terkopel antena THz yang terdiri dari antena berbahan emas dan komponen pemanas (heater) dan sensor suhu (thermistor) berbahan titanium dengan struktur menggantung di atas rongga udara pada substrat silikon dioksida," kata Arie dalam keterangan pers, Rabu (14/6/2024).
Dia dinyatakan sebagai Doktor ke-500 dengan IPK 4.0, pada promosi Doktor ke 154 dari Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia ( FTUI ).
Pada sidang promosi doktornya, Arie menyampaikan hasil penelitiannya yang menghasilkan rancangan baru balometer terkopel antena THz.
Adanya kebutuhan peningkatan kinerja perangkat pendeteksi gelombang THz mendorong Arie untuk meneliti dan merancang desain baru bolometer terkopel antena THz.
Penelitian ini dituliskan dalam disertasinya yang berjudul “Peningkatan Kinerja Bolometer Terkopel Antena di Frekuensi Terahertz Melalui Kombinasi Antena dan Heater dengan Resistansi Tinggi”.
Arie melakukan penelitian di bawah bimbingan Prof. Eko Tjipto Rahardjo dari Departemen Teknik Elektro FTUI dan Prof. Hiroshi Inokawa dari Shizuoka University.
Arie menyampaikan, Bolometer memiliki keunggulan pada segi harga yang ekonomis dan kemampuan untuk beroperasi pada suhu ruangan.
“Penelitian saya menghasilkan rancangan desain baru bolometer terkopel antena THz yang terdiri dari antena berbahan emas dan komponen pemanas (heater) dan sensor suhu (thermistor) berbahan titanium dengan struktur menggantung di atas rongga udara pada substrat silikon dioksida," kata Arie dalam keterangan pers, Rabu (14/6/2024).