Dirjen Pendis: Pembentukan Ditjen Pesantren untuk Akomodir Kepentingan Pesantren
loading...
A
A
A
"Karena kan di pesantren itu unik ya, misalnya mereka punya Majelis Masyaih untuk menjaga mutu kita punya BAN, punya BAS di pesantren tuh lain mekanismenya juga lain dan kurikulum tidak boleh diatur oleh negara karena mereka punya khas dan beda saja," ujarnya.
Dia juga mengatakan, saat ini Ditjen Pendis mengelola tiga persoalan yakni, dakwah, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat. Menurutnya, hal tersebut sulit dilakukan oleh pendidikan non pesantren.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengusulkan pembentukan Ditjen Pesantren di lingkungan Kemenag. Pembentukan ditjen pesantren tersebut menjadi kado istimewa dalam perayaan Hari Santri 2021.
Karena itu, dia pun meminta kepada Ketua Lembaga Rabithah Maahid Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI PBNU), KH Abdul Ghofar Rozin untuk mendukung pembentukan direktorat yang khusus menangani pesantren tersebut.
“Insyaallah, saya mohon dukungan Gus Rozin (Abdul Ghofar Rozin), dan seluruh santri, kami sedang mengusulkan satu Dirjen baru di Kemenag, yaitu Dirjen Pesantren,” ujar Yaqut.
Menteri yang akrab dipanggil Gus Yaqut ini mengatakan, pihaknya juga sudah menghadap kepada Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin selaku ketua tim reformasi birokrasi. Menurut dia, pembentukannya secara teknis akan segera dibicarakan dengan Menpan RB.
“Semua kita yang memenuhi syarat, santri-santri ini, bisa memiliki kesempatan untuk mengurusi santri secara struktural, yang selama ini tidak pernah dilakukan,” ujarnya.
Gus Yaqut juga menegaskan bahwa Kementerian Agama membuka diri dan memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mempersiapkan para santri agar mampu bertarung di waktu yang akan datang.
"Dalam mempersiapkan ini Kemenag membuka diri untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya, mempersiapkan para santri untuk mampu bertarung di waktu yang akan datang," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Yaqut juga merasa optimis santri bisa akan menjadi pemenang di masa depan dalam setiap kompetisi jika para santri mampu mempersiapkan diri.
Dia juga mengatakan, saat ini Ditjen Pendis mengelola tiga persoalan yakni, dakwah, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat. Menurutnya, hal tersebut sulit dilakukan oleh pendidikan non pesantren.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengusulkan pembentukan Ditjen Pesantren di lingkungan Kemenag. Pembentukan ditjen pesantren tersebut menjadi kado istimewa dalam perayaan Hari Santri 2021.
Karena itu, dia pun meminta kepada Ketua Lembaga Rabithah Maahid Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI PBNU), KH Abdul Ghofar Rozin untuk mendukung pembentukan direktorat yang khusus menangani pesantren tersebut.
“Insyaallah, saya mohon dukungan Gus Rozin (Abdul Ghofar Rozin), dan seluruh santri, kami sedang mengusulkan satu Dirjen baru di Kemenag, yaitu Dirjen Pesantren,” ujar Yaqut.
Menteri yang akrab dipanggil Gus Yaqut ini mengatakan, pihaknya juga sudah menghadap kepada Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin selaku ketua tim reformasi birokrasi. Menurut dia, pembentukannya secara teknis akan segera dibicarakan dengan Menpan RB.
“Semua kita yang memenuhi syarat, santri-santri ini, bisa memiliki kesempatan untuk mengurusi santri secara struktural, yang selama ini tidak pernah dilakukan,” ujarnya.
Gus Yaqut juga menegaskan bahwa Kementerian Agama membuka diri dan memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mempersiapkan para santri agar mampu bertarung di waktu yang akan datang.
"Dalam mempersiapkan ini Kemenag membuka diri untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya, mempersiapkan para santri untuk mampu bertarung di waktu yang akan datang," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Yaqut juga merasa optimis santri bisa akan menjadi pemenang di masa depan dalam setiap kompetisi jika para santri mampu mempersiapkan diri.