UG dan Berbagai Prestasi, Peringkat 10 Besar Perguruan Tinggi Swasta se-Indonesia
loading...
A
A
A
DEPOK - Universitas Gunadarma (UG) memperoleh peringkat 10 besar perguruan tinggi swasta terbaik di seluruh Indonesia 2020. Penilaian ini dilakukan oleh lembaga pemeringkat perguruan tinggi dunia, Webometrics. Dalam sistem pemeringkatan yang dilakukan, Webometrics menggunakan empat indikator penilaian, yakni Presence, Visibility, Tranparency (or Openness) dan Excellence (or Scholar).
Komponen Presence dinilai dari jumlah halaman domain web utama sebuah institusi dengan bobot 5 persen. Lalu komponen Visibility dinilai dari jumlah jaringan eksternal yang terhubung ke laman institusi dengan alokasi pembobotan sebesar 50 persen. Yang ketiga, komponen Tranparency (or Openness) dinilai dari berapa banyak kutipan dari 110 authors teratas dengan bobot sebesar 10 persen. Dan terakhir adalah komponen Excellence dinilai dari jumlah makalah diantara 10 persen teratas yang paling banyak dikutip selama periode lima tahun (2013-2017).
Universitas Gunadarma menempati peringkat ke-6 sebagai PTS terbaik di Indonesia versi Webometrics edisi Juli 2020. Sejarah universitas ini bermula pada 7 Agustus 1981 berupa Program Pendidikan Ilmu Komputer (PPIK). Kemudian berubah menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Gunadarma 3 tahun kemudian. Pada 1990, berdirilah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gunadarma (STIE Gunadarma). Keduanya kemudian bergabung menjadi Universitas Gunadarma pada 1996. Setelah lebih dari 20 tahun menjadi sebuah universitas, kini UG berhasil menempatkan diri sebagai salah satu PTS berkualitas dan masuk dalam jajaran teratas institusi perguruan tinggi nasional.
Adapun pretasi yang dicapai selama ini diantaranya; UG berhasil menciptakan alat pernapasan ventilator yang ditujukan untuk menangani pasien COVID-19. Tiga Fakultas yang terlibat yakni, Fakultas Teknki Industri, Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ilmu Komputer. Ventilator sendiri menjadi alat yang sangat dibutuhkan saat pandemi corona di dunia. Alat ini diklaim membantu banyak pasien corona menghadapi penyakitnya.
Insinyur Yohanes Kurnia, dibantu dengan Prof. Adang Suhendra dan dokter Bhakti Gunawan dari UG berhasil membuat ventilator yang siap diproduksi secara masal untuk bangsa dan negara. Mereka berhasil menyelesaikan design sistem knockdown dan low cost ventilator dengan material yang hampir semuanya dari dalam negeri agar bisa cepat diproduksi dengan cepat, singkat dan efisien semurah mungkin.
Selain ventilator, tim ini juga mengembangkan perangkat PAPR (Powered Air Purifying Respirator) sebagai pelengkap APD yang memodifikasi dari perangkat masker selama yang dilengkapi dengan saluran inspirasi dan ekspirasi dengan sensor pendeteksi tekanan inspirasi dan ekspirasi yang bertujuan memberikan pernafasan yang disesuaikan dengan ritme pernafasan pemakainya dengan aman dari virus dan bakteri.
Gunadarma TechnoPark
Selain itu, Universitas Gunadarma (UG) berhasil membangun Universitas Gunadarma Technopark (UG-TechnoPark).
UG-TechnoPark merupakan komplek atau kawasan pengembangan teknologi, manajemen, pendidikan, dan bisnis secara terpadu. Lokasi UG TechnoPark berada di Desa Jamali-Mulyasari, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Kawasan tersebut bersifat holistic integrative untuk menunjang kegiatan pendidikan, pertanian terpadu, pariwisata dan pengembangan teknologi terpadu. Sehingga, UG-TechnoPark ini nantinya akan menjadi icon sekaligus wujud dari multidisiplin ilmu yang ada di Universitas Gunadarma.
Nilai strategis dari keberadaan UG-TechnoPark dikaitkan dengan kebijakan baru dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, khususnya tentang Kampus Merdeka, yang harus segera diimplementasikan paling lambat dalam dua tahun. Oleh karena itu, UG sedang mengembangkan konsep tersebut di UG-TechnoPark, yaitu sebagai pembelajaran di luar kelas, misalnya dengan metode project based learning atau pengembangan kewirausahaan mahasiswa melalui startup business berbasis teknologi. Sarana di UG-TechnoPark pada dasarnya adalah spektrum teknologi, yang mendukung pengembangan IPTEKS di semua program studi dan semua jenjang pendidikan di UG.
Komponen Presence dinilai dari jumlah halaman domain web utama sebuah institusi dengan bobot 5 persen. Lalu komponen Visibility dinilai dari jumlah jaringan eksternal yang terhubung ke laman institusi dengan alokasi pembobotan sebesar 50 persen. Yang ketiga, komponen Tranparency (or Openness) dinilai dari berapa banyak kutipan dari 110 authors teratas dengan bobot sebesar 10 persen. Dan terakhir adalah komponen Excellence dinilai dari jumlah makalah diantara 10 persen teratas yang paling banyak dikutip selama periode lima tahun (2013-2017).
Universitas Gunadarma menempati peringkat ke-6 sebagai PTS terbaik di Indonesia versi Webometrics edisi Juli 2020. Sejarah universitas ini bermula pada 7 Agustus 1981 berupa Program Pendidikan Ilmu Komputer (PPIK). Kemudian berubah menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Gunadarma 3 tahun kemudian. Pada 1990, berdirilah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gunadarma (STIE Gunadarma). Keduanya kemudian bergabung menjadi Universitas Gunadarma pada 1996. Setelah lebih dari 20 tahun menjadi sebuah universitas, kini UG berhasil menempatkan diri sebagai salah satu PTS berkualitas dan masuk dalam jajaran teratas institusi perguruan tinggi nasional.
Adapun pretasi yang dicapai selama ini diantaranya; UG berhasil menciptakan alat pernapasan ventilator yang ditujukan untuk menangani pasien COVID-19. Tiga Fakultas yang terlibat yakni, Fakultas Teknki Industri, Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ilmu Komputer. Ventilator sendiri menjadi alat yang sangat dibutuhkan saat pandemi corona di dunia. Alat ini diklaim membantu banyak pasien corona menghadapi penyakitnya.
Insinyur Yohanes Kurnia, dibantu dengan Prof. Adang Suhendra dan dokter Bhakti Gunawan dari UG berhasil membuat ventilator yang siap diproduksi secara masal untuk bangsa dan negara. Mereka berhasil menyelesaikan design sistem knockdown dan low cost ventilator dengan material yang hampir semuanya dari dalam negeri agar bisa cepat diproduksi dengan cepat, singkat dan efisien semurah mungkin.
Selain ventilator, tim ini juga mengembangkan perangkat PAPR (Powered Air Purifying Respirator) sebagai pelengkap APD yang memodifikasi dari perangkat masker selama yang dilengkapi dengan saluran inspirasi dan ekspirasi dengan sensor pendeteksi tekanan inspirasi dan ekspirasi yang bertujuan memberikan pernafasan yang disesuaikan dengan ritme pernafasan pemakainya dengan aman dari virus dan bakteri.
Gunadarma TechnoPark
Selain itu, Universitas Gunadarma (UG) berhasil membangun Universitas Gunadarma Technopark (UG-TechnoPark).
UG-TechnoPark merupakan komplek atau kawasan pengembangan teknologi, manajemen, pendidikan, dan bisnis secara terpadu. Lokasi UG TechnoPark berada di Desa Jamali-Mulyasari, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Kawasan tersebut bersifat holistic integrative untuk menunjang kegiatan pendidikan, pertanian terpadu, pariwisata dan pengembangan teknologi terpadu. Sehingga, UG-TechnoPark ini nantinya akan menjadi icon sekaligus wujud dari multidisiplin ilmu yang ada di Universitas Gunadarma.
Nilai strategis dari keberadaan UG-TechnoPark dikaitkan dengan kebijakan baru dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, khususnya tentang Kampus Merdeka, yang harus segera diimplementasikan paling lambat dalam dua tahun. Oleh karena itu, UG sedang mengembangkan konsep tersebut di UG-TechnoPark, yaitu sebagai pembelajaran di luar kelas, misalnya dengan metode project based learning atau pengembangan kewirausahaan mahasiswa melalui startup business berbasis teknologi. Sarana di UG-TechnoPark pada dasarnya adalah spektrum teknologi, yang mendukung pengembangan IPTEKS di semua program studi dan semua jenjang pendidikan di UG.