UT Tuan Rumah ASEAN Higher Education Conference, Bahas Mitigasi Perubahan Iklim
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas Terbuka (UT) ditunjuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan ASEAN Higher Education Conference (AHEC) 2023 Communique Webinar Series #7. Pada AHEC 2023 Communique Webinar Series mengundang pakar untuk membahas regulasi mitigasi perubahan iklim.
Yang sangat spektakuler adalah jumlah peserta yang mendaftar menembus angka 8.236 orang berasal dari 32 negara, dalam dan luar negeri. Angka ini melebihi jumlah peserta pendaftar pada seri-seri sebelumnya yang diselenggarakan oleh beberapa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sebelum ini.
Climate Change Mitigation merupakan tema dari ASEAN Higher Education Conference (AHEC) 2023 Communique Webinar Series #7. Acara webinar ini diselenggarakan secara kolaboratif antara Kemendikbudristek melalui Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) Universitas Padjadjaran (Unpad), dan UT.
Baca juga: The Aurobot’s, Robot Karya Mahasiswa Unesa untuk Terapi Anak Autis Borong Juara Tingkat Asia
Webinar ini mendiskusikan praktik terbaik yang dapat membantu perguruan tinggi di kawasan ASEAN dalam meningkatkan ketahanan dan keberlanjutan pengintegrasian transformasi digital ke dalam sistem akademik dan administrasi.
Para pembicara AHEC 2023 Communique Webinar Series #7 adalah para pakar dan tokoh dari kalangan akademisi, pemerintahan, dan industri yang sangat kompeten dan berpengalaman di bidangnya.
Pembicara pertama adalah Prof. Dr. Agung Dhamar Syakti, sebagai Rektor Universitas Maritim Raja Ali Haji - Indonesia dengan judul: "Government role in mitigating rising sea level: Insight from higher education community." Prof. Agung menyampaikan “Campus must regularly speak to the government official around the world to understand the climate change mitigation,” katanya, dikutip dari laman UT, Kamis (20/7/2023).
Pembicara kedua yaitu Yang Berhormat Dato Seri Setia Awang Haji Muhammad Juanda Bin Haji Abdul Rasyid - Menteri Pembangunan, Brunei Darussalam dengan judul "Government’s role in addressing disaster hazards caused by rising sea level."
Pembicara ketiga adalah Prof. Pongruk Sribanditmongkol, President Chiang Mai University, Thailand dengan judul "Higher education perspective for addressing the rise of sea level (Enhancing Quality Assurance).”
Pembicara keempat adalah Dr. Mie Mie Khin - Rektor University Computer Studies, Yangon, Myanmar dengan judul "Sustainable approaches for managing natural disaster-based GIS (In Supporting Mobility)." Pada sesi presentasi, Dr. Khin menjelaskan terkait pentingnya reforestation yang cocok untuk mencegah longsor dan bencara alam.
Baca juga: Jurusan Teknik Kimia setelah Lulus Kerja Dimana?Simak Peluang Kariernya
Pembicara kelima adalah Dr. Bandung Sahari - Executive Vice President for Sustainability of PT Astra Agro Lestari Tbk – Indonesia dengan judul "Private sector roles in supporting government in tackling hazards caused by natural disaster."
Rektor UT Prof Ojat Darojat mengatakan, webinar ini juga diselenggarakan untuk mengesksplorasi cara mempertahankan regulasi perguruan tinggi di tengah platform pembelajaran yang membayangi.
Selain itu juga untuk mengembangkan kurikulum relevan dengan industri dan membangun kemitraan berkelanjutan dengan industri juga memeriksa masalah etika yang terkait dengan penerapan teknologi baru.
Menurutnya, membahas tema Climate Change Mitigation penting untuk mengatasi dampak negatif perubahan iklim, melindungi kesehatan dan keselamatan manusia, mendorong stabilitas ekonomi, dan membina kerja sama internasional.
“Dengan membahas dan menerapkan langkah-langkah mitigasi perubahan iklim, kita dapat bekerja menuju masa depan yang lebih berkelanjutan untuk diri kita sendiri dan generasi mendatang,” pungkasnya.
Yang sangat spektakuler adalah jumlah peserta yang mendaftar menembus angka 8.236 orang berasal dari 32 negara, dalam dan luar negeri. Angka ini melebihi jumlah peserta pendaftar pada seri-seri sebelumnya yang diselenggarakan oleh beberapa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sebelum ini.
Climate Change Mitigation merupakan tema dari ASEAN Higher Education Conference (AHEC) 2023 Communique Webinar Series #7. Acara webinar ini diselenggarakan secara kolaboratif antara Kemendikbudristek melalui Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) Universitas Padjadjaran (Unpad), dan UT.
Baca juga: The Aurobot’s, Robot Karya Mahasiswa Unesa untuk Terapi Anak Autis Borong Juara Tingkat Asia
Webinar ini mendiskusikan praktik terbaik yang dapat membantu perguruan tinggi di kawasan ASEAN dalam meningkatkan ketahanan dan keberlanjutan pengintegrasian transformasi digital ke dalam sistem akademik dan administrasi.
Para pembicara AHEC 2023 Communique Webinar Series #7 adalah para pakar dan tokoh dari kalangan akademisi, pemerintahan, dan industri yang sangat kompeten dan berpengalaman di bidangnya.
Pembicara pertama adalah Prof. Dr. Agung Dhamar Syakti, sebagai Rektor Universitas Maritim Raja Ali Haji - Indonesia dengan judul: "Government role in mitigating rising sea level: Insight from higher education community." Prof. Agung menyampaikan “Campus must regularly speak to the government official around the world to understand the climate change mitigation,” katanya, dikutip dari laman UT, Kamis (20/7/2023).
Pembicara kedua yaitu Yang Berhormat Dato Seri Setia Awang Haji Muhammad Juanda Bin Haji Abdul Rasyid - Menteri Pembangunan, Brunei Darussalam dengan judul "Government’s role in addressing disaster hazards caused by rising sea level."
Pembicara ketiga adalah Prof. Pongruk Sribanditmongkol, President Chiang Mai University, Thailand dengan judul "Higher education perspective for addressing the rise of sea level (Enhancing Quality Assurance).”
Pembicara keempat adalah Dr. Mie Mie Khin - Rektor University Computer Studies, Yangon, Myanmar dengan judul "Sustainable approaches for managing natural disaster-based GIS (In Supporting Mobility)." Pada sesi presentasi, Dr. Khin menjelaskan terkait pentingnya reforestation yang cocok untuk mencegah longsor dan bencara alam.
Baca juga: Jurusan Teknik Kimia setelah Lulus Kerja Dimana?Simak Peluang Kariernya
Pembicara kelima adalah Dr. Bandung Sahari - Executive Vice President for Sustainability of PT Astra Agro Lestari Tbk – Indonesia dengan judul "Private sector roles in supporting government in tackling hazards caused by natural disaster."
Rektor UT Prof Ojat Darojat mengatakan, webinar ini juga diselenggarakan untuk mengesksplorasi cara mempertahankan regulasi perguruan tinggi di tengah platform pembelajaran yang membayangi.
Selain itu juga untuk mengembangkan kurikulum relevan dengan industri dan membangun kemitraan berkelanjutan dengan industri juga memeriksa masalah etika yang terkait dengan penerapan teknologi baru.
Menurutnya, membahas tema Climate Change Mitigation penting untuk mengatasi dampak negatif perubahan iklim, melindungi kesehatan dan keselamatan manusia, mendorong stabilitas ekonomi, dan membina kerja sama internasional.
“Dengan membahas dan menerapkan langkah-langkah mitigasi perubahan iklim, kita dapat bekerja menuju masa depan yang lebih berkelanjutan untuk diri kita sendiri dan generasi mendatang,” pungkasnya.
(nnz)