Kemenag Dapat Dana Rp5,7 T dari Program PEN untuk Pendidikan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Agama memaparkan Kemeterian Agama (Kemenag) mendapatkan bantuan dana Rp5,7 triliun dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Bantuan ini disalurkan untuk mendukung proses kegiatan belajar mengajar.
Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan, terkait dengan program PEN dalam bidang pendidikan Kemenag sudah mendapatkan dana yakni sebesar Rp5,7 triliun. dia menjelaskan, dana tersebut dialokasikan untuk subsidi pembelajaran jarak jauh di madrasah, subsidi kuota internet untuk mahasiswa, bantuan operasional untuk pendidikan keagamaan Islam dan pesantren, madrasah diniyah takmiliyah dan lembaga pendidikan Alquran. (Baca juga: HGN 2020, Kemenag Beri Kado Bantuan Upah Guru Madrasah dan PAI Swasta )
"Anggaran tersebut juga dialokasikan untuk bantuan daring untuk pondok pesantren dan bantuan untuk guru RA, madrasah dan guru pendidikan agama Islam," katanya pada konferensi pers di Istana Presiden, Rabu (25/11).
Menag melanjutkan, Kemenag juga akan memberikan bantuan untuk internet bagi siswa, mahasiswa dan guru. Untuk pendidikan Islam, katanya, dialokasikan Rp1,15 triliun untuk 9,9 juta siswa madrasah, lalu Rp987 miliar untuk 1 juta lebih mahasiswa. Dia menjelaskan, bantuan kuota internet itu akan diberikan selama 3 bulan.
"Alhamdulilah dananya sudah turun dan akan segera kita langsung segera turunkan. Dan saya yakin itu sangat bisa membantu mahasiswa murid dan guru," ujarnya. (Baca juga: Majukan Pendidikan Nasional, Organisasi Profesi Guru Harus Diperkuat )
Dia melanjutkan, untuk 200 perguruan tinggi keagamaan Kristen swasta juga dialokasikan dana Rp3 miliar, lalu di Direktorat Bimas Budha juga ada Rp316 juta untuk 1.442 mahasiswa dan 139 dosen. Selanjutnya di Direktorat Bimas Hindu juga dianggarkan Rp1 miliar untuk seluruh guru dan pendidikan tinggi keagamaan Hindu.
"Sebagaimana saya katakan tadi subsidi ini bukan hanya untuk murid saja tapi juga untuk semua guru, ustad, dosen dan lainnya terkait bidang pendidikan," pungkasnya.
Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan, terkait dengan program PEN dalam bidang pendidikan Kemenag sudah mendapatkan dana yakni sebesar Rp5,7 triliun. dia menjelaskan, dana tersebut dialokasikan untuk subsidi pembelajaran jarak jauh di madrasah, subsidi kuota internet untuk mahasiswa, bantuan operasional untuk pendidikan keagamaan Islam dan pesantren, madrasah diniyah takmiliyah dan lembaga pendidikan Alquran. (Baca juga: HGN 2020, Kemenag Beri Kado Bantuan Upah Guru Madrasah dan PAI Swasta )
"Anggaran tersebut juga dialokasikan untuk bantuan daring untuk pondok pesantren dan bantuan untuk guru RA, madrasah dan guru pendidikan agama Islam," katanya pada konferensi pers di Istana Presiden, Rabu (25/11).
Menag melanjutkan, Kemenag juga akan memberikan bantuan untuk internet bagi siswa, mahasiswa dan guru. Untuk pendidikan Islam, katanya, dialokasikan Rp1,15 triliun untuk 9,9 juta siswa madrasah, lalu Rp987 miliar untuk 1 juta lebih mahasiswa. Dia menjelaskan, bantuan kuota internet itu akan diberikan selama 3 bulan.
"Alhamdulilah dananya sudah turun dan akan segera kita langsung segera turunkan. Dan saya yakin itu sangat bisa membantu mahasiswa murid dan guru," ujarnya. (Baca juga: Majukan Pendidikan Nasional, Organisasi Profesi Guru Harus Diperkuat )
Dia melanjutkan, untuk 200 perguruan tinggi keagamaan Kristen swasta juga dialokasikan dana Rp3 miliar, lalu di Direktorat Bimas Budha juga ada Rp316 juta untuk 1.442 mahasiswa dan 139 dosen. Selanjutnya di Direktorat Bimas Hindu juga dianggarkan Rp1 miliar untuk seluruh guru dan pendidikan tinggi keagamaan Hindu.
"Sebagaimana saya katakan tadi subsidi ini bukan hanya untuk murid saja tapi juga untuk semua guru, ustad, dosen dan lainnya terkait bidang pendidikan," pungkasnya.
(mpw)