Diskusi Penanganan Stunting Universitas Yarsi: Sinergi Pemerintah dan Swasta Dibutuhkan
loading...
A
A
A
Rektor Universitas Yarsi Prof Fasli Jalal menanggapi hal itu mengatakan bahwa sebetulnya sejak era Presiden SBY, sudah ada 8 langkah penanganan stunting dan sudah dilaksanakan di setiap daerah. Namun entah kenapa kasus stunting belum juga turun.
Juga hadir dalam diskusi Stefanus Indrayana, Head Corporate Communication Division PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yang menjelaskan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang ikut serta mengatasi mal nutrisi di dunia.
"Keterlibatan Indonesia di kancah internasional bersama negara-negara lain bergotong royong mengatasi mal nutrisi sejak 2012," terang indrayana.
Untuk sektor swasta pun Indofood juga melakukan upaya-upaya mengatasi mal nutrisi baik kelebihan nutrisi, kekurangan nutrisi dan kekurangan nutrisi mikro.
"Upaya mengatasinya dengan meningkatkan konsumsi makanan bergizi agar kebutuhan nutrisi terpenuhi," jelasnya.
Ia mencontohkan bahwa produk-produk pangan seperti terigu, minyak goreng dan mie telah dilakukan fortifikasi nutrien agar masyarakat mengonsumsi terpenuhi kebutuhan nutrisi.
Fortifikasi tepung terigu yang telah ditambahkan dengan berbagai mineral dan vitamin tertentu yang dibutuhkan bagi kesehatan manusia. Salah satunya dengan ditambahkannya zat besi pada terigu. Kemudian penambahan vitamin A pada minyak goreng dan sebagainya.
Tidak hanya pangan saja, tetapi juga pengadaan sanitasi dan kebersihan yang menjadi bagian upaya penurunan stunting.
Hal lain yang dilakukan adalah melatih masyarakat mengolah makanan sehat dan memiliki kandungan gizi seimbang dan nantinya mereka akan mempraktikkan ke keluarga masing-masing.
Membuka layanan gizi masyarakat melalui posyandu dan telah ada 228 posyandu binaan dan lima klinik kesehatan yang sifatnya mobile di lima area di wilayah pabrik Indofood.
Juga hadir dalam diskusi Stefanus Indrayana, Head Corporate Communication Division PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yang menjelaskan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang ikut serta mengatasi mal nutrisi di dunia.
"Keterlibatan Indonesia di kancah internasional bersama negara-negara lain bergotong royong mengatasi mal nutrisi sejak 2012," terang indrayana.
Untuk sektor swasta pun Indofood juga melakukan upaya-upaya mengatasi mal nutrisi baik kelebihan nutrisi, kekurangan nutrisi dan kekurangan nutrisi mikro.
"Upaya mengatasinya dengan meningkatkan konsumsi makanan bergizi agar kebutuhan nutrisi terpenuhi," jelasnya.
Ia mencontohkan bahwa produk-produk pangan seperti terigu, minyak goreng dan mie telah dilakukan fortifikasi nutrien agar masyarakat mengonsumsi terpenuhi kebutuhan nutrisi.
Fortifikasi tepung terigu yang telah ditambahkan dengan berbagai mineral dan vitamin tertentu yang dibutuhkan bagi kesehatan manusia. Salah satunya dengan ditambahkannya zat besi pada terigu. Kemudian penambahan vitamin A pada minyak goreng dan sebagainya.
Tidak hanya pangan saja, tetapi juga pengadaan sanitasi dan kebersihan yang menjadi bagian upaya penurunan stunting.
Hal lain yang dilakukan adalah melatih masyarakat mengolah makanan sehat dan memiliki kandungan gizi seimbang dan nantinya mereka akan mempraktikkan ke keluarga masing-masing.
Membuka layanan gizi masyarakat melalui posyandu dan telah ada 228 posyandu binaan dan lima klinik kesehatan yang sifatnya mobile di lima area di wilayah pabrik Indofood.