Cerita Ayu, Anak Buruh Bangunan yang Ingin Jadi Perawat Profesional di UNUD
loading...
A
A
A
"Bapak yang minta anaknya masuk ke Keperawatan. Jujur setengah-hati (masuk ke Keperawatan) karena ingin masuk di Teknik Sipil," kenangnya saat pertama masuk jurusan Keperawatan.
Alasan dia ingin masuk Teknik Sipil karena dia kagum dengan ayahnya yang bisa membangun sebuah bangunan dari fondasi hingga menjadi tempat tinggal. Meski hanya sebagai buruh, namun membangun sebuah bangunan yang aman dan tahan lama membutuhkan sebuah skill sempurna.
Baca juga: Rincian Biaya Kuliah Dokter Spesialis di UGM, Salah Satu Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia
Namun kini Ayu mengaku tak salah masuk jurusan Keperawatan yang diinginkan ayahnya itu karena dia senang mendapat ilmu-ilmu baru Keperawatan yang ternyata tak hanya membahas mengenai kesehatan fisik namun juga psikologis manusia.
Ayu pun rajin belajar agar bisa cepat lulus dan dapat menjadi seorang perawat profesional. Bahkan biaya hidup dari KIP dia sisihkan untuk ditabung untuk nanti keperluan ujian sertifikasi profesi keperawatan.
Ayu yang bercita-cita menjadi perawat ini ternyata seorang mahasiswi berprestasi di bidang olahraga. Tepatnya silat. Bahkan Ayu baru-baru ini meraih medali emas dan perak di Kejuaraan Nasional Pencak Silat Antar Perguruan Tinggi (Perti) kelas kategori A.
Ayu mengaku sudah ikut pencak silat sejak kecil dengan kakak sepupunya. Pada awal kelas 5 SD ia pun mengikuti kejuaraan silat pertamanya mulai tingkat kabupaten, kecamatan, hingga nasional. Cita-citanya adalah ingin mengharumkan nama bangsa dari cabang olahraga silat di kejuaraan internasional.
Saat ini Ayu mesti pintar-pintar membagi waktu antara latihan silat dengan belajar agar tidak tertinggal materi kuliah dengan teman-temannya sebab harapan dia adalah ingin membahagiakan ayahnya itu yang terus berjuang keras demi anak semata wayangnya tersebut.
Alasan dia ingin masuk Teknik Sipil karena dia kagum dengan ayahnya yang bisa membangun sebuah bangunan dari fondasi hingga menjadi tempat tinggal. Meski hanya sebagai buruh, namun membangun sebuah bangunan yang aman dan tahan lama membutuhkan sebuah skill sempurna.
Baca juga: Rincian Biaya Kuliah Dokter Spesialis di UGM, Salah Satu Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia
Namun kini Ayu mengaku tak salah masuk jurusan Keperawatan yang diinginkan ayahnya itu karena dia senang mendapat ilmu-ilmu baru Keperawatan yang ternyata tak hanya membahas mengenai kesehatan fisik namun juga psikologis manusia.
Ayu pun rajin belajar agar bisa cepat lulus dan dapat menjadi seorang perawat profesional. Bahkan biaya hidup dari KIP dia sisihkan untuk ditabung untuk nanti keperluan ujian sertifikasi profesi keperawatan.
Mahasiswi Keperawatan yang Jago Silat
Ayu yang bercita-cita menjadi perawat ini ternyata seorang mahasiswi berprestasi di bidang olahraga. Tepatnya silat. Bahkan Ayu baru-baru ini meraih medali emas dan perak di Kejuaraan Nasional Pencak Silat Antar Perguruan Tinggi (Perti) kelas kategori A.
Ayu mengaku sudah ikut pencak silat sejak kecil dengan kakak sepupunya. Pada awal kelas 5 SD ia pun mengikuti kejuaraan silat pertamanya mulai tingkat kabupaten, kecamatan, hingga nasional. Cita-citanya adalah ingin mengharumkan nama bangsa dari cabang olahraga silat di kejuaraan internasional.
Saat ini Ayu mesti pintar-pintar membagi waktu antara latihan silat dengan belajar agar tidak tertinggal materi kuliah dengan teman-temannya sebab harapan dia adalah ingin membahagiakan ayahnya itu yang terus berjuang keras demi anak semata wayangnya tersebut.
(nnz)