Kreativitas dan Inovasi Sangat Dibutuhkan Membuat Konten Menarik di Media Digital
loading...
A
A
A
BADUNG - Budaya bermedia digital erat kaitannya dengan cara membuat konten menarik. Hal itu dikarenakan budaya bermedia digital merujuk pada cara orang berinteraksi, berkomunikasi, dan berpartisipasi dalam lingkungan digital.
Hal ini melibatkan berbagai aspek, seperti penggunaan teknologi, etika digital, pola konsumsi konten, dan cara berbagi informasi. Kreativitas dan inovasi sangat dibutuhkan dalam membuat konten yang menarik.
”Dalam konteks budaya bermedia digital, pembuatan konten yang menarik, salah satunya berhubungan dengan pemahaman audiens dan tren,” ungkap relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bidang Kemitraan dan Legal Provinsi Bali I Komang Suartama, dalam webinar literasi digital di Kabupaten Badung, Bali, Jumat (7/6/2024).
Diskusi virtual untuk segmen pendidikan yang diikuti dengan menggelar nonton bareng (nobar) oleh kalangan siswa dan tenaga pendidik di Kabupaten Badung itu, digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bali.
Komang mengatakan, pemahaman terhadap audiens dimaksudkan untuk mengetahui kebiasaan, kesukaan, platform yang digunakan, dan waktu produktif. Untuk membuat konten yang menarik, juga butuh interaksi dan keterlibatan yang berfungsi untuk mengukur hasil-hasilnya.
”Selain interaksi langsung, memahami pentingnya membuat konten dengan potensi keterlibatan tinggi sangatlah penting,” tegas I Komang Suartama dalam diskusi yang dipandu moderator Joan Permana itu.
Dalam diskusi online bertajuk ”Tips dan Trik Cara Membuat Konten yang Menarik” itu, Komang juga menyebut kreativitas dan inovasi sangat dibutuhkan dalam membuat konten yang menarik. Bahkan, kreativitas dan inovasi bisa dibilang ”ruh” dalam pembuatan konten yang menarik.
”Konten kreatif dan inovatif akan memikat perhatian, meningkatkan engagement, visibilitas, keterlibatan emosional, membangun branding, meningkatkan penjualan, dan mengikuti perkembangan perilaku konsumen,” imbuh I Komang Suartama.
Tips dan trik lainnya, sambung Komang, buatlah audio dan video yang menarik. ”Perhatikan pencahayaan, posisi kamera, dan kualitas audio,” pungkas I Komang Suartama di depan para peserta nobar dari sekolah masing-masing.
Sekolah yang menggelar acara nobar diskusi online kali ini, di antaranya: SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3 Kuta Selatan, SMAN 1, SMAN 2 Kuta Utara, SMAN 1, SMAN 2 Kuta, SMAN 2 Mengwi, SMAN 1 Petang, SMAN 1 Abiansemal, SMA Katolik Thomas Aquino, dan SMA Widiatmika.
Konten yang menarik, menurut MC profesional Tissa Carolina, intinya adalah memiliki kualitas. Konten yang berkualitas pasti berisi informasi yang ingin disampaikan kepada para warganet. Baik itu secara tersirat maupun tersurat. Informasi tersebut bisa menjadi ilmu baru bagi warganet.
”Untuk itu, berikan informasi yang benar, bermanfaat dan akurat bagi warganet, sehingga konten yang Anda buat menjadi konten berkualitas. Pastikan konten Anda tidak menyinggung pihak lain dan mengandung SARA. Cirinya, informatif, mudah ditemukan, dan mudah dimengerti,” tegas Tissa
Di mata aktor Krisna Mukti, sebuah konten disebut menarik apabila mampu menciptakan engaging dengan target grup yang dituju. ”Untuk itu konten harus orisinil, gunakan headline yang kuat dan memikat, merupakan jawaban dari pertanyaan mesin pencarian, dan informasi yang disampaikan harus akurat,” rincinya.
Untuk diketahui, webinar yang membidik segmen pendidikan ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang digelar Kemkominfo sejak 2017. Tahun ini, program #literasidigitalkominfo untuk mewujudkan Indonesia yang #MakinCakapDigital tersebut mulai bergulir pada Februari 2024.
Lihat Juga: Ciptakan Ruang Digital Bersih, Pelajar dan Generasi Muda Harus Dijauhkan dari Judi Online
Hal ini melibatkan berbagai aspek, seperti penggunaan teknologi, etika digital, pola konsumsi konten, dan cara berbagi informasi. Kreativitas dan inovasi sangat dibutuhkan dalam membuat konten yang menarik.
”Dalam konteks budaya bermedia digital, pembuatan konten yang menarik, salah satunya berhubungan dengan pemahaman audiens dan tren,” ungkap relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bidang Kemitraan dan Legal Provinsi Bali I Komang Suartama, dalam webinar literasi digital di Kabupaten Badung, Bali, Jumat (7/6/2024).
Diskusi virtual untuk segmen pendidikan yang diikuti dengan menggelar nonton bareng (nobar) oleh kalangan siswa dan tenaga pendidik di Kabupaten Badung itu, digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bali.
Komang mengatakan, pemahaman terhadap audiens dimaksudkan untuk mengetahui kebiasaan, kesukaan, platform yang digunakan, dan waktu produktif. Untuk membuat konten yang menarik, juga butuh interaksi dan keterlibatan yang berfungsi untuk mengukur hasil-hasilnya.
”Selain interaksi langsung, memahami pentingnya membuat konten dengan potensi keterlibatan tinggi sangatlah penting,” tegas I Komang Suartama dalam diskusi yang dipandu moderator Joan Permana itu.
Dalam diskusi online bertajuk ”Tips dan Trik Cara Membuat Konten yang Menarik” itu, Komang juga menyebut kreativitas dan inovasi sangat dibutuhkan dalam membuat konten yang menarik. Bahkan, kreativitas dan inovasi bisa dibilang ”ruh” dalam pembuatan konten yang menarik.
”Konten kreatif dan inovatif akan memikat perhatian, meningkatkan engagement, visibilitas, keterlibatan emosional, membangun branding, meningkatkan penjualan, dan mengikuti perkembangan perilaku konsumen,” imbuh I Komang Suartama.
Tips dan trik lainnya, sambung Komang, buatlah audio dan video yang menarik. ”Perhatikan pencahayaan, posisi kamera, dan kualitas audio,” pungkas I Komang Suartama di depan para peserta nobar dari sekolah masing-masing.
Sekolah yang menggelar acara nobar diskusi online kali ini, di antaranya: SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3 Kuta Selatan, SMAN 1, SMAN 2 Kuta Utara, SMAN 1, SMAN 2 Kuta, SMAN 2 Mengwi, SMAN 1 Petang, SMAN 1 Abiansemal, SMA Katolik Thomas Aquino, dan SMA Widiatmika.
Konten yang menarik, menurut MC profesional Tissa Carolina, intinya adalah memiliki kualitas. Konten yang berkualitas pasti berisi informasi yang ingin disampaikan kepada para warganet. Baik itu secara tersirat maupun tersurat. Informasi tersebut bisa menjadi ilmu baru bagi warganet.
”Untuk itu, berikan informasi yang benar, bermanfaat dan akurat bagi warganet, sehingga konten yang Anda buat menjadi konten berkualitas. Pastikan konten Anda tidak menyinggung pihak lain dan mengandung SARA. Cirinya, informatif, mudah ditemukan, dan mudah dimengerti,” tegas Tissa
Di mata aktor Krisna Mukti, sebuah konten disebut menarik apabila mampu menciptakan engaging dengan target grup yang dituju. ”Untuk itu konten harus orisinil, gunakan headline yang kuat dan memikat, merupakan jawaban dari pertanyaan mesin pencarian, dan informasi yang disampaikan harus akurat,” rincinya.
Untuk diketahui, webinar yang membidik segmen pendidikan ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang digelar Kemkominfo sejak 2017. Tahun ini, program #literasidigitalkominfo untuk mewujudkan Indonesia yang #MakinCakapDigital tersebut mulai bergulir pada Februari 2024.
Lihat Juga: Ciptakan Ruang Digital Bersih, Pelajar dan Generasi Muda Harus Dijauhkan dari Judi Online
(wyn)