Prototipe Bisa Dikonversi Mahasiswa S2-S3 Unair agar Bebas dari Tesis dan Disertasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kemendikbudristek merilis program Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Perguruan Tinggi yang juga mengatur tentang tugas akhir mahasiswa. Rektor Universitas Airlangga (Unair) pun mengulas skema penerapan tugas akhir tersebut.
Rektor Unair Prof Dr Mohammad Nasih mengatakan, pihaknya menyambut baik mahasiswa S2 maupun S3 yang mampu membuat prototipe.
Menurut mantan Ketua LTMPT tersebut, melalui prestasi tersebut, Fakultas dapat mempertimbangkan untuk konversi bebas dari beban tesis maupun disertasi.
“Artinya beban tesis maupun disertasi ini bisa kita bebaskan dengan melampirkan laporan karya akhir prototipe mereka,” katanya, dikutip dari laman UGM, Selasa (26/9/2023).
Baca juga: Inilah Kampus UIN Terbaik di Indonesia Menurut Webometrics: Apakah Almamatermu Termasuk?
Mengenai kebijakan tugas akhir yang lebih ringan dari beban skripsi, Prof Nasih mengatakan sudah terdapat standar projek yang bisa setara dengan skripsi.
Tidak hanya itu, terdapat kebijakan baru mengenai penguji dosen luar dalam laporan tugas akhir mahasiswa.
“Sebisa mungkin kita akan menggagas penguji dari luar yang bukan dari ilmuan. Melainkan bagian sumber daya perusahaan industri,” ujarnya
Hal demikian, menjadi satu terobosan untuk memberikan kesempatan mahasiswa berpikir kritis secara logis dalam menjawab kontribusi proyeknya di masyarakat dan lingkungan kerja. Kebijakan tersebut akan terlaksana mulai tahun ini, mengingat uji coba juga sudah terjadi pada tahun sebelumnya dengan beberapa konversi MBKM.
Baca juga: 10 Jurusan Teknik Ini Berpeluang Gampang Dilirik HRD Perusahaan Besar, Sangat Menjanjikan
Rektor Unair Prof Dr Mohammad Nasih mengatakan, pihaknya menyambut baik mahasiswa S2 maupun S3 yang mampu membuat prototipe.
Menurut mantan Ketua LTMPT tersebut, melalui prestasi tersebut, Fakultas dapat mempertimbangkan untuk konversi bebas dari beban tesis maupun disertasi.
“Artinya beban tesis maupun disertasi ini bisa kita bebaskan dengan melampirkan laporan karya akhir prototipe mereka,” katanya, dikutip dari laman UGM, Selasa (26/9/2023).
Baca juga: Inilah Kampus UIN Terbaik di Indonesia Menurut Webometrics: Apakah Almamatermu Termasuk?
Mengenai kebijakan tugas akhir yang lebih ringan dari beban skripsi, Prof Nasih mengatakan sudah terdapat standar projek yang bisa setara dengan skripsi.
Tidak hanya itu, terdapat kebijakan baru mengenai penguji dosen luar dalam laporan tugas akhir mahasiswa.
“Sebisa mungkin kita akan menggagas penguji dari luar yang bukan dari ilmuan. Melainkan bagian sumber daya perusahaan industri,” ujarnya
Hal demikian, menjadi satu terobosan untuk memberikan kesempatan mahasiswa berpikir kritis secara logis dalam menjawab kontribusi proyeknya di masyarakat dan lingkungan kerja. Kebijakan tersebut akan terlaksana mulai tahun ini, mengingat uji coba juga sudah terjadi pada tahun sebelumnya dengan beberapa konversi MBKM.
Baca juga: 10 Jurusan Teknik Ini Berpeluang Gampang Dilirik HRD Perusahaan Besar, Sangat Menjanjikan