JAKARTA - Sekjen Kemendikbud Prof Ainun Naím mengajak Klub Literasi Sekolah (KLS) sinergi dengan Kampus Mengajar dalam melibatkan mahasiswa untuk turut menjamin peningkatan kompetensi siswa selama pandemi Covid-19.
Dalam peluncuran KLS (18/2), Prof Ainun Na’im menegaskan bahwa KLS yang digagas oleh SEAMEO QITEP in Language (SEAQIL) selaras dengan strategi dan program Kemendikbud yang dikenal dengan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM), di mana dalam konsep, strategi, dan program tersebut memerlukan sinergi semua pihak, baik pemerintah, masyarakat maupun mahasiswa.
Baca juga: Ini Kebijakan LTMPT Terkait Finalisasi SNMPTN dan KIP Kuliah
"Sejalan dengan Kampus Mengajar yang digagas Dirjen Pendidikan Tinggi, KLS dapat menjaga keberlangsungan kependidikan selama pandemi," kata Sekjen Kemendikbud Prof Ainun Naím dalam peluncuran KLS.
Menurutnya, melalui peran aktif mahasiswa, KLS diharapkan juga dapat membantu para guru, orang tua, dan siswa untuk menjamin bahwa siswa tetap melaksanakan proses pembelajaran meskipun dalam masa pandemi. Hal ini dapat dilakukan dengan berkoordinasi mengenai kegiatan yang dilaksanakan, sehingga lebih efektif dalam meningkatkan kompetensi siswa.
Selain itu, Ainun Na’im menekankan perlunya rekognisi pengabdian mahasiswa dengan memberikan pemenuhan kurikulum secara efisien sesuai dengan konsep Kampus Merdeka yang digagas oleh Mendikbud. "Hal ini penting karena mahasiswa terlibat mengalami proses pengembangan diri/kompetensi dalam menghadapi tantangan masa depan dengan membantu masyarakat," terangnya.
Baca juga: Luar Biasa! Para Santri Perempuan Ini Kembangkan Robot Pelayan Kafe
Direktur SEAQIL, Luh Anik Mayani juga berharap, KLS yang mengangkat tema abstrak literasi dan kecakapan abad ke-21, terealisasi sebagai sebuah kegiatan konkret (berbasis karya). Dalam mendukung kebijakan MBKM sesuai dengan arahan Ainun Na‘im, SEAQIL akan senantiasa melibatkan berbagai pemangku kepentingan, yaitu sekolah, guru, siswa, mahasiswa, komunitas literasi, media massa, dan lain-lain.
Dalam peluncuran KLS (18/2), Prof Ainun Na’im menegaskan bahwa KLS yang digagas oleh SEAMEO QITEP in Language (SEAQIL) selaras dengan strategi dan program Kemendikbud yang dikenal dengan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM), di mana dalam konsep, strategi, dan program tersebut memerlukan sinergi semua pihak, baik pemerintah, masyarakat maupun mahasiswa.
Baca juga: Ini Kebijakan LTMPT Terkait Finalisasi SNMPTN dan KIP Kuliah
"Sejalan dengan Kampus Mengajar yang digagas Dirjen Pendidikan Tinggi, KLS dapat menjaga keberlangsungan kependidikan selama pandemi," kata Sekjen Kemendikbud Prof Ainun Naím dalam peluncuran KLS.
Baca Juga:
Menurutnya, melalui peran aktif mahasiswa, KLS diharapkan juga dapat membantu para guru, orang tua, dan siswa untuk menjamin bahwa siswa tetap melaksanakan proses pembelajaran meskipun dalam masa pandemi. Hal ini dapat dilakukan dengan berkoordinasi mengenai kegiatan yang dilaksanakan, sehingga lebih efektif dalam meningkatkan kompetensi siswa.
Selain itu, Ainun Na’im menekankan perlunya rekognisi pengabdian mahasiswa dengan memberikan pemenuhan kurikulum secara efisien sesuai dengan konsep Kampus Merdeka yang digagas oleh Mendikbud. "Hal ini penting karena mahasiswa terlibat mengalami proses pengembangan diri/kompetensi dalam menghadapi tantangan masa depan dengan membantu masyarakat," terangnya.
Baca juga: Luar Biasa! Para Santri Perempuan Ini Kembangkan Robot Pelayan Kafe
Direktur SEAQIL, Luh Anik Mayani juga berharap, KLS yang mengangkat tema abstrak literasi dan kecakapan abad ke-21, terealisasi sebagai sebuah kegiatan konkret (berbasis karya). Dalam mendukung kebijakan MBKM sesuai dengan arahan Ainun Na‘im, SEAQIL akan senantiasa melibatkan berbagai pemangku kepentingan, yaitu sekolah, guru, siswa, mahasiswa, komunitas literasi, media massa, dan lain-lain.
halaman ke-1 dari 2
- 1
- 2
Berita Terkait
- Targetkan Vaksinasi 5 Juta Guru, Jokowi Harap Juli Bisa Belajar Tatap Muka
- Kemendikbud Ajak Mahasiswa Bantu Majukan Desa
- Program Pengabdian, Kampus Mengajar Diserbu 33.000 Pendaftar
- Pendaftaran Kampus Mengajar Siswa Sekolah Dasar Diperpanjang
- Peserta KIP Kuliah Mendapat Kemudahan Mendaftar SNMPTN, Begini Caranya
- Transformasi Vokasi, Ini Syarat Prodi D-3 Ditingkatkan Jadi D-4
- Polemik SKB Seragam Sekolah, Kemendikbud Diminta Segera Buka Ruang Dialog
- Dikecam, Pemecatan Guru Honorer yang Posting Penghasilannya di Medsos
- Dimulai, Pengembangan Kompetensi 3.000 Mahasiswa Talenta Digital Masa Depan
- Putus Kontrak, Guru Honorer Minta Pemerintah Tak Diskriminatif

TULIS KOMENTAR ANDA!