COE SCDC UMM Cetak Social Media Specialist yang Banyak Diburu Dunia Kerja
loading...
A
A
A
JAKARTA - Saat ini, semakin banyak lembaga dan perusahaan yang menggunakan social media sebagai salah satu media komunikasi kreatif untuk menjangkau target audience. Tak hanya perusahaan besar dan instansi pemerintah, bisnis skala kecil seperti UMKM juga mulai menyadari pentingnya penggunaan social media dalam membangun brand awareness, pemasaran digital, dan menjangkau konsumen potensial mereka.
Tentunya kondisi ini menjadikan pekerjaan di bidang social media semakin kompleks dan menantang sekaligus menjadi peluang. Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merespon tantangan dan peluang tersebut melalui program unggulan Center of Excellence School of Creative Digital Communication (CoE-SCDC) Social Media for Branding Class.
Penanggung jawab CoE-SCDC UMM, Widiya Yutanti mengatakan, saat ini kelas CoE SCDC sudah berjalan tahun kedua, dan kelas ini sekaligus menjadi bagian dari implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dapat diikuti oleh mahasiswa dari lintas prodi dan fakultas bahkan kampus lain.
Baca juga: Formasi CPNS 2023 untuk Tenaga Kesehatan yang tidak Wajib Lampirkan Surat Tanda Resgistrasi (STR)
“Selama satu semester, mahasiswa program CoE-SCDC ditempa dengan materi dan praktek terkait social media optimization, satu semester selanjutnya mereka wajib melakukan magang di berbagai tempat Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) yang telah bekerjasama dengan Prodi. Ilmu Komunikasi UMM,” kata Widiya Yutanti, Selasa (3/10/2023).
CEO Sosialoka Indonesia, Miftah Faridh Oktofani menekankan pentingnya penggunaan media sosial untuk branding. "Media sosial bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga sarana untuk membangun identitas dan citra merek. Keterampilan ini akan sangat berguna bagi para peserta di dunia kerja nanti," ungkapnya.
Rektor UMM, Prof. Fauzan sangat antusias dan menyambut baik program ini serta memberikan apresiasi atas upaya CoE-SCDC dalam menghadirkan inovasi pendidikan yang relevan. "Pendidikan yang memadai di bidang media sosial adalah kunci untuk mencetak calon profesional yang tangguh di era digital saat ini, CoE-SCDC telah menjawab tantangan dan peluang ini," ujarnya.
Sementara, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi UMM, Nasrullah berharap para peserta dapat memanfaatkan peluang ini dengan sebaik-baiknya. "Kami yakin para peserta akan mendapatkan manfaat besar dari program ini. Mereka dapat mengasah keterampilan komunikasi digital yang kini semakin penting dan dibutuhkan," jelasnya.
Baca juga: 5 Prospek Kerja Menjanjikan Jurusan Teknik Sipil yang Tak Melulu Bangun Proyek Infrastruktur
Acara inagurasi ini merupakan rangkaian penutupan kelas CoE-SCDC Social Media for Branding batch 1 ditandai dengan penyerahan sertifikat kepada peserta, sekaligus pembukaan batch 2 yang ditandai secara simbolik pengalungan ID Card kepada peserta.
Sebagai penutup, Fauzziyah Hanifah, perwakilan peserta dari batch 1, berbagi kesan dan harapannya tentang program ini. Dirinya sangat bersyukur telah mengikuti program ini. Selain mendapatkan banyak sekali ilmu, ketrampilan dan pengalaman berharga dalam social media optimization.
"Saya sangat senang dapat membantu mengelola dan menaikkan engagement social media DUDI tempat saya magang. Semoga, peserta batch 2 juga dapat memanfaatkan kesempatan luar biasa ini untuk belajar dan berkembang bersama instruktur dan mentor-mentor hebat nantinya," ucapnya.
Widiya Yutanti mengatakan, kelas CoE-SCDC Ilmu Komunikasi UMM semakin terpacu untuk memulai petualangan baru bersama peserta batch 2 untuk mengeksplorasi potensi media sosial dalam membangun citra secara kreatif dan sophisticated.
"Ke depan, program ini diharapkan mampu memberikan kontribusi besar bagi perkembangan komunikasi digital di Indonesia, dengan semangat creative, communicative, collaborative dan solutif," pungkasnya.
Diketahui, dalam acara Inagurasi Program CoE-SCDC Batch 2 yang digelar di Ballroom Rayz Hotel (29/09/2023), hadir seluruh dosen Ilmu Komunikasi UMM, peserta CoE-SCDC Social Media for Branding Class batch 1 dan batch 2 juga mitra DUDI, diantaranya Lembaga Sensor Film Republik Indonesia (LSF), PT Satoria Aneka Industri, CMlabs, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (DUKCAPIL) Kabupaten Sidoarjo.
Dinas Komunikasi dan Informatika beberapa kabupaten di Jawa Timur, RRI Stasiun Ternate, Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) termasuk Sosialoka Indonesia sebagai main partner yang terlibat sejak awal dalam perumusan kurikulum sekaligus sebagai instruktur dalam program ini
Tentunya kondisi ini menjadikan pekerjaan di bidang social media semakin kompleks dan menantang sekaligus menjadi peluang. Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merespon tantangan dan peluang tersebut melalui program unggulan Center of Excellence School of Creative Digital Communication (CoE-SCDC) Social Media for Branding Class.
Penanggung jawab CoE-SCDC UMM, Widiya Yutanti mengatakan, saat ini kelas CoE SCDC sudah berjalan tahun kedua, dan kelas ini sekaligus menjadi bagian dari implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dapat diikuti oleh mahasiswa dari lintas prodi dan fakultas bahkan kampus lain.
Baca juga: Formasi CPNS 2023 untuk Tenaga Kesehatan yang tidak Wajib Lampirkan Surat Tanda Resgistrasi (STR)
“Selama satu semester, mahasiswa program CoE-SCDC ditempa dengan materi dan praktek terkait social media optimization, satu semester selanjutnya mereka wajib melakukan magang di berbagai tempat Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) yang telah bekerjasama dengan Prodi. Ilmu Komunikasi UMM,” kata Widiya Yutanti, Selasa (3/10/2023).
CEO Sosialoka Indonesia, Miftah Faridh Oktofani menekankan pentingnya penggunaan media sosial untuk branding. "Media sosial bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga sarana untuk membangun identitas dan citra merek. Keterampilan ini akan sangat berguna bagi para peserta di dunia kerja nanti," ungkapnya.
Rektor UMM, Prof. Fauzan sangat antusias dan menyambut baik program ini serta memberikan apresiasi atas upaya CoE-SCDC dalam menghadirkan inovasi pendidikan yang relevan. "Pendidikan yang memadai di bidang media sosial adalah kunci untuk mencetak calon profesional yang tangguh di era digital saat ini, CoE-SCDC telah menjawab tantangan dan peluang ini," ujarnya.
Sementara, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi UMM, Nasrullah berharap para peserta dapat memanfaatkan peluang ini dengan sebaik-baiknya. "Kami yakin para peserta akan mendapatkan manfaat besar dari program ini. Mereka dapat mengasah keterampilan komunikasi digital yang kini semakin penting dan dibutuhkan," jelasnya.
Baca juga: 5 Prospek Kerja Menjanjikan Jurusan Teknik Sipil yang Tak Melulu Bangun Proyek Infrastruktur
Acara inagurasi ini merupakan rangkaian penutupan kelas CoE-SCDC Social Media for Branding batch 1 ditandai dengan penyerahan sertifikat kepada peserta, sekaligus pembukaan batch 2 yang ditandai secara simbolik pengalungan ID Card kepada peserta.
Sebagai penutup, Fauzziyah Hanifah, perwakilan peserta dari batch 1, berbagi kesan dan harapannya tentang program ini. Dirinya sangat bersyukur telah mengikuti program ini. Selain mendapatkan banyak sekali ilmu, ketrampilan dan pengalaman berharga dalam social media optimization.
"Saya sangat senang dapat membantu mengelola dan menaikkan engagement social media DUDI tempat saya magang. Semoga, peserta batch 2 juga dapat memanfaatkan kesempatan luar biasa ini untuk belajar dan berkembang bersama instruktur dan mentor-mentor hebat nantinya," ucapnya.
Widiya Yutanti mengatakan, kelas CoE-SCDC Ilmu Komunikasi UMM semakin terpacu untuk memulai petualangan baru bersama peserta batch 2 untuk mengeksplorasi potensi media sosial dalam membangun citra secara kreatif dan sophisticated.
"Ke depan, program ini diharapkan mampu memberikan kontribusi besar bagi perkembangan komunikasi digital di Indonesia, dengan semangat creative, communicative, collaborative dan solutif," pungkasnya.
Diketahui, dalam acara Inagurasi Program CoE-SCDC Batch 2 yang digelar di Ballroom Rayz Hotel (29/09/2023), hadir seluruh dosen Ilmu Komunikasi UMM, peserta CoE-SCDC Social Media for Branding Class batch 1 dan batch 2 juga mitra DUDI, diantaranya Lembaga Sensor Film Republik Indonesia (LSF), PT Satoria Aneka Industri, CMlabs, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (DUKCAPIL) Kabupaten Sidoarjo.
Dinas Komunikasi dan Informatika beberapa kabupaten di Jawa Timur, RRI Stasiun Ternate, Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) termasuk Sosialoka Indonesia sebagai main partner yang terlibat sejak awal dalam perumusan kurikulum sekaligus sebagai instruktur dalam program ini
(nnz)