Dampak Positif MBKM, Peringkat Talenta Global Indonesia Naik 14 Peringkat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kebijakan MBKM Kemendikbudristek mendulang dampak positif. Salah satunya ialah meningkatkan peringkat Indonesia di Global Talent Competitiveness Index.
Hal ini disampaikan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim Vokasifest x Festival Kampus Merdeka di Taman Ismail Marzuki.
Nadiem menjelaskan, program-program Kampus Merdeka yang menjadi salah satu perwujudan dari pembelajaran yang terintegrasi, telah diikuti lebih dari 900 ribu mahasiswa dan lebih dari 14 ribu praktisi.
Platform Kampus Merdeka yang dikembangkan Kemendikbudristek juga telah menjadi sarana yang mempertemukan perguruan tinggi, mahasiswa, dan industri. Lebih dari seribu perguruan tinggi serta sekitar 1,2 juta mahasiswa dan 5.200 mitra industri telah bergabung ke dalam platform ini.
Baca juga: Bangun Pusat MBKM, Mendikbudristek Apresiasi Unsoed
Dampak positif Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), menurut Nadiem, sudah terlihat dan diakui dunia. Salah satu buktinya terlihat dari peringkat Indonesia di Global Talent Competitiveness Index yang naik 14 peringkat, dari posisi 89 di tahun 2013-2018, menjadi posisi 75 di tahun 2019-2023.
“Indonesia adalah negara kedua yang peringkatnya melompat paling tinggi. Ini sungguh pencapaian yang luar biasa,” kata Nadiem, melalui siaran pers, Selasa (12/12/2023).
Vokasifest x Festival Kampus Merdeka merupakan kegiatan kolaboratif yang diselenggarakan Kemendikbudristek sebagai ajang diseminasi dampak transformasi pendidikan tinggi dan pendidikan vokasi.
Baca juga: Mendikbudristek: Program MBKM Sudah Diikuti Lebih dari 760 Ribu Mahasiswa
Presiden Joko Widodo yang turut hadir dalam acara ini pun memuji kebijakan MBKM yang dinilai telah berdampak nyata pada pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan berdaya saing.
“Menurut saya penyiapan future talent dan future skill sekarang ini jauh lebih konkret, dan hasilnya seperti tadi disampaikan Mas Menteri, Global Talent Competitiveness Index naik sangat tinggi. Ini adalah sebuah hasil yang nyata,” tutur Presiden Jokowi.
Lebih lanjut ia menuturkan, pendidikan harus sesuai dengan kebutuhan masa kini dan masa depan, mampu memecahkan masalah, dan mampu memanfaatkan peluang yang ada.
Transformasi pendidikan, menurutnya, perlu dilakukan dalam konteks perubahan dunia dan disrupsi teknologi yang sangat cepat.
“Kita harus berani dalam berinovasi, menemukan cara baru yang lebih efektif dalam mengembangkan talenta-talenta muda kita,” pungkasnya.
Hal ini disampaikan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim Vokasifest x Festival Kampus Merdeka di Taman Ismail Marzuki.
Nadiem menjelaskan, program-program Kampus Merdeka yang menjadi salah satu perwujudan dari pembelajaran yang terintegrasi, telah diikuti lebih dari 900 ribu mahasiswa dan lebih dari 14 ribu praktisi.
Platform Kampus Merdeka yang dikembangkan Kemendikbudristek juga telah menjadi sarana yang mempertemukan perguruan tinggi, mahasiswa, dan industri. Lebih dari seribu perguruan tinggi serta sekitar 1,2 juta mahasiswa dan 5.200 mitra industri telah bergabung ke dalam platform ini.
Baca juga: Bangun Pusat MBKM, Mendikbudristek Apresiasi Unsoed
Dampak positif Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), menurut Nadiem, sudah terlihat dan diakui dunia. Salah satu buktinya terlihat dari peringkat Indonesia di Global Talent Competitiveness Index yang naik 14 peringkat, dari posisi 89 di tahun 2013-2018, menjadi posisi 75 di tahun 2019-2023.
“Indonesia adalah negara kedua yang peringkatnya melompat paling tinggi. Ini sungguh pencapaian yang luar biasa,” kata Nadiem, melalui siaran pers, Selasa (12/12/2023).
Vokasifest x Festival Kampus Merdeka merupakan kegiatan kolaboratif yang diselenggarakan Kemendikbudristek sebagai ajang diseminasi dampak transformasi pendidikan tinggi dan pendidikan vokasi.
Baca juga: Mendikbudristek: Program MBKM Sudah Diikuti Lebih dari 760 Ribu Mahasiswa
Presiden Joko Widodo yang turut hadir dalam acara ini pun memuji kebijakan MBKM yang dinilai telah berdampak nyata pada pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan berdaya saing.
“Menurut saya penyiapan future talent dan future skill sekarang ini jauh lebih konkret, dan hasilnya seperti tadi disampaikan Mas Menteri, Global Talent Competitiveness Index naik sangat tinggi. Ini adalah sebuah hasil yang nyata,” tutur Presiden Jokowi.
Lebih lanjut ia menuturkan, pendidikan harus sesuai dengan kebutuhan masa kini dan masa depan, mampu memecahkan masalah, dan mampu memanfaatkan peluang yang ada.
Transformasi pendidikan, menurutnya, perlu dilakukan dalam konteks perubahan dunia dan disrupsi teknologi yang sangat cepat.
“Kita harus berani dalam berinovasi, menemukan cara baru yang lebih efektif dalam mengembangkan talenta-talenta muda kita,” pungkasnya.
(nnz)