Pentingnya Kesejahteraan Psikologi untuk Pencapaian Akademik Siswa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kesejahteraan psikologi dinilai berperan penting dalam pencapaian akademik siswa di sekolah . Ekosistem yang mendukung kemampuan siswa akan menambah kepercayaan diri peserta didik dalam belajar.
Kepala Kemitraan Global Oxford University Press Luke Sweetman menjelaskan, hasil riset yang dilakukan pihaknya bahwa ketika kesejahteraan psikologi telah dirasakan oleh siswa maka pencapaian akademik siswa itu juga otomatis akan meningkat.
Oxford University Press, sebuah departemen di Universitas Oxford, memperkenalkan pendekatan holistik untuk siswa berusia 2 hingga 19 tahun dengan mengutamakan kesejahteraan siswa, yang mencakup Oxford International Curriculum dan OxfordAQA International Qualifications.
Pendekatan inovatif ini mendukung visi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi di Indonesia, yang didukung oleh dedikasi yang sangat tinggi untuk membina kesejahteraan siswa sebagai bagian terpenting dari pengalaman belajar.
Baca juga: 5 Channel YouTube yang Bikin Kamu Pintar Bahasa Inggris
Pentingnya kesejahteraan psikologis siswa ini yang menjadi pembahasan pada diskusi Pendidikan Positif: Menciptakan Lingkungan Sekolah Tempat Siswa Berkembang yang digelar Oxford University Press, Perkumpulan Sekolah SPK Indonesia, dan Kedutaan Besar Inggris Jakarta.
Dari diskusi yang digelar itu, banyak sekolah yang datang dan akhirnya menyadari bahwa peningkatan kesejahteraan siswa bisa dilakukan melalui penciptaan lingkungan belajar yang baik.
Sementara Ketua Perkumpulan Sekolah SPK Indonesia Haifa Segeir mendukung adanya kesejahteraan psikologi siswa yang berdampak kepada kepercayaan diri dan juga pencapaian akademik peserta didik berdasarkan riset dari Oxford University Press tersebut.
"Justru kalau anak-anak happy dia akan lebih confident dan achievement dia juga akan lebih baik," ujar Haifa usai diskusi.
Haifa menambahkan, sistem pembelajaran yang mengedepankan kesejahteraan psikologis siswa ini juga selaras dengan Kurikulum Merdeka, kurikulum yang memang fokus kepada kemampuan anak itu sendiri dalam mencapai hasil pembelajaran.
Baca juga: 7 Kota di Indonesia Paling Cakap Berbahasa Inggris, Surabaya Kalahkan Jakarta
"Mengapa well-being ini penting karena ada anak yang jalannya cepat dan ada anak yang tidak. Sementara anak akan lebih confident dalam ekosistem yang mendukung kemampuan dia di sekolah," ujarnya.
"Ini sebenarnya yang ingin dicapai. Dimana anak-anak merasa bisa dengan kemampuan dia sendiri tanpa dipaksakan untuk melakukan sesuatu di luar kemampuan dia," pungkasnya.
Pengenalan pendekatan Oxford bertepatan dengan dinamika transformasi yang terjadi di sektor pendidikan Indonesia. Sejak tahun 2019, Indonesia telah memulai perjalanan reformasi pendidikan. Inisiatif Merdeka Belajar berperan penting dalam membentuk paradigma pendidikan baru di negara ini dengan memperkenalkan penekanan baru pada otonomi siswa, literasi digital, dan pengalaman belajar yang lebih dinamis dan berpusat pada
siswa.
Sehubungan dengan perubahan ini, Oxford dengan bangga mendukung kebutuhan siswa dan pendidik yang terus berkembang di Indonesia. Seiring dengan berkembangnya dunia pendidikan, Oxford bergerak melampaui pendekatan pengajaran tradisional untuk menciptakan lingkungan di mana siswa dapat membangun keterampilan belajar seumur
hidup untuk mencapai kesuksesan.
Pendekatan berpikiran maju ini mempersiapkan siswa tidak hanya untuk mencapai keunggulan akademis namun juga menanamkan keterampilan dan sikap yang dibutuhkan untuk berkembang di dunia yang terus berubah.
Kepala Kemitraan Global Oxford University Press Luke Sweetman menjelaskan, hasil riset yang dilakukan pihaknya bahwa ketika kesejahteraan psikologi telah dirasakan oleh siswa maka pencapaian akademik siswa itu juga otomatis akan meningkat.
Oxford University Press, sebuah departemen di Universitas Oxford, memperkenalkan pendekatan holistik untuk siswa berusia 2 hingga 19 tahun dengan mengutamakan kesejahteraan siswa, yang mencakup Oxford International Curriculum dan OxfordAQA International Qualifications.
Pendekatan inovatif ini mendukung visi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi di Indonesia, yang didukung oleh dedikasi yang sangat tinggi untuk membina kesejahteraan siswa sebagai bagian terpenting dari pengalaman belajar.
Baca juga: 5 Channel YouTube yang Bikin Kamu Pintar Bahasa Inggris
Pentingnya kesejahteraan psikologis siswa ini yang menjadi pembahasan pada diskusi Pendidikan Positif: Menciptakan Lingkungan Sekolah Tempat Siswa Berkembang yang digelar Oxford University Press, Perkumpulan Sekolah SPK Indonesia, dan Kedutaan Besar Inggris Jakarta.
Dari diskusi yang digelar itu, banyak sekolah yang datang dan akhirnya menyadari bahwa peningkatan kesejahteraan siswa bisa dilakukan melalui penciptaan lingkungan belajar yang baik.
Sementara Ketua Perkumpulan Sekolah SPK Indonesia Haifa Segeir mendukung adanya kesejahteraan psikologi siswa yang berdampak kepada kepercayaan diri dan juga pencapaian akademik peserta didik berdasarkan riset dari Oxford University Press tersebut.
"Justru kalau anak-anak happy dia akan lebih confident dan achievement dia juga akan lebih baik," ujar Haifa usai diskusi.
Haifa menambahkan, sistem pembelajaran yang mengedepankan kesejahteraan psikologis siswa ini juga selaras dengan Kurikulum Merdeka, kurikulum yang memang fokus kepada kemampuan anak itu sendiri dalam mencapai hasil pembelajaran.
Baca juga: 7 Kota di Indonesia Paling Cakap Berbahasa Inggris, Surabaya Kalahkan Jakarta
"Mengapa well-being ini penting karena ada anak yang jalannya cepat dan ada anak yang tidak. Sementara anak akan lebih confident dalam ekosistem yang mendukung kemampuan dia di sekolah," ujarnya.
"Ini sebenarnya yang ingin dicapai. Dimana anak-anak merasa bisa dengan kemampuan dia sendiri tanpa dipaksakan untuk melakukan sesuatu di luar kemampuan dia," pungkasnya.
Pengenalan pendekatan Oxford bertepatan dengan dinamika transformasi yang terjadi di sektor pendidikan Indonesia. Sejak tahun 2019, Indonesia telah memulai perjalanan reformasi pendidikan. Inisiatif Merdeka Belajar berperan penting dalam membentuk paradigma pendidikan baru di negara ini dengan memperkenalkan penekanan baru pada otonomi siswa, literasi digital, dan pengalaman belajar yang lebih dinamis dan berpusat pada
siswa.
Sehubungan dengan perubahan ini, Oxford dengan bangga mendukung kebutuhan siswa dan pendidik yang terus berkembang di Indonesia. Seiring dengan berkembangnya dunia pendidikan, Oxford bergerak melampaui pendekatan pengajaran tradisional untuk menciptakan lingkungan di mana siswa dapat membangun keterampilan belajar seumur
hidup untuk mencapai kesuksesan.
Pendekatan berpikiran maju ini mempersiapkan siswa tidak hanya untuk mencapai keunggulan akademis namun juga menanamkan keterampilan dan sikap yang dibutuhkan untuk berkembang di dunia yang terus berubah.
(nnz)