Dorong Dosen untuk Lanjut Studi, Unika Atma Jaya Kini Punya 27 Guru Besar Tetap
loading...
A
A
A
Dihadiri keluarga dan kolega, Prof. Dr. Dwinita menyampaikan Orasi Ilmiah dengan judul, Peran Keilmuan Pemasaran dalam Mendorong Perilaku Konsumen Berkelanjutan untuk Mendukung SDGs.
Baca juga: Pintar Membagi Waktu Kuliah dan Menjadi Guru Olahraga, Reza Raih IPK Sempurna di Unesa
Perilaku Konsumen Berkelanjutan
“Perilaku konsumen yang berkelanjutan adalah tindakan konsumen yang berdampak pada pelestarian lingkungan. Artinya konsumen yang secara sukarela memilih produkproduk yang ramah lingkungan,” ucap Prof. Dr. Dwinita.
Lebih lanjut Prof. Dr. Dwinita menyoroti kesenjangan yang terjadi antara sikap dan perilaku konsumen terhadap berkelanjutan atau sustainable.
Terdapat 3 kelompok konsumen, yaitu Fresh Green Young Consumer, Light Green Young Consumer, dan Dark Green Young Consumer. Lingkungan penting bagi mereka, tetapi keputusan dan perilaku pembelian dapat berbeda tergantung pada pemahaman pentingnya untuk berkelanjutan.
Dari kelompok konsumen yang ada, kelompok konsumen muda "light green" menjadi responden terbanyak. Mereka mempertimbangkan dampak lingkungan dalam pengambilan keputusan, tetapi tidak selalu tercermin dalam keputusan pembelian.
"Inilah yang disebut oleh banyak peneliti sebagai kesenjangan sikap dan perilaku,” ungkap Prof. Dr. Dwinita.
Mengantropomorfiskan Alam
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan hidup Prof. Dr. Dwinita mengajak pelaku industri untuk mengantropomorfiskan alam. Sifat antropomorfis mempengaruhi perilaku berkelanjutan.
Baca juga: Pintar Membagi Waktu Kuliah dan Menjadi Guru Olahraga, Reza Raih IPK Sempurna di Unesa
Perilaku Konsumen Berkelanjutan
“Perilaku konsumen yang berkelanjutan adalah tindakan konsumen yang berdampak pada pelestarian lingkungan. Artinya konsumen yang secara sukarela memilih produkproduk yang ramah lingkungan,” ucap Prof. Dr. Dwinita.
Lebih lanjut Prof. Dr. Dwinita menyoroti kesenjangan yang terjadi antara sikap dan perilaku konsumen terhadap berkelanjutan atau sustainable.
Terdapat 3 kelompok konsumen, yaitu Fresh Green Young Consumer, Light Green Young Consumer, dan Dark Green Young Consumer. Lingkungan penting bagi mereka, tetapi keputusan dan perilaku pembelian dapat berbeda tergantung pada pemahaman pentingnya untuk berkelanjutan.
Dari kelompok konsumen yang ada, kelompok konsumen muda "light green" menjadi responden terbanyak. Mereka mempertimbangkan dampak lingkungan dalam pengambilan keputusan, tetapi tidak selalu tercermin dalam keputusan pembelian.
"Inilah yang disebut oleh banyak peneliti sebagai kesenjangan sikap dan perilaku,” ungkap Prof. Dr. Dwinita.
Mengantropomorfiskan Alam
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan hidup Prof. Dr. Dwinita mengajak pelaku industri untuk mengantropomorfiskan alam. Sifat antropomorfis mempengaruhi perilaku berkelanjutan.