Inovatif, Mahasiswa UB Buat Baterai Mobil Listrik dari Tempurung Kelapa
loading...
A
A
A
Pada sisi lain struktur pori tempurung kelapa yang besar berpotensi untuk meningkatkan performa baterai lithium-ion.
“Inovasi yang kami teliti ini sangat mendukung program Sustainable Low Carbon Development, karena baterai lithium-ion sangat dianjurkan untuk digunakan pada mobil listrik dengan banyak keunggulannya. Selain itu, adanya inovasi kami juga mampu merealisasikan program zero emission di Indonesia beberapa tahun ke depan,” kata Aditya melansir laman resmi UB di ub.ac.id, Jumat (15/10/2021).
Aditya menambahkan timnya ingin memodifikasi komponen pada baterai lithium-ion sehingga berpotensi meningkatkan performa baterai dan mampu mengurangi harga baterai lithium-ion yang mahal sehingga lebih ekonomis.
Oleh karena itu, dia bersama keempat rekannya melakukan uji performa dan simulasi pada baterai sebelum diaplikasikan sebagai komponen anoda baterai mobil listrik lithium-ion, karena mampu memperkirakan jarak dan kecepatan yang optimal untuk baterai mobil listrik yang akan dikembangkan.
Harapannya, penelitian yang dikembangkan dapat memberikan kontribusi pada Indonesia terkait optimalisasi penggunaan mobil listrik dan memberikan solusi dalam produksi dan komersialisasi baterai ion-Lithium yang memiliki kapasitas penyimpanan arus listrik lebih besar serta meningkatkan performa kinerja baterai.
Kedepannya hal tersebut akan membantu sektor energi terbarukan karena adanya peralihan ketergantungan skema sektor transportasi dari berbasis energi fosil menjadi energi listrik yang terbarukan.
Tim yang diketuai oleh Aditya Bayu Pratama (Teknik Kimia 2020) bersama keempat rekannya ini nantinya akan berjuang ke Tanoto Student Research Award (TSRA) 2021 pada Oktober 2021 mendatang.
Tanoto Student Research Award sendiri merupakan program penelitian dan karya ilmiah mahasiswa yang diadakan melalui kerja sama Tanoto Foundation dan Universitas Brawijaya.
“Inovasi yang kami teliti ini sangat mendukung program Sustainable Low Carbon Development, karena baterai lithium-ion sangat dianjurkan untuk digunakan pada mobil listrik dengan banyak keunggulannya. Selain itu, adanya inovasi kami juga mampu merealisasikan program zero emission di Indonesia beberapa tahun ke depan,” kata Aditya melansir laman resmi UB di ub.ac.id, Jumat (15/10/2021).
Aditya menambahkan timnya ingin memodifikasi komponen pada baterai lithium-ion sehingga berpotensi meningkatkan performa baterai dan mampu mengurangi harga baterai lithium-ion yang mahal sehingga lebih ekonomis.
Oleh karena itu, dia bersama keempat rekannya melakukan uji performa dan simulasi pada baterai sebelum diaplikasikan sebagai komponen anoda baterai mobil listrik lithium-ion, karena mampu memperkirakan jarak dan kecepatan yang optimal untuk baterai mobil listrik yang akan dikembangkan.
Harapannya, penelitian yang dikembangkan dapat memberikan kontribusi pada Indonesia terkait optimalisasi penggunaan mobil listrik dan memberikan solusi dalam produksi dan komersialisasi baterai ion-Lithium yang memiliki kapasitas penyimpanan arus listrik lebih besar serta meningkatkan performa kinerja baterai.
Kedepannya hal tersebut akan membantu sektor energi terbarukan karena adanya peralihan ketergantungan skema sektor transportasi dari berbasis energi fosil menjadi energi listrik yang terbarukan.
Tim yang diketuai oleh Aditya Bayu Pratama (Teknik Kimia 2020) bersama keempat rekannya ini nantinya akan berjuang ke Tanoto Student Research Award (TSRA) 2021 pada Oktober 2021 mendatang.
Tanoto Student Research Award sendiri merupakan program penelitian dan karya ilmiah mahasiswa yang diadakan melalui kerja sama Tanoto Foundation dan Universitas Brawijaya.
(mpw)