Wacana Libur Sekolah selama Ramadan, P2G: Bagaimana dengan Siswa Non Muslim?

Minggu, 05 Januari 2025 - 09:27 WIB
loading...
A A A
“Misal saja, dengan mengurangi jam pelajaran di SMA/MA/SMK dari 45 menjadi 30 - 35 menit. Kemudian mengubah jam masuk sekolah lebih siang dan lebih cepat pulang. Atau juga belajar aktif hanya dua minggu pada pertengahan Ramadan. Sisanya sekolah mengadakan program Pesantren Ramadan. Jadi opsinya ada banyak," lanjut Satriwan.

Dia juga menyoroti lemahnya pemantauan dan pengawasan siswa oleh guru dan orang tua jika sekolah libur sebulan penuh. Siapa yang akan membimbing belajar siswa pun harus menjadi perhatian pemerintah.

Selain itu, para guru sekolah atau madrasah swasta juga khawatir gaji mereka akan berkurang signifikan karena orang tua akan keberatan membayar iuran SPP jika anaknya libur sekolah.

"Guru-guru swasta di daerah khawatir, kalau liburnya full selama puasa, nanti yayasan akan memotong gajinya signifikan. Padahal kebutuhan belanja saat bulan puasa ditambah idul fitri keluarga meningkat," lanjutnya.

Pemerintah, katanya, juga perlu memikirkan gaji guru di bawah Rp1 juta per bulan, bagaimana nasib dan kesejahteraan guru swasta kecil apabila libur sekolah sebulan penuh.
(nnz)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3040 seconds (0.1#10.140)