Indonesia-Ethiopia akan Perkuat Kerja Sama Perguruan Tinggi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Minat perguruan tinggi di Ethiopia dan Indonesia sangat tinggi untuk mengadakan hubungan dan kerja sama. Dubes RI untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika Al Busyra Basnur pun melakukan berbagai kunjungan dan kegiatan untuk mempererat hubungan pendidikan tinggi kedua negara.
Dubes Al Busyra Basnur mengatakan, setelah satu bulan dia menginjakkan kaki di Ethiopia khususnya di kota Addis Ababa, dia bertemu dengan President Universitas Hawassa Dr Ayano Beraso di Kota Hawassa pada 12 April 2019. Dia menceritakan, Hawassa sendiri terletak 270 km di sebelah selatan kota Addis Ababa. Dan waktu tempuh dengan naik mobil ke kota tersebut memakan waktu empat jam. Selang 12 hari setelahnya dia pun bertemu dengan Wakil Rektor Universitas Bahir Dar Dr Zewdu Emira di kota Bahir Dar yang terletak 500 km sebelah utara kota Addis Ababa. (Baca juga: Kolaborasi Riset, UI Inisiasi Pertemuan Peneliti UI dan Dispora Indonesia )
Selanjutnya, untuk memperkuat hubungan bilateral dibidang pendidikan tinggi, pada 1 Agustus 2019 dia menempuh perjalanan kurang lebih 400 km ke sebelah timur Kota Addis Ababa untuk bertemu dengan Wakil Rektor Universitas Wollo Dr Mengesha Ayeneh beserta jajaran pimpinan universtas tersebut di Kota Dessise. Rektor Universitas Wollo yakni Dr Abare Getahun sendiri ditemuinya pada 13 September.
Dubes Al Busyra Basnur mengatakan, kunjungan selanjutnya ialah pertemuan dengan Rektor Universitas Mekelle Dr Kindeya di Kota Mekelle pada 4 Oktober 2019. Kota ini, katanya, terletak 900 km di sebelah utara Kota Addis Ababa. "Jadi kalau kita ke sana dan orang-orang berpergian ke kota itu ya umumnya menggunakan pesawat terbang kira-kira satu setengah jam waktu tempuh dari Addis Ababa," katanya melalui siaran streaming Youtube The B Siblings, Rabu (21/10).
"Itulah para sahabat. Beberapa di antara banyak pimpinan perguruan tinggi di Ethiopia yang saya temui pada awal-awal saya memulai tugasnya di Ethiopia. Tentu saja kunjungan ini bertujuan dan dalam rangka meningkatkan hubungan dan kerja sama di bidang pendidikan antara perguruan tinggi yang ada di Ethiopia dengan perguruan tinggi yang ada di Indonesia," katanya menyapa para pemirsa The B Siblings. (Baca juga: Hubungkan Alumni dari Seluruh Dunia, IPB Diaspora Network Diresmikan )
Dia mengatakan, sebelum meninggalkan Indonesia untuk bertugas di Ethiopia, dia memang mengunjungi beberapa pimpinan kampus di Indonesia. Informasi yang dia dapat ternyata banyak sekali perguruan tinggi di Indonesia yang ingin mengadakan kerja sama dengan perguruan tinggi yang ada di Ethiopia.
Hal ini disebabkan, ujarnya, sebab Ethiopia sebagai salah satu negara di Afrika memiliki banyak perguruan tinggi yang bagus dan berkualitas baik. Oleh karena itu, dia pun melihat akan banyak sekali potensi kerja sama antar perguruan tinggi kedua negara ini.
Lebih lanjut dia menjelaskan, dari pertemuannya dengan President Universitas Hawassa keduanya sepakat untuk melangsungkan diskusi panel tentang demokrasi di KBRI Addis Ababa. Diskusi panel ini berhasil menghadirkan 100 peserta dari mulai akademisi, politisi dan juga wartawan. (Baca juga: Sisihkan 2.000 Universitas Dunia, Mahasiswa ITB Lolos Final Startup World Cup 2020 )
Pembicaranya juga tidak hanya datang dari Ethiopia namun juga dari pembicara dari Indonesia. Dubes sendiri juga menjadi pembicara utama di Universitas Hawassa untuk memberikan kuliah umum dan memberikan paparan tentang Indonesia dan bahan lainnya.
Dubes menuturkan, Universitas Hawassa sendiri pada 2018 telah melakukan kunjungan ke Indonesia dan bertemu dengan sejumlah pimpinan perguruan tinggi. "Kunjungan mereka tersebut dalam rangka menjajaki kemungkinan diselenggarakannya atau diadakannya kerja sama antara perguruan tinggi Hawassa ini dengan perguruan tinggi yang ada di Indonesia," jelasnya.
Dubes Al Busyra Basnur mengatakan, setelah satu bulan dia menginjakkan kaki di Ethiopia khususnya di kota Addis Ababa, dia bertemu dengan President Universitas Hawassa Dr Ayano Beraso di Kota Hawassa pada 12 April 2019. Dia menceritakan, Hawassa sendiri terletak 270 km di sebelah selatan kota Addis Ababa. Dan waktu tempuh dengan naik mobil ke kota tersebut memakan waktu empat jam. Selang 12 hari setelahnya dia pun bertemu dengan Wakil Rektor Universitas Bahir Dar Dr Zewdu Emira di kota Bahir Dar yang terletak 500 km sebelah utara kota Addis Ababa. (Baca juga: Kolaborasi Riset, UI Inisiasi Pertemuan Peneliti UI dan Dispora Indonesia )
Selanjutnya, untuk memperkuat hubungan bilateral dibidang pendidikan tinggi, pada 1 Agustus 2019 dia menempuh perjalanan kurang lebih 400 km ke sebelah timur Kota Addis Ababa untuk bertemu dengan Wakil Rektor Universitas Wollo Dr Mengesha Ayeneh beserta jajaran pimpinan universtas tersebut di Kota Dessise. Rektor Universitas Wollo yakni Dr Abare Getahun sendiri ditemuinya pada 13 September.
Dubes Al Busyra Basnur mengatakan, kunjungan selanjutnya ialah pertemuan dengan Rektor Universitas Mekelle Dr Kindeya di Kota Mekelle pada 4 Oktober 2019. Kota ini, katanya, terletak 900 km di sebelah utara Kota Addis Ababa. "Jadi kalau kita ke sana dan orang-orang berpergian ke kota itu ya umumnya menggunakan pesawat terbang kira-kira satu setengah jam waktu tempuh dari Addis Ababa," katanya melalui siaran streaming Youtube The B Siblings, Rabu (21/10).
"Itulah para sahabat. Beberapa di antara banyak pimpinan perguruan tinggi di Ethiopia yang saya temui pada awal-awal saya memulai tugasnya di Ethiopia. Tentu saja kunjungan ini bertujuan dan dalam rangka meningkatkan hubungan dan kerja sama di bidang pendidikan antara perguruan tinggi yang ada di Ethiopia dengan perguruan tinggi yang ada di Indonesia," katanya menyapa para pemirsa The B Siblings. (Baca juga: Hubungkan Alumni dari Seluruh Dunia, IPB Diaspora Network Diresmikan )
Dia mengatakan, sebelum meninggalkan Indonesia untuk bertugas di Ethiopia, dia memang mengunjungi beberapa pimpinan kampus di Indonesia. Informasi yang dia dapat ternyata banyak sekali perguruan tinggi di Indonesia yang ingin mengadakan kerja sama dengan perguruan tinggi yang ada di Ethiopia.
Hal ini disebabkan, ujarnya, sebab Ethiopia sebagai salah satu negara di Afrika memiliki banyak perguruan tinggi yang bagus dan berkualitas baik. Oleh karena itu, dia pun melihat akan banyak sekali potensi kerja sama antar perguruan tinggi kedua negara ini.
Lebih lanjut dia menjelaskan, dari pertemuannya dengan President Universitas Hawassa keduanya sepakat untuk melangsungkan diskusi panel tentang demokrasi di KBRI Addis Ababa. Diskusi panel ini berhasil menghadirkan 100 peserta dari mulai akademisi, politisi dan juga wartawan. (Baca juga: Sisihkan 2.000 Universitas Dunia, Mahasiswa ITB Lolos Final Startup World Cup 2020 )
Pembicaranya juga tidak hanya datang dari Ethiopia namun juga dari pembicara dari Indonesia. Dubes sendiri juga menjadi pembicara utama di Universitas Hawassa untuk memberikan kuliah umum dan memberikan paparan tentang Indonesia dan bahan lainnya.
Dubes menuturkan, Universitas Hawassa sendiri pada 2018 telah melakukan kunjungan ke Indonesia dan bertemu dengan sejumlah pimpinan perguruan tinggi. "Kunjungan mereka tersebut dalam rangka menjajaki kemungkinan diselenggarakannya atau diadakannya kerja sama antara perguruan tinggi Hawassa ini dengan perguruan tinggi yang ada di Indonesia," jelasnya.