Diganjar MURI, Dosen Penyandang Disabilitas Ini Raih Gelar Doktor Seni Bidang Fotografi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dosen Fotografi Universitas Esa Unggul ( UEU ) Jakarta, Muhammad Fauzi yang merupakan Penyandang disabilitas rungu sekaligus Mahasiswa Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta telah menamatkan pendidikan S3 dengan nilai memuaskan.
Dalam gelar karya dan sidang terbuka yang dilaksanakan Senin (12/6/2023) di Teater Besar ISI Surakarta, Azi sapaan akrabnya berhasil mempertahankan disertasinya dihadapan 9 penguji.
Mereka adalah Prof. Dr. Bambang Sunarto, Dr. Zulkarnain Mistortoyfi, Prof. Dr. Pande Made Sukerta, Dr. Sri Hesti Heriwati, Prof. Dr. Sunarmi, Prof. Dr. Guntur, Dr. Prayanto Widyo Harsanto, H. Anies Rasyid Baswedan dan Dr. Eko Supriyanto.
Dengan judul Disertasi Karya "Fotografi Isyarat: Penciptaan Seni Fotografi Ekspresionisme dengan Objek Pergerakan Tangan."
Meski dalam kondisi keterbatasan, ia memiliki semangat luar biasa dalam menempuh pendidikannya juga meraih cita-citanya sebagai Doktor.
Dengan gelar yang didapat sekarang, Dosen Fotografi Esa Unggul ini merupakan orang pertama peraih Doktor Seni Bidang Fotografi penyandang disabilitas. Atas pencapaiannya tersebut Fauzi mendapat gelar Rekor MURI.
Dalam laporannya Rektor ISI Dr. I Nyoman Sukerna, S.Kar., M.Hum sekaligus penguji Azi, juga menyatakan kebanggaannya Muhammad Fauzi dinyatakan lulus dengan cumlaude. "Kami bangga, Muhammad Fauzi adalah salah satu penyandang difabel pertama yang lulus program doktor," ungkap Sukerna.
Anies Baswedan yang menjadi salah satu penguji dalam ujian doktor mahasiswa Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia Surakarta, dalam laporannya Anies mengapresiasi ISI Surakarta yang telah memberikan kesetaraan kesempatan kepada penyandang disabilitas seperti yang diberikan kepada Fauzi hingga bisa meraih prestasi sekaligus menghasilkan karya yang luar biasa.
Dalam gelar karya dan sidang terbuka yang dilaksanakan Senin (12/6/2023) di Teater Besar ISI Surakarta, Azi sapaan akrabnya berhasil mempertahankan disertasinya dihadapan 9 penguji.
Mereka adalah Prof. Dr. Bambang Sunarto, Dr. Zulkarnain Mistortoyfi, Prof. Dr. Pande Made Sukerta, Dr. Sri Hesti Heriwati, Prof. Dr. Sunarmi, Prof. Dr. Guntur, Dr. Prayanto Widyo Harsanto, H. Anies Rasyid Baswedan dan Dr. Eko Supriyanto.
Dengan judul Disertasi Karya "Fotografi Isyarat: Penciptaan Seni Fotografi Ekspresionisme dengan Objek Pergerakan Tangan."
Meski dalam kondisi keterbatasan, ia memiliki semangat luar biasa dalam menempuh pendidikannya juga meraih cita-citanya sebagai Doktor.
Dengan gelar yang didapat sekarang, Dosen Fotografi Esa Unggul ini merupakan orang pertama peraih Doktor Seni Bidang Fotografi penyandang disabilitas. Atas pencapaiannya tersebut Fauzi mendapat gelar Rekor MURI.
Dalam laporannya Rektor ISI Dr. I Nyoman Sukerna, S.Kar., M.Hum sekaligus penguji Azi, juga menyatakan kebanggaannya Muhammad Fauzi dinyatakan lulus dengan cumlaude. "Kami bangga, Muhammad Fauzi adalah salah satu penyandang difabel pertama yang lulus program doktor," ungkap Sukerna.
Anies Baswedan yang menjadi salah satu penguji dalam ujian doktor mahasiswa Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia Surakarta, dalam laporannya Anies mengapresiasi ISI Surakarta yang telah memberikan kesetaraan kesempatan kepada penyandang disabilitas seperti yang diberikan kepada Fauzi hingga bisa meraih prestasi sekaligus menghasilkan karya yang luar biasa.