Kembali Torehkan Prestasi, 64 Persen Siswa SMA Negeri 26 Jakarta Lolos PTN Favorit

“Saya ikut pengabdian divisi kesehatan karena ingin menyelami dunia kedokteran. Disana ada orang-orang hebat dari berbagai profesi pekerjaan, mulai dari dokter, apoteker, mahasiswa, sampai anak SMA seperti saya,” ujarnya.

Mereka pun bersama-sama menyusun, merencanakan, melaksanakan program-program untuk masyarakat di Pulau Komodo. Sejumlah program berhasil dilaksanakan, antara lain, yaitu Gema Cermat (pelatihan edukasi penggolongan obat untuk masyarakat), program penyuluhan stunting, serta lomba Makanan Pendamping ASI (MP ASI).

“Lalu ada penyuluhan hipertensi dan TBC. Program pengenalan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K). Dan terakhir, program medical check-up untuk memfasilitasi masyarakat setempat ikut serangkaian tes yang bisa membantu menilai kondisi kesehatannya,” tuturnya.

Program pengabdian masyarakat ini dilakukan atas inisiatifnya sendiri saat duduk di bangku Kelas III. Rara mengaku, dirinya sudah bercita-cita jadi dokter sejak masih remaja karena ingin membantu anak-anak autisme yang ada di Indonesia.

“Agak jarang dokter khusus menangani autisme. Padahal saat ini penderita autisme pada anak semakin meningkat di Indonesia jumlahnya,” katanya.

Kisah Rara merupakan salah satu dari begitu banyaknya murid SMA Negeri 26 Jakarta yang tidak hanya berhasil membawa kebanggaan bagi sekolah dan orang tua, tetapi juga memberikan inspirasi bagi siswa-siswa lainnya untuk terus berusaha dan berprestasi dalam pendidikan. Keberhasilan mereka turut menjadi bukti bahwa melalui kerja keras, dukungan, dan pembinaan yang tepat, cita-cita murid untuk melanjutkan pendidikan mereka ke perguruan tinggi favorit tentu dapat tercapai.