Cara Apik SDN 09 Jelambar Baru Jakarta Menguatkan Profil Pelajar Pancasila
loading...
A
A
A
JAKARTA - Langi Jakarta Rabu (19/6/2024) pagi itu terlihat cerah. Di bawah terik matahari, dua kelompok pelajar mengenakan pakaian tradisional khas Betawi nampak bertarung sengit layaknya pendekar silat profesional.
baca juga: Gagasan Kritis Pelajar Menggema di Olimpiade Pancasila Tingkat Nasional
Diseling guyonan dengan berbalas pantun, dua kelompok pelajar tadi saling serang, saling tangkis, pukul, tendang sampai akhirnya salah satu kelompok siswa menyerah, undur teratur keluar arena pertarungan. Cara jantan mengakui kekalahan sekaligus kehebatan lawan.
Tradisi palang pintu - seni tradisional Betawi itu, sukses ditampilkan para pelajar SDN 09 Pagi Jelambar Baru, Jakarta Barat. Diketahui, tradisi Palang Pintu merupakan bagian dari prosesi adat dalam penikahan masyarakat suku Betawi.
Makna tradisi ini melambangkan besarnya perlindungan orang tua terhadap putrinya sebelum dipinang. Sedangkan bagi pihak laki-laki, Palang Pintu dapat menunjukkan kesungguhannya yang akan membangun rumah tangga bersama perempuan pilihannya.
Foto bersama para guru dan siswa SDN 09 Pagi Jelambar Baru, Jakarta Barat.
Tak hanya seni tradisi Palang Pintu dan arak-arakan pengantin khas Betawi, dalam kegiatan bertajuk “Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila” tersebut, para siswa juga menampilkan seni tradisi dari berbagai daerah lainnya di Indonesia, mulai Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi hingga sejumlah daerah di timur Indonesia.
Selain itu, ada pula tarian Pelajar Pancasila hingga seni tradisional Marawis. Sepanjang acara, para siswa yang mengenakan pakaian tradisional itu didampingi guru dan orang tua siswa yang juga mengenakan pakaian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.
Di tengah penampilan berbagai karya seni dan budaya itu, sejumlah siswa juga terlihat asyik berjualan berbagai penganan tradisional di stan-stan makanan yang dihias cantik mengelilingi halaman sekolah. Dan hebatnya, seluruh rangkaian acara luar biasa itu disiapkan oleh siswa yang dibantu guru dan orang tua siswa hanya dalam waktu satu minggu.
“Apalagi seni tradisi Palang Pintu tadi, itu latihannya tak sampai satu minggu,” celetuk Asnawi, salah satu orang tua siswa. Pria yang akrab disapa Babe Nawi ini pula yang mengajari pencak silat ke siswa yang tadi mempragakan seni tradisi Palang Pintu.
baca juga: Gagasan Kritis Pelajar Menggema di Olimpiade Pancasila Tingkat Nasional
Diseling guyonan dengan berbalas pantun, dua kelompok pelajar tadi saling serang, saling tangkis, pukul, tendang sampai akhirnya salah satu kelompok siswa menyerah, undur teratur keluar arena pertarungan. Cara jantan mengakui kekalahan sekaligus kehebatan lawan.
Tradisi palang pintu - seni tradisional Betawi itu, sukses ditampilkan para pelajar SDN 09 Pagi Jelambar Baru, Jakarta Barat. Diketahui, tradisi Palang Pintu merupakan bagian dari prosesi adat dalam penikahan masyarakat suku Betawi.
Makna tradisi ini melambangkan besarnya perlindungan orang tua terhadap putrinya sebelum dipinang. Sedangkan bagi pihak laki-laki, Palang Pintu dapat menunjukkan kesungguhannya yang akan membangun rumah tangga bersama perempuan pilihannya.
Foto bersama para guru dan siswa SDN 09 Pagi Jelambar Baru, Jakarta Barat.
Tak hanya seni tradisi Palang Pintu dan arak-arakan pengantin khas Betawi, dalam kegiatan bertajuk “Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila” tersebut, para siswa juga menampilkan seni tradisi dari berbagai daerah lainnya di Indonesia, mulai Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi hingga sejumlah daerah di timur Indonesia.
Selain itu, ada pula tarian Pelajar Pancasila hingga seni tradisional Marawis. Sepanjang acara, para siswa yang mengenakan pakaian tradisional itu didampingi guru dan orang tua siswa yang juga mengenakan pakaian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.
Di tengah penampilan berbagai karya seni dan budaya itu, sejumlah siswa juga terlihat asyik berjualan berbagai penganan tradisional di stan-stan makanan yang dihias cantik mengelilingi halaman sekolah. Dan hebatnya, seluruh rangkaian acara luar biasa itu disiapkan oleh siswa yang dibantu guru dan orang tua siswa hanya dalam waktu satu minggu.
“Apalagi seni tradisi Palang Pintu tadi, itu latihannya tak sampai satu minggu,” celetuk Asnawi, salah satu orang tua siswa. Pria yang akrab disapa Babe Nawi ini pula yang mengajari pencak silat ke siswa yang tadi mempragakan seni tradisi Palang Pintu.