Epik Mahabharata Antar Komikus I Wayan Nuriarta Raih Gelar Doktor di UNUD
loading...
A
A
A
Kedua, ada tiga faktor penyebab terjadinya artikulasi identitas keindonesiaan dalam komik wayang tiga komikus yaitu faktor kesadaran pentingnya penguatan identitas budaya daerah, faktor nasionalisme, dan faktor ideologi kapital.
Sedangkan kesimpulan ketiga, implikasi artikulasi identitas dalam komik wayang Mahabharata berdampak pada lahirnya re-kreasi komik, diterimanya komik sebagai budaya Indonesia, terjadi counter hegemoni terhadap dominasi identitas komik sebagai budaya Barat dengan munculnya komik wayang dalam sepanjang sejarah kemunculannya dari tahun 1955 sampai tahun 2015, dan lahirnya genre-genre baru komik di Indonesia.
Di akhir I Wayan Nuriarta meyakini penelitian ini memiliki manfaat praktis bagi dunia pendidikan sebagai bahan ajar atau modul yang dapat digunakan dalam pengajaran desain komunikasi visual.
Penelitian ini juga memperkaya khasanah kajian kritis budaya populer komik dalam Kajian Budaya dan kajian komunikasi visual terutama yang berkaitan dengan artikulasi identitas budaya dalam komik.
Lihat Juga: Kembangkan Fotuisi sebagai Kritik Sosial dan Pelestarian Budaya, Fotografer Yulius Widi Raih Gelar Doktor
Sedangkan kesimpulan ketiga, implikasi artikulasi identitas dalam komik wayang Mahabharata berdampak pada lahirnya re-kreasi komik, diterimanya komik sebagai budaya Indonesia, terjadi counter hegemoni terhadap dominasi identitas komik sebagai budaya Barat dengan munculnya komik wayang dalam sepanjang sejarah kemunculannya dari tahun 1955 sampai tahun 2015, dan lahirnya genre-genre baru komik di Indonesia.
Di akhir I Wayan Nuriarta meyakini penelitian ini memiliki manfaat praktis bagi dunia pendidikan sebagai bahan ajar atau modul yang dapat digunakan dalam pengajaran desain komunikasi visual.
Penelitian ini juga memperkaya khasanah kajian kritis budaya populer komik dalam Kajian Budaya dan kajian komunikasi visual terutama yang berkaitan dengan artikulasi identitas budaya dalam komik.
Lihat Juga: Kembangkan Fotuisi sebagai Kritik Sosial dan Pelestarian Budaya, Fotografer Yulius Widi Raih Gelar Doktor
(nnz)