5 Fakta Prodi Rekayasa Keselamatan Proses ITS, Pertama di Indonesia
loading...
A
A
A
SURABAYA - Program Studi (prodi) Rekayasa Keselamatan Proses (RKP) telah dibuka oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Hal ini ditujukan guna menyokong keselamatan pada dunia industri di Indonesia.
Mendengar nama Rekayasa Keselamatan Proses (RKP), sebagian orang tentu masih merasa asing. Berbeda dengan prodi lain yang banyak tersebar, ITS menjadi kampus pertama yang membukanya di Tanah Air.
Baca juga: ITS Buka Prodi Safety Engineering Pertama di RI, UKT Mulai Rp7,5 juta
Nah, bagi Anda yang merasa penasaran dengan prodi Rekayasa Keselamatan Proses (RKP) di ITS, berikut ini sederet faktanya yang bisa diketahui. Simak ya!
Pada perkembangannya, telah banyak muncul program studi (Prodi) baru di perguruan tinggi Indonesia. Adapun salah satunya adalah Rekayasa Keselamatan Proses (RKP) atau Safety Engineering.
Baca juga: Lulusan Teknik Mesin Bisa Kerja Apa? Segini Gajinya yang Menjanjikan hingga Dua Digit
Menariknya, prodi Rekayasa Keselamatan Proses (RKP) yang dibuka Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini menjadi yang pertama di Indonesia. Artinya, sebelum ITS membukanya, belum dijumpai program serupa di kampus-kampus Tanah Air.
Sementara ini, prodi Rekayasa Keselamatan Proses (RKP) ITS masih berada di bawah naungan Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem (FTIRS). Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Departemen Teknik Mesin ITS Surabaya Atok Setiawan saat hadir dalam kegiatan Sosialisasi Jalur Seleksi Mandiri ITS 2024, Rabu (29/5/2024).
Pada proses pembelajarannya, mahasiswa RKP tidak hanya mempelajari mata kuliah dari berbagai departemen di FTIRS. Mereka juga bakal diajarkan mengenai kemampuan manajerial.
Baca juga: Dilihat dari Faktor Kebutuhan, Ini 5 Jurusan Kuliah yang Berpeluang Lolos CPNS 2024
Mengutip laman resmi ITS, mahasiswa RKP secara teknis akan belajar tentang kemampuan mengoperasikan perangkat lunak. Di antaranya untuk merancang, mengoperasikan, memodifikasi hingga melakukan pemeliharaan yang berfokus pada keselamatan.
Sementara dari aspek non teknis, mahasiswa akan dibekali kemampuan manajerial. Misal, sistem manajemen keselamatan yang mempelajari regulasi keselamatan skala nasional hingga internasional.
Selain belajar pengetahuan berupa teori, mahasiswa RKP ITS juga akan mencoba untuk mempraktikan hasil belajarnya. Hal ini didukung dengan tersedianya fasilitas praktikum yang memadai dari pihak kampus.
Baca juga: 10 Jurusan ITS dengan Tingkat Persaingan Masuk Paling Ketat di SNBT 2024
Sebagai contoh, ada laboratorium mekanika dan permesinan fluida serta laboratorium pengukuran keandalan risiko dan keselamatan. Keberadaannya tak lain untuk mendukung pembelajaran para mahasiswa nantinya.
Prodi Rekayasa Keselamatan Proses (RKP) memang masih sangat baru di Indonesia. Namun, beberapa orang mungkin mencoba membandingkannya dengan jurusan yang mirip seperti Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Namun, tetap saja bahwa prodi RKP dan K3 ini memiliki perbedaan. Di satu sisi, K3 berfokus pada bidang kesehatan para pekerja, sementara RKP fokusnya melahirkan lulusan kompeten yang mampu meninjau dan menginvestigasi proses keselamatan dari segi teknis.
Prospek kerja dari Rekayasa Keselamatan Proses (RKP) jug terbilang menjanjikan. Menurut Kepala Departemen Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Atok Setiawan, lulusan RKP punya kesempatan bekerja pada sektor industri, seperti pertambangan dan petrokimia.
Baca juga: 5 Jurusan Soshum yang Diprediksi Sangat Dibutuhkan di Masa Depan, Ilmu Komunikasi Paling Prospektif
Selain itu, para lulusan RKP yang ingin berkarier di instansi pemerintah juga masih memungkinkan. Singkatnya, lulusan dari jurusan ini punya prospek kerja yang luas karena memang sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang industri di Tanah Air.
Itulah sejumlah fakta tentang prodi Rekayasa Keselamatan Proses (RKP) di ITS .
Mendengar nama Rekayasa Keselamatan Proses (RKP), sebagian orang tentu masih merasa asing. Berbeda dengan prodi lain yang banyak tersebar, ITS menjadi kampus pertama yang membukanya di Tanah Air.
Baca juga: ITS Buka Prodi Safety Engineering Pertama di RI, UKT Mulai Rp7,5 juta
Nah, bagi Anda yang merasa penasaran dengan prodi Rekayasa Keselamatan Proses (RKP) di ITS, berikut ini sederet faktanya yang bisa diketahui. Simak ya!
Fakta Rekayasa Keselamatan Proses (RKP) ITS
1. Pertama di Indonesia
Pada perkembangannya, telah banyak muncul program studi (Prodi) baru di perguruan tinggi Indonesia. Adapun salah satunya adalah Rekayasa Keselamatan Proses (RKP) atau Safety Engineering.
Baca juga: Lulusan Teknik Mesin Bisa Kerja Apa? Segini Gajinya yang Menjanjikan hingga Dua Digit
Menariknya, prodi Rekayasa Keselamatan Proses (RKP) yang dibuka Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini menjadi yang pertama di Indonesia. Artinya, sebelum ITS membukanya, belum dijumpai program serupa di kampus-kampus Tanah Air.
2. Masuk Departemen Teknik Mesin
Sementara ini, prodi Rekayasa Keselamatan Proses (RKP) ITS masih berada di bawah naungan Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem (FTIRS). Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Departemen Teknik Mesin ITS Surabaya Atok Setiawan saat hadir dalam kegiatan Sosialisasi Jalur Seleksi Mandiri ITS 2024, Rabu (29/5/2024).
Pada proses pembelajarannya, mahasiswa RKP tidak hanya mempelajari mata kuliah dari berbagai departemen di FTIRS. Mereka juga bakal diajarkan mengenai kemampuan manajerial.
Baca juga: Dilihat dari Faktor Kebutuhan, Ini 5 Jurusan Kuliah yang Berpeluang Lolos CPNS 2024
Mengutip laman resmi ITS, mahasiswa RKP secara teknis akan belajar tentang kemampuan mengoperasikan perangkat lunak. Di antaranya untuk merancang, mengoperasikan, memodifikasi hingga melakukan pemeliharaan yang berfokus pada keselamatan.
Sementara dari aspek non teknis, mahasiswa akan dibekali kemampuan manajerial. Misal, sistem manajemen keselamatan yang mempelajari regulasi keselamatan skala nasional hingga internasional.
3. Punya Fasilitas Praktikum Memadai
Selain belajar pengetahuan berupa teori, mahasiswa RKP ITS juga akan mencoba untuk mempraktikan hasil belajarnya. Hal ini didukung dengan tersedianya fasilitas praktikum yang memadai dari pihak kampus.
Baca juga: 10 Jurusan ITS dengan Tingkat Persaingan Masuk Paling Ketat di SNBT 2024
Sebagai contoh, ada laboratorium mekanika dan permesinan fluida serta laboratorium pengukuran keandalan risiko dan keselamatan. Keberadaannya tak lain untuk mendukung pembelajaran para mahasiswa nantinya.
4. Sedikit Berbeda dengan Prodi K3
Prodi Rekayasa Keselamatan Proses (RKP) memang masih sangat baru di Indonesia. Namun, beberapa orang mungkin mencoba membandingkannya dengan jurusan yang mirip seperti Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Namun, tetap saja bahwa prodi RKP dan K3 ini memiliki perbedaan. Di satu sisi, K3 berfokus pada bidang kesehatan para pekerja, sementara RKP fokusnya melahirkan lulusan kompeten yang mampu meninjau dan menginvestigasi proses keselamatan dari segi teknis.
5. Prospek Kerja Menjanjikan
Prospek kerja dari Rekayasa Keselamatan Proses (RKP) jug terbilang menjanjikan. Menurut Kepala Departemen Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Atok Setiawan, lulusan RKP punya kesempatan bekerja pada sektor industri, seperti pertambangan dan petrokimia.
Baca juga: 5 Jurusan Soshum yang Diprediksi Sangat Dibutuhkan di Masa Depan, Ilmu Komunikasi Paling Prospektif
Selain itu, para lulusan RKP yang ingin berkarier di instansi pemerintah juga masih memungkinkan. Singkatnya, lulusan dari jurusan ini punya prospek kerja yang luas karena memang sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang industri di Tanah Air.
Itulah sejumlah fakta tentang prodi Rekayasa Keselamatan Proses (RKP) di ITS .
(nnz)