Sekolah di Zona Kuning Dibuka, PGRI: Hijau Saja Berisiko Apalagi Kuning
loading...
A
A
A
Dari sisi guru, KBM daring dianggap lebih berat dari biasanya. Dari sisi orang tua, mereka menyadari tidak mudah membujuk anak-anaknya untuk belajar dari rumah. Anak-anak pun sulit mengerti pelajaran jika dilakukan melalui daring.
Dari awal pandemi COVID-19 merebak di Indonesia dan menghajar dunia pendidikan, PB PGRI sudah meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan lainnya, untuk membuat panduan pembelajaran. Dudung memaparkan perlu adanya petunjuk teknis (juknis) provinsi, serta kabupaten dan kota sesuai dengan letak geografis.
Juknis itu akan diterjemahkan menjadi standar operasional prosedur (SOP) sekolah sesuai dengan kemampuan. PGRI mengusulkan jika tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka, kedatangan dan jumlah siswa diatur, misal cukup lima orang selama satu jam setiap harinya.
“Mungkin anak-anak seminggu sekali bisa bertemu dengan gurunya. Akan tetapi, protokol kesehatannya dijaga betul. Hal-hal seperti ini yang kami tawarkan, jangan tiba-tiba dibuka,” pungkasnya.
Dari awal pandemi COVID-19 merebak di Indonesia dan menghajar dunia pendidikan, PB PGRI sudah meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan lainnya, untuk membuat panduan pembelajaran. Dudung memaparkan perlu adanya petunjuk teknis (juknis) provinsi, serta kabupaten dan kota sesuai dengan letak geografis.
Juknis itu akan diterjemahkan menjadi standar operasional prosedur (SOP) sekolah sesuai dengan kemampuan. PGRI mengusulkan jika tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka, kedatangan dan jumlah siswa diatur, misal cukup lima orang selama satu jam setiap harinya.
“Mungkin anak-anak seminggu sekali bisa bertemu dengan gurunya. Akan tetapi, protokol kesehatannya dijaga betul. Hal-hal seperti ini yang kami tawarkan, jangan tiba-tiba dibuka,” pungkasnya.
(mpw)