Kampus Vokasi Dinilai Belum Penuhi Harapan Mahasiswa Calon Wirausahawan
loading...
A
A
A
BANDUNG - Keberadaan kampus vokasi dinilai belum mampu memenuhi harapan mahasiswa dalam menimba ilmu tentang pengembangan kewirausahaan.
Penilaian tersebut didasari hasil survei nasional yang telah dilakukan Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi ( Kemendikbudristek ).
"Dari data survey nasional, mahasiswa tingkat awal dan akhir memiliki persepsi bahwa kampus vokasi tempat mereka menimba ilmu belum memenuhi ilmu dalam mengembangkan kewirausahaan," ungkap Tim Program Penguatan Ekosistem Kewirausahaan Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi (PTPPV), Eka Sri Dana Afriza dalam keterangannya, Rabu (4/8/2021).
Di lain sisi, lanjut dia, pihaknya mengakui bahwa jumlah wirausahawan di Indonesia masih tergolong sangat sedikit dan jauh di bawah negara-negara tetangga.
Oleh karena itu, Kemendikbudristek ingin mendorong penduduk Indonesia lebih banyak berwirausaha dan menciptakan lapangan pekerjaan baru melalui para lulusan kampus vokasi yang bakal terjun sebagai wirausahawan.
"Saat ini, jumlah wirausahawan di Indonesia masih di bawah minimal 4 persen atau hanya 3,4 persen. Jika dibandingkan dengan negara tetangga selisihnya cukup jauh, seperti Singapura sudah sekitar 8 persen dan Jepang sudah lebih dari 11 persen," paparnya.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, kata Dana, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek kini membentuk program penguatan ekosistem kewirausahaan.
"Program ini bersifat kompetisi bagi perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi, didasarkan atas kemampuan dalam membangun ekosistem kewirausahaan," jelas Dana.
Penilaian tersebut didasari hasil survei nasional yang telah dilakukan Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi ( Kemendikbudristek ).
"Dari data survey nasional, mahasiswa tingkat awal dan akhir memiliki persepsi bahwa kampus vokasi tempat mereka menimba ilmu belum memenuhi ilmu dalam mengembangkan kewirausahaan," ungkap Tim Program Penguatan Ekosistem Kewirausahaan Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi (PTPPV), Eka Sri Dana Afriza dalam keterangannya, Rabu (4/8/2021).
Di lain sisi, lanjut dia, pihaknya mengakui bahwa jumlah wirausahawan di Indonesia masih tergolong sangat sedikit dan jauh di bawah negara-negara tetangga.
Oleh karena itu, Kemendikbudristek ingin mendorong penduduk Indonesia lebih banyak berwirausaha dan menciptakan lapangan pekerjaan baru melalui para lulusan kampus vokasi yang bakal terjun sebagai wirausahawan.
"Saat ini, jumlah wirausahawan di Indonesia masih di bawah minimal 4 persen atau hanya 3,4 persen. Jika dibandingkan dengan negara tetangga selisihnya cukup jauh, seperti Singapura sudah sekitar 8 persen dan Jepang sudah lebih dari 11 persen," paparnya.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, kata Dana, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek kini membentuk program penguatan ekosistem kewirausahaan.
"Program ini bersifat kompetisi bagi perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi, didasarkan atas kemampuan dalam membangun ekosistem kewirausahaan," jelas Dana.